Part 5

98 27 4
                                    

"Kucing malang yang aku lihat, jika aku perhatikan kondisi nya sangat memprihatinkan dari pada kondisi diriku saat ini"

Hari ini adalah hari selasa.
Aku masih bingung akan keputusan ku tentang sekolah dimana, aku takut jika aku salah memilih, hmm...

"Heh Alsha malah asik melamun beresin piring ya sekalian cuci, karena sekarang bi nina pulang kampung anaknya lagi sakit, jadi semua tugas bi nina kamu yang kerjakan", ujar bunda dengan nunjuk pada ku

"Iya bunda", kataku sambil menunduk

"Jangan iya iya aja, cepet beresin!!!", perintah bunda dengan teriak

Aku pun segera pergi kedapur dan membereskan semua peralatan makan dan mencucinya, kemudian bunda datang dan bilang semua pekerjaan rumah harus aku bereskan sebelum bunda kembali, ya tak apalah aku bisa apa kalau aku melawan nanti dosa

▫▫
▫▫
▫▫

Setelah hampir semuanya selesai aku sholat duhur terlebih dahulu sebelum aku melanjutkan satu pekerjaan lagi yang belum selesai

Rasanya tubuhku ini remuk, karena saking banyaknya kerjaan dirumah tapi, aku harus cepat karena takut nanti bunda datang lebih awal. kemudian aku pergi kehalaman belakang untuk menyiram tanaman, setelah 5 menit berlalu aku istirahat sejenak karena rasa pegal ditanganku sejak tadi

Meong... Meong

Tiba-tiba saja saat menutup mataku dan bersandar pada kursi didekat pintu belakang aku mendengar suara kucing dari arah luar, kemudian aku melihatnya melintas di dekat pagar

"Ya ampun kesihan sekali pasti kucing ini sangat lapar, aku akan memberinya makanan, kamu tunggu disini ya!! ", Kataku sambil berjalan ke dapur

Jangan tanya kemana kak Alya, karena sejak selesai makan tadi kak Alya menghadiri acara Ulang Tahun temannya, sedangkan ayah sudah pasti kerja

Didapur aku hanya melihat ikan saja yang pasti disukai oleh kucing kalau sayur mayur pasti kucing tidak akan suka kan?, ya sudah aku ambil saja ikan itu menggunakan piring plastik yang jarang di pakai

"Ini kucing makan ya!! Mungkin ini saja yang bisa aku berikan tidak banyak", kataku berbicara dengan kucing ini?, meskipun kucing ini tak mengerti apa yang aku katakan

Kucing itu makan dengan lahapnya, sehingga tinggal sisa tulang nya saja, kemudian kucing itu seperti ingin mengucapkan terima kasih padaku dengan cara berguling-guling dan mengitari tubuhku dan juga suaranya yang sangat menggemaskan

"Kucing yang manis", kataku sambik mengelus-elus kepalanya

Kemudian aku dikagetkan dengan suara teriakan dari arah dapur, tanpa mempedulikan kucing itu lagi aku masuk kedalam dan berlari kearah suara itu berasal dan ternyata itu kak Alya yang sedang menahan sakit

"Kak Alya, kenapa? "Kataku sambil memegang tangannya yang terluka

"Tadi, kakak mau ngambil air panas tapi ga sengaja tumpah dan kena tangan kakak", ujar kak Alya dengan wajah yang sedikit pucat

"Ya sudah kakak duduk saja disana, aku akan bawakan salep dikamar", kataku sambil menuntun nya duduk

Aku pun mengambil kotak p3k ku di kamar dan mencari salep untuk luka bakar, tidak butuh waktu lama aku menemukannya dan langsung beranjak kebawah

Sesampainya dibawah aku melihat sudah ada bunda disamping kak Alya, dan terlihat jelas dari raut wajah bunda khawatir

"Sayang kamu kenapa, ini lukanya pasti perih ayo kita ke rumah sakit aja? ", tanya bunda

Bodyguard Or Boyfriend? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang