P a r t 23

31 3 0
                                        

Berharap bertemu dengan seseorang yang membantu memberiku semangat adalah sebuah anugerah bagiku, tapi entah kapan anugerah itu datang, semoga secepatnya menghampiri

෴ ෴ ෴

Ada yang berbeda dihari Senin kali ini, langit mendung. Udara di sekolah terasa lembab
Di kelas, suasana sudah mulai lengang karena bel pulang baru saja berbunyi, murid-murid berhamburan keluar begitupun dengan Alsha dan Ria yang berjalan beriringan menuju gerbang sekolah

"Eh bentar Ri aku kebelet pipis, kamu duluan aja" ujar Alsha

"Bener nih ga mau aku anter?" Tanya Ria

"Iya gapapa lagian sekolah masih rame" jawab Alsha menyakinkan sahabat satunya ini

"Ya udah aku duluan ya, kamu juga cepetan sana keburu ujan" titah Ria dan di balas anggukan oleh Alsha

Alsha pun mulai melangkah menuju toilet yang tidak jauh didepan sana

Saat Alsha sudah selesai dan sedang mencuci tangan, Alsha mendengar dua kakak kelas yang sedang bercermin sambil merapihkan penampilannya mengobrol

"Eh gue denger dari si Dzaki kalo ayang halu Lo si Kevin sakit"

"Serius? Kok gue ga tau"

"Lo sih sibuk rapat OSIS jadi ga tau kan ayang Lo dari pagi di UKS"

"Mau gimana lagi sekarang OSIS sibuk buat acara camping Minggu ini"

Kemudian mereka berdua keluar, menyisakan Alsha yang masih melihat pantulan dirinya di cermin

"Kak Kevin sakit?" Tanya Alsha pada dirinya sendiri

"Pantesan Alsha ga liat kak Kevin hari ini, biasanya kan kak Kevin ngajak pulang bareng. Apa aku ke UKS aja ya?"

Setelah membatin, akhirnya Alsha memutuskan untuk pergi ke UKS dan sesampainya di UKS ia melihat Kevin terbaring di salah satu bed yang tersedia. Alsha pun mulai menghampiri Kevin dan duduk di kursi sebelah bednya dan terlihat jelas wajah Kevin yang pucat, karena khawatir akhirnya Alsha berniat membangunnya

"Kak Kevin?" suara lembut Alsha memanggil pelan, tanpa menunggu lama Kevin pun mulai membuka matanya yang tampak berat

"Kak Kevin sakit apa?" tanya Alsha lagi, khawatir

"Pusing" gumamnya

Alsha buru-buru meletakkan punggung tangannya ke dahi Kevin, tanpa ragu

"Astaga, kak! panas banget!" serunya

Kevin hanya tersenyum tipis sangat tipis "Biasa aja kali... cuma demam dikit," katanya berusaha santai, meski tubuhnya sedikit bergetar

"Kalo gitu mau Alsha teleponin temen temen kakak buat bantu kakak pulang?"

"Ga perlu, istirahat bentar lagi juga pasti mendingan" jawab Kevin sambil menutup kembali matanya

"Kak Kevin udah makan obat penurun panas?"

Kevin hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban dan Alsha merasa kalo dirinya tidak dibutuhkan pun mulai beranjak dari duduknya

"Ya udah kalo gitu Alsha pamit pulang duluan"

"Gue anter" ujar Kevin sambil berusaha bangkit

"Jangan kak, aku pulang sendiri aja" tolak Alsha karena seharusnya yang diantar pulang itu Kevin yang sedang sakit

"Atau gue nyuruh Roni buat anter Lo"

"Jangan! Alsha ga mau ngerepotin siapa-siapa"

"Diem jangan membantah!" titah Kevin tidak membentak namun terdengar tegas. Alsha menghela napas panjang, benar-benar menyebalkan. Akhirnya Alsha diam mendengarkan Kevin yang mulai menelpon temannya yang bernama Roni dan tak butuh waktu lama akhirnya Roni tiba di UKS, tidak berbasa-basi apapun ia langsung mengajak Alsha

"Ayo, di luar hujan udah reda"

"Kak Kevin gapapa ditinggal?" Tanya Alsha sambil melihat ke arah Kevin yang sedang bersandar di headboard

"Jangan khawatir udah kebal dia" Roni menjawab sekenanya karena ia masih kesal dengan Kevin yang berusaha terlihat kuat dan lebih mementingkan orang lain.

Sebenarnya tadi saat jam istirahat Roni dan Dzaki mendatangi UKS untuk melihat keadaan Kevin dan yang tidak habis pikir ucapan Kevin membuat kedua temannya ini kesal 'hari ini jangan muncul dihadapan gue, pokoknya jangan ganggu gue' benar-benar dah teman satu ini, temannya padahal berniat baik ini.

Kembali lagi dengan Alsha dan Roni yang sudah meninggalkan UKS, di koridor tiba-tiba Roni memulai percakapan tanpa menghentikan langkahnya

"Menurut Lo, Kevin gimana?" Awalnya Alsha terkejut dengan pertanyaan mendadak ini tapi Alsha tidak menunjukkannya

"Apanya yang gimana kak?" Tanya balik Alsha kurang paham dengan maksudnya

"Huh, maksud gue penilaian Lo ke Kevin gimana?" Ucap Roni berusaha menjelaskan maksud pertanyaannya, berharap Alsha paham dan tidak bertanya balik lagi

"Emm.. kak Kevin keras kepala, ga mau ngalah, ga pernah dengerin pendapat Alsha, selalu bikin keputusan tanpa dengerin Alsha setuju atau engga" jelas Alsha sambil berusaha mengingat sifat Kevin dan yang terlintas hanya itu

"Mungkin semua orang bakal setuju sama Lo" Roni memberi jeda pada ucapan

"Tapi orang ga pernah tau, kalau sebenernya dia punya trauma dan mungkin Lo dan yang lain ga akan paham sama keadaan dia" lanjut Roni tanpa melirik lawan bicaranya

"Kenapa kakak ngasih tau Alsha?" Tanya Alsha sambil menghentikan langkahnya dan menatap mata Roni

"Karena gue yakin, Lo bisa buat dia bahagia" jawab Roni membalas menatap mata Alsha dengan sorot mata tanpa keraguan

"Apa iya?"

Roni tidak menjawab, ia hanya tersenyum tipis dan menatap langit berharap keyakinannya bisa terjadi. Setelah itu mereka melanjutkan jalannya dan tak lama mereka berdua sampai di parkiran motor, Alsha mulai naik ke motor Roni dan langsung tancap gas meninggalkan sekolah

Alsha POV

Setibanya di rumah aku langsung mandi dan setelah selesai aku lihat jam sekarang sudah pukul 17.13

"Ngantuk, tapi nanggung bentar lagi maghrib"

Untuk mengusir rasa kantuk ini aku memutuskan untuk mengerjakan pr, sudah 20 menit tiba-tiba aku teringat ucapan temannya kak Kevin kalo tidak salah namanya kak Roni, aku memutuskan untuk mengambil diary yang sudah lama aku abaikan dan mulai menulis

Apa aku yang terlalu egois menilai orang lain tanpa tau apa yang sebenarnya?
Aku harap semoga semua orang disekitar ku bisa berbahagia meskipun harus menunggu dalam kepahitan.

Tentu saja semua akan baik-baik saja jika kita kuat kan :)

Bertepatan dengan ditutupnya buku diary suara adzan maghrib berkumandang

Author POV

Di tempat lain, Kevin sedang berbaring di sofa kamarnya tiba-tiba saja teringat raut wajah khawatir Alsha tadi saat di UKS tapi itu juga mengingatkannya dengan orang lama yang pernah khawatir saat ia sakit namun dengan cepat ia tepis ingatan itu karena bagi Kevin 'dia' dan Alsha jauh berbeda.

Entah mengapa tapi Kevin merasa kalau Alsha berbeda dari cewek lainnya, disaat yang lain terang-terangan menunjukan kekaguman padanya tapi Alsha malah biasa saja terkesan tidak peduli dan Kevin merasa senyuman Alsha seolah mengatakan semua akan baik-baik saja, meneduhkan.

"Ingat Kevin! lo harus jaga batasan, tugas Lo cuma jaga Alsha untuk sementara"














Penasaran ga nih siapa yang dimaksud 'dia' sama Kevin?
Tunggu kelanjutannya....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bound To Protect Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang