Si Pembawa Air : Berbeda

356 54 32
                                    

Dunia ini luas,penuh warna dan cerita...

Pagi.Gadis 16 tahun ini akan memperkenalkan dirinya dengan nama Sarah.Seperti biasa,aku akan berangkat sekolah jam 7 dan melangsungkan kegiatan di sana hingga petang.

Aku hanya gadis biasa yang menuntut ilmu di sebuah SMA,kelebihan-ku tak membuatku tinggi dan kelemahan-ku tak membuatku rendah.Namun aku tahu setiap individu itu istimewa,mereka memiliki 'warna'nya masing-masing.
Hari-hariku berjalan seperti biasa,hingga Tuhan ingin memberiku kisah baru dalam hidup.Entah sejak kapan,ada seseorang yang menyukai-ku.Tentu aku tak percaya begitu saja ketika temanku mengatakan hal itu padaku,mengingat diriku juga bukan tipe populer yang dikenal banyak orang.

Dean.Itu namanya.Oh,rupanya dia,anak kelas sebelah yang dulu ku bantu saat terjatuh dari tangga sekolah.Entah kenapa ia terjatuh begitu saja ketika dia sudah menaiki tangga itu.

"Hai"
"Umm,aku Dean,yang pernah kamu tolong waktu itu..."
"Boleh nggak...aku kenal kamu lebih dekat?"

Lalu aku tersenyum.Dia sangat manis.
"Tentu saja boleh"

Dan itulah awal percakapan kami hingga sekarang,kita semakin dekat sampai aku tak peduli jika dia mampir ke rumahku untuk berangkat sekolah bersama-kebetulan ternyata kita tetangga ,jangan tanya kenapa aku baru mengetahuinya ,dan melihatku masih mengenakan baju tidur serta rambut yang masih seperti singa.Dia lalu mengejekku dengan mengatakan aku seperti kerbau.Dan tertawa.Lesung pipinya semakin jelas saat ia seperti itu.Menyebalkan.

♒♒♒♒♒

"Kamu nggak pengen tahu,alasan aku suka kamu?"
Yap,dia tiba-tiba bertanya seperti itu saat aku sedang menertawainya karena dia memakai celana terbalik.Bodoh memang.

"Nggak ah,buat apa aku pengen tahu alasan dari orang yang pakai celana aja kebalik". Aku tertawa lagi,sesungguhnya dalam hati aku sedikit bingung dengan pertanyaan nya.

"Aku suka kamu tuh,soalnya kamu itu beda.Kamu itu bisa buat orang bahagia.Walau lawakan kamu itu garing semua..." Dia menjelaskan itu sambil memakan bakpao dan terus mengunyahnya.

Lalu aku hanya melihatnya memakan bakpao itu dan menatap matanya,mendengarkan setiap ucapannya dengan baik walau fokus ku tetap pada kunyahan bakpao nya.

Sedetik ia menatapku,kemudian entah kenapa saat mata kita bertemu,dia tertegun,memalingkan wajahnya,dan lari meninggalkanku jauh di belakang.

"Heh,kok aku ditinggal sih" aku mengomel dan terus mengejarnya.

"Kamu denger kata-kataku tadi nggak?" dia masih berlari dan berteriak padaku.Dan dengan celana terbalik.

"Ya dengerlah"

"Terus?"

"Terus kenapa sih?"aku masih mengejarnya

" Aku malu tau' !!" Dia yang lelah berhenti berlari dan akupun mengikutinya.

"Ah...ahahahahahhah" Terdiam kemudian tertawa.Kamu mungkin sudah membayangkan ekspresiku yang berusaha menutupi ke-degdeg-an ku ini dengan seulas senyum dan tawa palsu-untuk memastikan aku tak apa dan baik-baik saja.Padahal....sudahlah

Dean yang di depanku hanya terdiam dengan ekspresi heran.
"Ah,udahlah,aku pulang aja.Cewe aneh"

"Yah...kok marah sih" aku menghampirinya dan membuntutinya di belakang dengan sedikit cemas.

Dia masih diam.

"Maaf..." aku mulai menangis ketika dia terus diam,aku memelas.

Si Dean kemudian berhenti berjalan.Kemudian...
"Pfftt...bwahahahah...Dih GEMBENG"
Dia kemudian berlari meninggalkanku yang kebetulan sudah sampai di depan rumah.Dia melambaikan tangan padaku dari jauh sambil berkata "Dadah Gembeng..."

ZODIAC HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang