Kala malam kembali menyapa
Menghadirkan taburan bintang di langit
Dengan bulan sebagai pemeran utamanya
Kini hanya tersisa gelap dan sunyi
Di temani angin yang berhembus
Terasa begitu dingin hingga menusuk kulit ini
Perlahan aku sadar malam telah menjadi teman baruku membagi ceritaBersama rembulan aku bercerita dalam diam
Mungkin khayal ku yang terlalu tinggi hingga kadang membuatku tak sadar jika ini bukan sekedar dunia mimpiKenyataan ini terus menaparku
Hingga aku lupa, aku duka yang cukup dalam
Luka yang meninggalkan bekas
Dan kegelapan yang sepertinya ingin memakan kuHingga aku terjatuh
Dalam luka ini, kembali aku mengingatnya
Kenangan tentangnya begitu jelas terekam dalam benakkuAku kembali menangis bersama sang rembulan
Dan sang angin malam yang seperti menyelimutiku dengan kedinginannyaKadang kenyataan ini terasa bagai mimpi buruk yang tak ingin ku alami
Hingga aku tak sadar aku jika mimpi buruk ini akan berlangsung lamaBersama luka itu, pagi terasa dingin lebih dingin dibandingkan malam
Bersama luka itu, siang terasa gelap di bandingkan malam
Bersama luka itu, senjaku tak pernah terasa indah lagiSeperti kamu telah menggoreskan luka yang cukup dalam dan membuatku merasakan mimpi buruk yang berkepanjangan
Bogor, 04 Juli 2018
Tertanda
Chocholate
KAMU SEDANG MEMBACA
imagination
Poetryribuan kata semua menjadi satu, dalam benak kepalaku terus terngiang dalam imajinasiku bukan hanya tentangmu tapi tetang semua hal yang dalam khayal imajinasiku