Chapter 5

10 2 0
                                    

"Janji ya, Vey?"

"Iya,aku janji."

Sambil menautkan kedua jari kelingking mereka, mereka mengikat janji yang seharusnya tak diingkari.

Tanpa disadari, air mata perlahan jatuh dari Vey yang terlelap.

Satu hal yang paling Vey benci saat bangun di pagi hari bukanlah suara melengking dari jam beker di samping kasur nya, juga bukan dinginnya air yang akan menerpa tubuhnya saat mandi nanti, melainkan rasanya terbangun karena potongan mimpi menyedih...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Satu hal yang paling Vey benci saat bangun di pagi hari bukanlah suara melengking dari jam beker di samping kasur nya, juga bukan dinginnya air yang akan menerpa tubuhnya saat mandi nanti, melainkan rasanya terbangun karena potongan mimpi menyedihkan itu.

Tanpa sadar, Vey segera menyeka air mata di pipi nya.

"Apaan lagi dah ini....."

21 missed calls from Vino Kampreto

"Ada apa sih?"

"AKHIRNYA LO ANGKAT,"

"Gue baru bangun, bego. Kenapa si--"

"LO HARUS BANTU GUE, VEY!!"

"Bantu apa-"

"USB GUE SAMA LO!"

"Damn..."

Vey menepuk dahi nya keras-keras.

"LO MESTI KE KAMPUS SEKARANG!"

"Gila ya lo?! Gue baru bangun,"

"GUE ADA PRESENTASI NTAR"

"Kenapa sih lo harus nitipin USB lo di gue...."

"UDEH LO POKOKNYA KUDU KESINI, GAK PAKE LAMA"

"Gue gojekin aja gimana? Gue kan gaada jadwal ngampus hari ini jir,"

"DUH NTAR RIBET SUMPAH!"

"KECILIN TUH SUARA BISA GAK SIH?! ELAH. 15 menit lagi gue otw ke kampus. Puas?!"

"MANTEP. GUE TUNGGU DI KANTIN YE!"

"Anak setan. Ganggu ketenangan gue aja,"

 Ganggu ketenangan gue aja,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nih!"

"THANK YOU VEYY! LO THE BEST DAH"

"Bacot ah. Gue balik, mau lanjut tidur,"

31%Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang