matahari

18 4 0
                                    

(kisah Sang penyendiri)

Kini hetakan kaki yang penuh semangat itu mulai  menghilang
Bersama dengan dia yang selalu memberi sedikit semangat

Dia...bagaimana harus ku jelaskan
Saat apa yang kurasa dia selalu begitu bersinar

Dan lagi aku sangat suka dengan sapaannya di setiap pagi
Senyumnya kala kita  bertemu
Dan semangat yang selalu di bagikan
Hanya dengan beberapa kata yang terucap olehnya namun begitu dalam yang kurasa untukku

Mungkin dia bagai matahari ku
Dia begitu hebat dan kuat
Dia begitu ramah dan baik hati
Dia begitu bersinar dengan percaya dirinya
Walau kadang dia begitu jail
Namun dia sangatlah lucu

Tak lagi aku mengerti tentang rasa kehilangan
Untuk kesekian kalinya hal itu selalu menyakitkan

Haruskah aku kehilangan mentari ku lagi?

Dia tak akan kembali lagi

Dan aku tak bisa bertemu dengan dia lagi

Kenapa lagi dan lagi? Selalu saja seperti ini?

Mungkin benar seperti yang dia katakan jika kelak nanti aku akan menemukan seorang yang lebih baik darinya  tapi mengapa aku harus kehilangan dia?

Dan semua kenangan ini terasa begitu menyakitkan
Untuk kesekian kalinya aku ingin berhenti

Berhenti berharap tentang dia
Berhenti berharap tentang cahaya itu

Karena sejak awal aku selalu hidup dalam gelapnya dunia

Dan aku tak pantas untuk mendapatkan terangnya dunia

Sungguh aku memang tak sepantas itu
Dan ini sangat menyakitkan

Melihat mu untuk terakhir kalinya di tempat terakhir mu

Selamat tinggal cahaya ku
Selamat tinggal matahari ku

Bogor, 16 Juni 2018
Tertanda
A

imaginationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang