Taruhan

8 0 0
                                    

" ini ambil,  Nad!" dia mengangkat botol minuman itu ke depan wajahku.
secara terpaksa aku mengambilnya karena aku sudah kehausan dan terasa pedih di tenggorokan ku karna kepedisan.
"makasih, Do" iya Almendo yang memberikannya pada ku.
Lalu Reyhan ke mana? Aduh nad lo terlalu kegeeran - batinku

Aku pun meminum minuman tersebut.  Dan Almendo kembalin duduk di samping Sharen.
"Maaf ya lama." Reyhan yang baru kembali entah dari mana.
Tak seorang pun dari kami menjawabnya.  Kami fokus melahap makanan kami masing'.

Tut tuttt tuutt( ceritanya ini bunyi bel tanda istirahat selesai ya 😁 )

"ayo Nad kita balik ke kelas, jam nya Bu Kirana ni bisa mati kita"
"oke kita pergi dulu ya,  makasih. Ayo Ren" kami pun berjalan keluar dari kantin.

💝💝💝

Rizky pov

"kalian gak mau masuk kelas?? "
"gak,  gue mau disini ajah. Malas belajar juga.lebih baik kita main game" jawab reyhan.
Ni anak males bener, ketua osis juga. aneh-batinku.
"eh tapi gue mau bilang sesuatu ke kalian. Menurut kalian Nadia cantik gak? "
Tanyaku kepada mereka
"lumayan" ujar si Reyhan. Kulihat Almendo hanya anggukkan kepalanya tanda setujuh dengan Reyhan.
Kulihat pak rudy berjalan ke arah pintu kantin..  Ya pasti mereka Berdua tidak melihat Karena Mereka membelakangi pintu kantin. 
"hm, aku mau tantang lo?! Kalau misalnya kita ketahuan pak Rudy lo harus nembak Nadia.  Gimana?? " aku menatap Reyhan yang sedikit terkejut.
"Kalau gak ketahuan. Lo gak usah nembak si Nadia.  Lo kan cowok buktikan dong keberanian lo. Gimana?? "
Reyhan mengangkat sebelah alisnya sambil menatapku
"oke . Gue berani,  dan dijamin Nadia pasti Nerima gue. "

Bruk
Sudah ku duga,  pak rudy memukul Meja kantin tempat dimana kami berada.
"woi?! Kenapa masih disini?! . Kalian saya hukum berdiri hormat Bendera sampai bel pulang sekolah.?! CEPAT?!?!" wow bentak pak rudy sangat seram..  Kayanya dia marah banget.  Kami pun berlari meninggalkan pak Rudy dan menjalani hukuman kami.

💝💝💝

Tutt tut tuuut

"akhirnya selesai juga..  Panas banget" ucapku karena sudah tak kuat menahan panasnya matahari.
Tanpa babibu kita ber tiga langsung saja ke kelas . Kami pun membersihkan peralatan sekolah kami dan memasukkannya kedalam tas kami.
"Rey pokoknya lo harus nembak Nadia. "
Dia hanya diam mendengar perkataanku.
Sedangkan Almendo tetap dengan wajah datarnya itu.
"itu si Nadia,  ayo Rey "
Kulihat nadia hendak menaiki mobil sharen.
"ayo ajak dia pulang untuk pdkt gitu..  Besok kalian sudah harus pacaran oke? "
"....." reyhan hanya diam dan mulai beranjak mendekati Nadia.

💝💝💝

Nadia pov

Kok Rey kaya menuju ke sini ya? - membatin
"Nad,  mau pulang bareng aku ya? " Rey mengajakku pulang bersama, oh God makasih. 
"eh..  Ok"
"naik" katanya sambil duduk di atas motor besarnya itu
"oke" aku pun menaiki motornya Rey
"Ren gue duluan. Bye,sampai ketemu "
"dah Nad" kami berdua sama'melambaikan tangan kanan kami.
Motor Rey melaju dari lingkungan sekolah kami. 
"aduh" jerit ku saat menubruk tubuhnya Rey. " eh maaf ya Nad,  gak sengaja.  Ini udah nyampe ni dirumah lo."  ya dia tahu alamat rumah ku karena tadi aku memberitahukannya di tengah jalan setelah keluar dari lingkungan sekolah kami.
"oke makasih" aku berbalik dan melangkah
"Eh..  Gue mau ngomongin sesuatu. Bisa? "
Langkahku terhenti dan berbalik melangkah kembali ke arahnya
"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Terasa MustahilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang