13

1.1K 110 5
                                    

PLAAKKK!!!

"Awww!"

"Hmmmm....." ha neul menggumam dalam tidurnya. Sebelumnya, ia mengulat dan telapak tangannya yang terlentang lebar tepat mengenai dahi seungri.

Seungri terkejut bukan main. Sontak pukulan telak ha neul di dahinya menariknya mundur teratur. Jaraknya hanya tersisa beberapa centi, nyaris saja ia bisa merasakan si seksi berwarna orange itu. Ia mengatur nafas sambil mengelus dadanya. Walaupun menyesal, tapi ia tetap bersyukur. Mungkin keadaan akan lebih buruk jika Fay lisa yang memergokinya. Lebih beruntung lagi karena ternyata ha neul hanya mengulat dan masih pulas.

Fay lisa terbangun saat ha neul bergerak lagi di pangkuannya. Ia mengernyit, berusaha membuka matanya yang berat. Detik berikutnya, ia menoleh pada seungri yang tampak gugup. "Seungri...," panggilnya.

Seungri menoleh cepat, sedikit terperanjat. "F-Fay... K-kenapa?"

"Kenapa apanya ?" Fay lisa balas bertanya, bingung.

"Umm..." seungri menggaruk tengkuk.

"Kita udah sampai? Kenapa gak bangunin aku?" Fay lisa memperbaiki posisi duduknya.

"Oh... haha...! Iya, tadi... mau bangunin. Tapi, kamu sama ha neul tidurnya nyenyak banget, aku jadi gak tega mau banguninnya," jelas seungri terbata.

Fay lisa melihat ke arah gerbang yang masih tertutup rapat. "Terus kenapa pak boby gak bukain gerbangnya?"

"Iya, nih! Pak boby ketiduran kali, ya? Kok lama banget gak bukain pintunya. Padahal udah aku klakson, loh!" seungri menimpali dengan nada kesal dibuat-buat.

TIIDDD! TIIDDD!

Beberapa detik setelah membunyikan klakson, gerbang itu langsung dibuka oleh pak boby. Tega sekali seungri menyalahkan satpam sedisiplin itu.

"Nah, itu udah dibuka, hehee...," kata seungri diiringi cengiran konyolnya.

"Kamu aneh, deh!" tukas Fay lisa sambil meneliti raut wajah seungri. "Umm... ya udah, deh. Kalau gitu aku masuk ya, kamu antar sampai sini aja."

"Biar aku yang bawa ha neul masuk, kasian kamu keberatan," tawar seungri.

"Gak usah, aku udah biasa kok, gendong ha neul. Gak berat. Kamu pulang aja. Makasih ya, hari ini udah ajakin kita jalan-jalan. Ha neul pasti senang." Fay lisa membuka pintu mobil dan membawa ha neul yang masih pulas keluar dengan sangat berhati-hati.

Seungri mendengus. "Ha neul pasti seneng katanya? Dianya gak bilang dia seneng, atau apa, kek? Hmmm...!"

"Malem, bos seungri!" sapa pak boby sambil memberi hormat. Seungri hanya melambai singkat, kemudian memutar mobilnya meninggalkan rumah jiyong.

"Malem, non...." pak boby beralih menyapa Fay lisa.

"Malam, mang. Jiyong udah pulang?"

"Belum, non. Wah, saya pikir non Fay sama Non ha neul pergi sama bos jiyong, makanya belum pulang sampai jam tujuh malem gini."

"Ohh.... Mungkin jiyong banyak banget ya, kerjaannya...," Fay lisa menggumam dengan wajah kecewa sambil ngeloyor masuk meninggalkan pak boby.

"Yaah... non Fay ko main geloyor aja. Saya dicuekin...."

~~~

Sudah pukul 10 malam....

Fay lisa menatap wajah pulas ha neul. Sebelumnya, ia sudah mengganti seragam ha neul dengan piama tanpa membangunkannya. Entah kenapa, perasaan Fay lisa tidak enak. Ia ingat mungkin jiyong tengah menemani hyuna. "Emang kenapa kalau jiyong bersama hyuna...?" gumamnya, heran dengan perasaan cemasnya sendiri.

Fairy Nalalisa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang