1

1.7K 186 23
                                    

A Whole New World
Chapter 1

Setiap malam sang Tuan Muda akan selalu berdiam diri di balkon kamarnya, menatap lurus ke depan ke arah tembok tinggi yang mengelilingi istana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setiap malam sang Tuan Muda akan selalu berdiam diri di balkon kamarnya, menatap lurus ke depan ke arah tembok tinggi yang mengelilingi istana.

Di balik tembok besar itu terdapat hamparan pemandangan yang tak pernah Yoongi ketahui sejak ia lahir. Sejengkal tanah di luar kerajaan pun tak pernah ia tapaki.

Sejak kecil sang Raja bertitah bahwa anak semata wayangnya itu tak boleh melewati tembok kerajaan. Apalagi ketika peristiwa penyerangan itu yang membuat gempar satu kerajaan penuh.

Yang bisa ia lakukan setiap malam ialah hanya memandangi melalui balkon kamarnya sambil mengharap-harap sebuah kendaraan terbang dari suatu tempat dan membawanya keluar dari istana.

“Permisi, Tuan Muda.”

Seorang pelayan wanita membuka sedikit pintu kamarnya. Yoongi segera membalikkan tubuhnya dan tersenyum kecil.

“Pesta sudah dimulai. Raja menyuruh saya memanggil Tuan Muda untuk segera menuju taman.”

Yoongi hanya mengangguk sebagai jawaban. Setelah itu pelayan wanita tersebut pergi.

Ia membalikkan tubuhnya lagi. Pandangannya kini jatuh pada taman istana yang berada tak jauh dari balkon kamarnya.

Sebenarnya Yoongi tahu kalau pesta telah dimulai sejak beberapa waktu lalu. Namun ia merasa sangat malas untuk bertatap muka dengan beberapa teman bangsawan ayahnya itu.

Apalagi ketika mereka membicarakan pernikahan.
.

.

.

.

Meskipun ia telah berada di taman, Yoongi memilih untuk mengasingkan dirinya jauh-jauh dari keramaian para tamu undangan.

Ia memilih duduk di bawah sebuah pohon apel sambil melihat air mancur. Pandangannya kosong. Tangannya menggenggam sebuah apel yang telah ia gigit beberapa waktu lalu.

“Ternyata Anda berada di sini, Tuan Muda.”

Yoongi segera mendongakkan kepalanya. Di sebelahnya berdiri seorang pelayan laki-laki yang selama ini sangat setia padanya.

“Apa yang Anda lakukan di sini, Tuan Muda? Pesta sudah dimulai sejak tadi dan para tamu undangan telah berdatangan. Seharusnya-”

“Tolonglah diam, Jimin. Aku sedang menenangkan pikiranku.”

Pelayan bernama Jimin itu langsung bungkam.

A Whole New World [MinYoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang