"Lo?!" jujur diriku kaget dengan suara itu. Bukan suara yang memanggil namaku. Melainkan suara Sharen.
Iya ngomong itu bukan aku tapi Sharen.
"biasa ajah kali ren" aku kembali menatap sharen sambil menutup telinga ku dengan tanganku. Sharen hanya tertawa malu. Menyadari kesalahannya.
"ya maaf nad, lagian lo sih?! " tersenyum kepadaku setelah itu kembali menatap tu cowo.
"Lo sirik banget sih jadi cewe. Gue itu panggil Na.di.a bukan Lo?!. Jngan kegeeran deh. Malu dikit napa. Dasar "
Kulihat cowok itu menatap sharen dengan tatapan sangat jengkel.
" Nad? "
"Nad?"
"Hellow"
"woy?! " sentak cowo itu membuyarkan lamunanku.
"aku tau aku ganteng tapi jangan sampai gitu kali"
"eh.. Eh maaf"
"Nad, kenalin gue Rizky, Gue bad boy dan most wanted boy di SMA Garuda ini. " mengulurkan tangan kanannya sambil tersenyum. Aku menjabat tangannya dan tersenyum sambil anggukan kepalaku.
"Nad, ayo ke kantin udah bel dari tadi tahu. "
Sharen menarik tanganku meninggalkan Rizky yang sambil tersenyum ke arahku.
Aku baru sadar kalau udah bel. Sumpah tadi aku gak denger. Mungkin belnya saat diriku melamul menatap Rizky dengan senyumnya.. Oh sudahlah
"Woi, Nad" Sharen menghentikan lamunanku
"eh.. Kenapa Ren"
"kenapa apa?! Kita mau duduk di mana ni? Nad? "
Aku pun melihat seisi kantin yang penuh dan tak ada meja yang kosong. Kursi kosong sih banyak tapi masalahnya semua yang duduk itu kaya berkelompok gitu...
Aku menyipitkan mataku memaksa agar mataku melihat dengan jelas.
"Ren,. Ren"
"ya" sharen menatapku
"Bukannya itu,... Rizky ya??" sambil menunjuk ke arah meja di pojokan yang diisi dengan 3 orang cowok.
"Iya,. Itu Rizky kenapa?"
Kenapa aku bertanya. Kalian pikir gak sih perasaan tadi dia masih di kelas deh kok udah di situ.
"Gak ada kenapa' kok"
"eh.. Ren emang gak bisa ya kalau kita beli makanan ajah trus ke kelas gimana?? "
"gak bisa Nad, karena ada yang kaya gitu trus gak baliki piringnya. Jadinya Bang udin udah gak mau lagi. " katanya lirih
"yaudah kita balik ke kelas ajah gimana? "
"Gue laper Nad, tapi yaudah lah. Yoi balik"
Dia mengapit tanganku dan mulai melangkah"WOY,, NADIA" aku menghentikan langkahku diikuti sharen dan mulai berbalik. Melihat siapa yang memanggil namaku sebesar itu.
"Rizky gila ya?! " kata sharen dengan wajah jengkel setelah kita mengetahui bahwa Rizky yang memanggilku.
"sini.. " panggilnya sambil mengangkat tangannya. Aku dan sharen menghampirinya.
"Kenapa? Ki"
Tanya ku dengan wajah datar.. Kenapa aku menunjukkan wajah datar. Bayangin aku ditatap oleh 2 orang laki' yang duduk di samping Rizky dengan wajah datar banget.
"Santai kaya dipantai ajah kali Nad, datar amat tu muka. Perasaan tadi di kelas senyum deh... Yaudah ayo duduk ajah disini. "
Dia menarik lenganku dan menduduki ku di kursi sebelahnya. Gak ada pilihan sharen pun duduk di sebelahku dan berdekatan dengan lelaki yang berwarna rambut coklat dan mata hanzel itu.
"Nad, kita balik ajah yuk? "
"gak boleh.kalian mau pesan apa nnati aku pesenin. Jadi mau makan apa?? "
"iya ki, gue Nagor ajah" kata cowok yang duduknya berhadapan denganku. Berambut hitam, mata biru ya ampun.. Guanteng tapi datar
"ki, gue samain aja" kini cowok berambut coklat itu berbicara
"Nad, mau pesen apa? "
"Lo, Ki tanya gue? " tnya ku balik. Aku ngak terlalu denger soalnya salah fokus ni gue..
"iya lah siapa lagi, kan hanya lo yang blom kasih pesenan."
"emang Sharen udah?? "
"udah" bukan rizky yang berucap tapi Sharen langsung lohh... Aku kayanya mulai tuli deh ya jangan deh..
"yaudah, Gue bakso ajah. Lagi pengen yang panas"
"apa loh bilang.. Panas, Hot gitu?? "
" apaan dih ki, pesenin sana gue udah lapar." cowok berambut hitam mulai bicara lagi.
" oke big boss"
Setelah itu Rizky meninggalkan kami berempat menunggu pesanan kami.
"Lo anak baru ya? "
"Gue? " aku kembali bertanya. Aku sedikit kaget sih cowo berambut hitam itu loh bertanya tentang diriku. Oh jangan alay Nad..
"iya lo, siapa lagi coba yang pake baju beda dari semua disini." si cowok berambut coklat itu ngomong dengan sombongnya.. Hii.
"iya gue anak baru. Kenapa? " tnya ku pada cowok didepanku ini
"oh.. Nanya ajah, emang gak boleh? "
"bolehkok"
"Reyhan" ucapnya sambil tersenyum. Aku kaget loh liat senyumnya sumpah manis banget.. Karena canggung aku membalasnya dengan senyum aneh karena kaget.
"Nadia" kulihat dia masih tersenyum
"Almendo" tatapannya yang gak ada senyum sama sekali.
"oke" jawabku
Aku lihat dia terkejut dengan jawabanku yang agak jutek. Tapi dia pintar menyembunyikannya.
" hey hey.. Rizky keren udah balik nii... Ini pesanan kalian."
Menaruh pesanan kami di meja itu masih tetap tersenyum. Dia gila kali ya?
"makasih ki" ucapku sambil mengambil baksoku yang masih panas.
"sama', Nad" dia tersenyum.
Kami semua memakan makanan kami diisi dengan candaan Rizky yang membuat kami tertawa..
"uhk uuhk" aku batuk ( maaf ya kalau salah.. Anggap ajah itu suara batuk ok 😁)
Ku lirik cowok berambut hitam itu berdiri dan pergi dari sana... Dasar?! Gak care banget lagi batuk juga..
Kurasa ada seseorang menepuk pundakku.
Aku pun berbalik."Nih! " ucap seseorang di depan mata ku saat ini. Dia datang dengan wajah datarnya.
Dasar aneh?! -batinkuHay hay....
Udah chapter yang ke2 niii..
Gimana tertarik untuk lanjut bacanya atau berhenti disini.. 😁
Ayo vote and comment ya
Ailaphyu😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Terasa Mustahil
Teen FictionSaat aku jatuh cinta kepada dirimu, aku merasa semua terasa mustahil kalau kita akan bersama. aku menyesal kenapa aku tidak mencintai orang yang juga mencintaiku. bukan karena kau tak mencintaiku yang ku sebut mustahil tapi kita memang sangat berbe...