Prolog

30 4 2
                                    

"Fir!" Panggil Eca, sahabat Safira.

Safira menoleh. Lantas mendelik. "Ngagetin aja, sih."

Eca terkekeh. Kemudian dia bertanya. "Ngeliatin apa, si?" Tanya Eca sambil menaik turunkan alisnya bermaksud menggoda Safira.

"E-Enggak ada!" Elak Safira gugup.

Kegugupannya terpampang jelas di mata Eca. "Kalau mau bohong pinteran dikit, Fir." Ucapnya sambil terkekeh kemudian kembali sibuk pada makanannya.

Tanpa Eca tahu, Safira mendesah lega. Memang, tak ada yang tahu bila Safira menyukai 'cowok itu'. Mungkin, hanya orang-orang yang paling 'peka' akan situasi sekitarnya yang tahu bahwa Safira menyukai 'cowok itu'.

"Oh, iya, Fir." Ucap Eca tiba-tiba membuat Safira yang tadinya hendak meminum es nya menjadi tertunda dan menoleh ke arah Eca.

"Kenapa?"

"Kemarin, denger-denger ekskul Pramuka menang, lho! Hebat banget gak, sih? Katanya sih, mereka bakalan ngewakilin sekolah buat lomba ke tingkat nasional."

"Masa?" Eca mengangguk. "Lo tau dari mana?" Tanyanya membuat Eca mengerutkan keningnya.

"Ya Allah, Fir. Lo gatau?" Tanya Eca histeris sendiri. Dengan polos, Safira menggelengkan kepalanya. "Di group lagi rame bahas itu."

Setelah itu, Safira menganggukkan kepalanya dan kembali menyeruput es teh nya yang sempat tertunda.

"Wihh ini dia nih ketua kitaa!!" Seruan lain di dalam kantin membuat Safira dan Eca sontak menoleh.

Di sana, ada enam orang laki-laki yang di ketahui oleh semua penghuni kantin adalah anggota inti tim Pramuka.

Sang ketua, Bisma tampak terkekeh pelan. Dia pun duduk di kursi panjang, diikuti oleh teman-temannya. "Udah, ah. Gue laper." Ucapnya. Salah satu di antara mereka berdiri dan segera memesan makanan untuk mereka ber-enam.

Setelahnya, semuanya kembali pada kegiatannya masing-masing. Kecuali Safira yang diam-diam masih memerhatikan sekumpulan anggota inti tim Pramuka itu.

Tanpa yang lainnya tahu, Safira tengah menahan gejolak jantung yang berdebar tak karuan. Ah gila, ada yang ga beres nih sama jantung gue. Batin Safira.

🍭

Uhuyyy, sini dulu, hehe.

Aduh, kira-kira siapa ya cowok itu?

Ada yang ngira Bisma? Haha, kan di sana ada enam orang, gak cuman Bisma doang. Masih banyak kok tersangka yang jadi 'gebetannya' Safira. Muehehe.

Oh iya, btw, lapak sebelah gue belum ada inspirasi, jadi mungkin masih lama up lagi. Jadi, ikutin aja perkembangannya. Gue random up nya. Gak menentu. Sesuai keinginan buat nulis sama kalau ada inspirasi, gue pasti nulis. Maaf kalau kesannya gue gak bertanggung jawab sama cerita gue yang itu. Enggak, kok. Gak gitu. Gue cuman butuh melupakan sejenak cerita itu sampai nanti ada inspirasi muncul dan cerita itu pasti bisa di lanjut.

Oke, sekian pertemuan pertama kita!

Hehe, sampai bertemu di chapter berikutnya!

See youu😘

I can see youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang