Kenapa?

20 1 0
                                    

Disitu ka Erik ngejar aku. Aku berusaha menghindari ka Erik dengan berjalan lebih cepat untuk segera masuk kekelas.

"gila capek banget! Mudah-mudahan aja dia gak ngejar aku lagi."ucapku dalam hati sambil duduk dikursiku dan beberapa kali mengtur nafas karena benar-benar capek.

"Naya!"panggil Erik dari luar kelas menuju kedalam.

"Astaga!!dia masih ngejar aku ternyata!"
"I I Iya ka. Hmmm ada apa ya?"tanyaku seakan tidak tahu.

"Kenapa kamu tadi pergi Nay?"tanyanya.

"Tadinya aku mau ke toilet ka, kebelet hehe."jawabku bohong.

"Ucapan Melly tadi?"tanyanya dengan nada serius.

"Oh yang tadi. Yang Ka jihan pacar kakak kan?iya aku tadi ngedenger sedikit hmmm. Emangnya kenapa?"tanyaku sok polos eaaa.

"Nay, jangan pura-pura gak ada sesuatu. Kalo kamu gak suka aku sama Jihan ok aku akan putusin dia Nay."

"Kamu pacaran sama ka Jihan itu gk masalah. Yang jadi masalahnya itu kenapa kamu gak pernah bilang kalau kamu udah punya pacar?aku gak enak sama ka Jihan jadinya."ucapku panjang lebar.

"Naya! Dengerin aku! Aku akan putusin Jihan. Karena aku udah gak nyaman sama dia Nay."

"Aku gak setuju kalo kamu putus sama ka Jihan."

Si Pemberi HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang