"astaga! kaget, ih!"
doyoung melirik perempuan berkuncir kuda di hadapannya dari balik kacamatanya, "lebay."
saldys mendengus. saldys kira, dia berhasil lolos dari hadapan doyoung setelah lima hari nggak pas-pasan. ternyata, di hari keempat ini, doyoung malah tiba-tiba duduk di hadapannya dengan tiga tumpuk buku tebal.
ngapain coba dia? kan gue masih malu.
"jangan geer. gue duduk di sini karena kursi lain udah penuh semua."
saldys menatap kakak tingkat di hadapannya dengan tatapan kaget. sejak kapan doyoung bisa baca pikiran? apa jangan-jangan selama ini doyoung tau kalo saldys sering nyumpah serapahin doyoung? makanya doyoung masih—bahkan makin galak sama saldys.
"udah tau rame, kenapa masih tetep ke perpus?"
"kenapa? nggak suka?"
"cih, galak banget," jawab saldys, kembali memusatkan fokusnya ke laptop di hadapannya. "jangan berisik. gue lagi ngerjain tugas."
doyoung hanya mengangguk samar. sebenarnya tujuan doyoung duduk di sini mau gangguin saldys, karena cewek itu sejak pertemuan terakhir mereka yang memalukan, nggak pernah tiba-tiba ngagetin doyoung dengan suara cemprengnya lagi. padahal masih ada kursi kosong di pojok perpustakaan.
doyoung nggak tau alasan saldys menghindar dari dia apa, tapi yang jelas, doyoung sedikit kangen digangguin saldys.
"gue mau nanya," ucap doyoung, to the point. "lo menghindar dari gue, hm?"
"hah? ih, nggak, kok!"
"kalo mau pura-pura boong, belajar acting dulu sama ten."
saldys mengerutkan keningnya, "kata siapa gue pura-pura?"
"emang bener, kan? kenapa? perasaan gue nggak galakin lo."
perasaan, cibir saldys dalam hati.
"jadi alasan lo duduk sama gue mau nanyain ini doang?" tanya saldys sambil melempar cengirannya.
doyoung menutup laptop saldys, "buruan jawab, jangan banyak omong. lo menghindar dari gue?"
"kepo amat, sih?!"
"lagian lo nggak gangguin gue. ya gue penasaran, lah!"
menyadari itu, saldys memukul meja sekali, lalu cengengesan, yang menurut doyoung terdengar nyebelin. "cieeee!"
"kok cie?"
"kangen ya sama gue? cieee!"
"nggak, lah?! ngapain coba kangen sama lo," jawab doyoung. "heran aja cewek over hyper kayak lo nggak gangguin gue."
"emang kerjaan gue gangguin lo doang?"
doyoung berdecak, "kenapa jadi muter-muter gini, sih? bener kan lo menghindar? gara-gara celana tidur lo nyangkut di vespa gue, hm? bener?"
saldys sedikit melompat dari kursinya sambil memandang doyoung penuh selidik.
kayaknya dia beneran bisa baca pikiran orang, deh.
"kapan celana gue nyangkut di vespa lo? celana gue nggak level sama vespa lo!"
doyoung menyentil dahi saldys, "vespa gue yang nggak level sama celana lo."
saldys menepis tangan doyoung, "sombong! mana nggak bantuin gue lagi!"
"jadi bener gara-gara itu doang?"
"doang? gue malu, anjir! sebel banget dih. nggak gentle banget. harusnya bantuin gue, kek. malah ngeliatin doang!"
"lagian lo malu-maluin."
"sialan," desis saldys. "harusnya kayak kak johnny–"
"waktu itu lo sarapan bareng sama dia, ya?" kata doyoung, memotong ucapan saldys.
apa jangan-jangan doyoung stalker?
"tau dari mana lo?"
"ngeliat sendiri, lah," jawab doyoung ngeselin. "kok johnny mau sih makan sama lo? mana lo makannya sok anggun gitu."
"tau dari mana gue sok anggun?! lo kan nggak pernah makan sama gue!"
doyoung mengangkat kedua alisnya, "lo ngajakin gue makan bareng?"
halooo!! ^__^
sebelumnya, aku minta maaf sebesar-besarnya karena nggak update-update :( ada beberapa faktor yang menghambat aku nulis next chapter, makanya aku lama banget updatenya huhu sorry T__T
oh iya, aku juga nyepetin alurnya sedikit hehehe gapapa ya? nanti juga kalian tau kenapa aku cepetin hoho
OYA!!! makasih ya yang baca udah 1k!! UWU AKU SENENG BANGET SHJSKSNSK MAKASIH YA SEMUANYAAAAA!! aku nggak nyangka masih ada aja orang yang mau baca ff ini HAHAHA pokoknya thank u so much !! <3
KAMU SEDANG MEMBACA
(DISCONTINUED) kakak tingkat → doyoung
Fanfictionpunya kakak tingkat segalak doyoung? nggak masalah! #865 on teen #3 on kimdoyoung