33. Semua Berakhir Dengan Baik

43.1K 1.1K 0
                                    

__________________________________________

Hai Readers !!! BAGIAN :

31. Kenapa ia tidak berusaha lebih keras, aku menunggu

32. Aku bingung harus bagaimana sekarang

[ DIHAPUS DEMI KEPENTINGAN PENERBIT ]
____________________________________________

"Jadi, mengapa kau tiba-tiba meninggalkan Rumah? Bahkan sampai meminta untuk cuti kerja 1 bulan. Apa kau tak takut kalau ku pecat?" Kata Liam.

Mereka telah sampai di Apartemen kecil Emily, setelah berjalan-jalan dibawah salju yang turun. Dan sekarang.

Mereka berdua saat ini berbicara dengan saling membelakangi diri. Karena apartemen milik Emily kecil, dan hanya ada satu tempat tidur.

 Karena apartemen milik Emily kecil, dan hanya ada satu tempat tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Seharusnya aku yang bertanya. Mengapa kau bisa ada disini? Aku bahkan sampai menampungmu diapartemen kecil ini. Apa kau tidak punya tempat persinggahan lain? Atau setidaknya telfon ayahmu." Kata Emily mengerutkan alisnya. Matanya terpejam.

Emily berusahan untuk tidur, karena ini sudah larut malam. Menurutnya lebih baik pembicaraan mereka dilanjutkan besok.

"Aku tidak bisa menelfonya. Aku kan Iam, kau sudah mengenal ku dan keluargaku sejak lama seperti apa. Akan aneh jika aku bermalam disana." Liam berbohong.

Sebenarnya ia bebas untuk tinggal di Kastil Hartman itu, dia sudah tidak perduli lagi terhadap kehidupan di keluarganya.

Tapi, lain cerita jika ia bisa tinggal semalam saja dengan Emily. Itu kesempatan yang langkah bagi Liam.

"Yah.. kau benar. Rasanya benar-benar aneh setelah tau kau orang yang sama. Mengapa aku tidak menyadarinya sejak awal ya? Hmm..  apa mungkin ini karena moment saat pertemuan pertama kita yang kurang baik? Tapi aku juga baru tau nama mu, Liam Hartman, dulu aku mengenal mu sebagai Iam. Jadi tidak aneh jika aku tidak menyadarinya. Yah.. mungkin seperti itu." Kata Emily. Ia memutuskan untuk menyerah pada tujuannya untuk tidur.

"Sebenarnya ada banyak hal yang ingin aku bicarakan dengan mu. Tapi saat ini yang membuatku penasaran adalah tingkah mu yang tiba-tiba pergi ke korea ini." Kata Liam. Ia membalikkan badannya tanpa sepengetahuan Emily.

Liam menatap punggung Emily.

"Aku hanya butuh waktu untuk berfikir panjang. Kau tiba-tiba mengatakan 'mengakhirinya' begitu saja, juga soal 'menjalaninya dengan sungguh-sungguh'. Aku tidak bisa dengan mudah berkata 'iya' aku juga perlu memikirkan konsekuensi kedepannya." Kata Emily.

"Apa yang kau khawatirkan? Konsekuensi apa maksudmu?" Kata Liam.

"Apa kau bodoh?! Kita sejak awal melakukan pernikahaan ini karena urusan pekerjaan! Jika dilanjutkan tanpa kontrak itu.. lalu apa yang akan terjadi? Kau bahkan tidak mencintaiku..." Kata Emily, ia sungguh tak sadar atas apa yang dia katakan. Emily menutup mulutnya.
"Erm... Ma-maksudku..." kata Emily, ia membalikkan badannya dengan cepat menghadap kearah Liam.

Secretary Wife IDEAL ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang