05

11 5 4
                                    

Flash back.

Tujuh tahun lalu....

"Argh, dia tak mengangkat telponnya".

Terlihat seorang memakai setelan baju seragam hitam, tubuhnya terlihat tinggi dan berbadan besar. Dia sedang mengenggam sebuah ponsel di tangannya, sedang mencoba menghubungi seseorang.

"Sebaiknya kalian tetap di sini, aku akan mencarinya". Kata orang tadi yang notebennya adalah seorang bodyguard wannaone. Di depannya ada sepuluh anak laki-laki yang sedang memasang wajah gelisah, ketar-ketir akan salah seorang dari mereka yang belum kembali juga dari toilet.

"Aku ikut..!" ucap seseorang dari mereka, itu minhyun.

"Tapi ini tidak aman, tidak baik kalian berkeliaran di tempat ini, akan banyak orang yang mengenali kalian". Ucap si boduguard menahan mereka.

Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, salah seorang dari mereka pergi diam-diam untuk mencari.
.
.
.
.
.

"Aduh, hyung di mana sih? Tahukah kau telah membuat masalah lagi? Aisshh, orang itu" gumamnya pelan. Lebih tepatnya menggerutu.

Pria berperawakan tinggi dan sedikit kurus itu berlari menyusuri lorong-lorong yang ada di bandara dengan mata yang tak berhenti mencari-cari seseorang. Dia sengaja menggunakan masker serta topi hitam agar tak ketahuan dan berakhir seperti hyungnya itu.
Tak lama matanya menangkap suatu objek yang menarik perhatiannya, berhenti sejenak melihat seseorang yang sedang berjongkok dengan kepala di telungkupkan ke paha. Sebenarnya ia tak ingin menghampirinya, tapi ia cukup penasaran hingga ia ikut berjongkok dan melihat siapa dan kenapa orang itu, ketika ia ingin bertanya, orang tersebut mengangkat wajahnya. Terlihat dari wajahnya yang sembab dan kacau, bibir sedikit di kerucutkan yg terkesan lucu. Mungkin ia patah hati, pikirnya.
Tapi yang di katakan orang tersebut membuatnya menyerngitkan dahi

"Guanlin-ah, jinyoung-ie ada di dalam kamar mandi". Ucapnya.

"Hah?". Guanlin masih mencerna apa yang di katanya wanita tadi.

Wanita itu hanya merotasikan matanya malas. Kemudian tangannya meraih kedua pipi guanlin dan tersenyum. menghadapkannya ke arah kiri, di mana terdapat suatu pintu yang di yakini adalah toilet.

"Dia ada di sana, mungkin dia masih takut untuk keluar kamar mandi. Karna masih banyak yang mengejarnya di luar" ucap wanita itu kembali dan melepaskan tangannya dari pipi guanlin.

"Bagaimana kau tahu? Dan kau mengenaliku. Kau bisa berbahasa korea?" kata guanlin tanpa mengalihkan pandangannya dari pintu, masih mencerna apa yang di katakan wanita tadi,perlakuan wanita itu membuatnya terkejut. tapi tak ada jawaban dari sang empu membuatnya menoleh dan tak mendapatkan seorangpun di sana, wanita itu telah pergi.
Tanpa menunggu waktu lagi, guanlin pergi ke toilet yang di tunjukkan oleh wanita tadi, dan ternyata benar, setelah membuka beberapa bilik di toilet, dia menemujan hyungnya.

"Hyung!!!" pekik guanlin gembira

"Aisshhh, kau mrngejutkanku bodoh" ucap jinyoung sambil mengelus-elus dadanya, berusaha menertalkan detak jantungnya

"Hehe, maaf. Aku hanya senang saja melihatmu" ucap guanlin, tersenyum hingga menampakkan gusinya.

"Panggil aku hyung! Kau bahkan selalu lupa tatakrama"ucap jinyoung, dan hanya di balas cengiran khas orang tak bersalah lagi dari yang lebih muda.

"Hehe.." lihatlah tingkah sok polos itu, menyebalkan menurut junyoung.

"Bagaimana kau bisa menemukanku?" tanya jinyoung

Because Of You ; Bae JinyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang