Chapter 3 : Hey, sorry!
"Aku mengaku kalah, akan kuberitahukan kepadamu perihal kepura-puraanku.
Tenanglah, kamu akan segera tahu, bahwa kepura-puraanku selama ini hanya penguat dari ketidakberdayaanku terhadapmu."
° Say Hello °
Ini sudah tengah malam, tapi Lana belum juga mengantuk. Tidak ada kerjaan, sedari tadi yang dilakukan Lana hanya bolak-balik membuka Instagram, dan Line.
Rupanya, yang belum tidur tengah malam ini bukan hanya dirinya, grup chat angkatannya pun masih ramai. Mereka membicarakan perihal class meeting, anak-anak cowok kelasnya juga merusuh di grup angkatan, ada Alder juga yang sesekali muncul untuk berbicara hal yang penting, Lana juga ikut nimbrung dengan mengirimkan stiker—berharap dilirik Alder, tapi ia tahu itu tidak akan terjadi.
"Alder, kapan ya kamu bakal notice aku?" gumam Lana sambil melihat foto profil Alder.
Lana mengembuskan napas lelah, ia menggeleng kecil lalu keluar dari aplikasi line. Baru saja Lana hendak mematikan data selulernya, sebuah notifikasi pesan line masuk ke ponselnya. Lana langsung melotot kaget melihat nama siapa yang mengiriminya pesan itu, ia dibuat mematung dengan mulut menganga sambil memandangi layar poselnya.
"Alder?! Gila! Serius ini? Aku belum tidur loh, masa udah mimpi sih?" cerocos Lana tidak karuan dengan debaran jantung yang mulai menggila karena pesan dari Alder masuk ke ponselnya.
Dengan jari gemetaran, Lana langsung membuka pesan dari Alder itu.
Alder Abrisam
Lana?
Read 00.04Lana langsung menjerit saat itu juga, ia melompat dari tempat tidurnya lalu berjoget tidak jelas. Beberapa kali ia mencubit pipinya untuk menyadarkan bahwa dirinya tidak sedang bermimpi.
"Aduh, aku balas apa? Aduh, kenapa dia nge-chat tiba-tiba? Aduh, dia tahu aku ini Lana? Aduh, gimana ini? Siapa pun tolong Lana!" teriak Lana panik. Ia mengigit kuku jarinya, berpikir apa yang harus ia ketik sebagai balasan, ia takut salah ketik dan mengakibatkan Alder tidak lagi mengiriminya pesan.
Lana mondar-mandir sambil terus berpikir, ia bahkan tetap sibuk seperti itu hampir setengah jam. Mengembuskan napas tenang, akhirnya Lana mendapat pencerahan harus mengetik pesan apa. Dengan tangan bergetar ia mengangkat ponselnya, bibirnya terus melengkung dengan bahagia menatap layar ponselnya. Jarinya sudah siap mengetik balasan untuk Alder, tapi gerakannya langsung terhenti saat melihat Alder mengirim pesan lagi.
Alder Abrisam
Sorry bajak.
Read 00.36Senyum bahagia di bibir Lana memudar dengan perlahan, wajahnya langsung berubah muram. Jarinya bergerak dengan perlahan di atas keyboard, melanjutkan niatnya mengetik balasan untuk Alder.
Alder Abrisam
Sip gpp
Read 00.40° Say Hello °
Alder berdecak kesal melihat layar ponselnya. Debaran di dadanya yang sejak tadi tidak karuan masih saja terasa, dan sekarang, ada sedikit rasa kecewa yang mulai ikut terasa di sana.
"Gimana?" tanya Rocky yang sedang membaca komik milik Alder. Rumah mereka tetanggaan, dan Rocky memang suka menginap di rumah Alder setiap malamnya.
"Gue kirim lagi chat yang bilang bajak, baru aja dibales." Alder melempar ponselnya asal, ia tiduran dikasurnya dengan satu tangan di bawah kepala, Alder mulai menggerutu tidak jelas sambil mentap langit-langit kamarnya.
"Chat sebelumnya?" tanya Rocky penasaran.
"Just read," sahut Alder kesal sendiri.
Rocky langsung tertawa, lucu saja melihat sahabatnya yang selalu dikejar-kejar cewek dan mendapatkan spam pesan setiap harinya malah dicuekin oleh seorang cewek bernama Lana.
"Kena karma lo, Al. Biasanya lo gituin cewek-cewek 'kan, mampus aja lo!" maki Rocky sambil tertawa puas.
"Diem lo." Alder menendang Rocky pelan, kesal karena sahabatnya itu sama sekali tidak menenangkan dan malah membuatnya semakin kesal saja.
"Itu cewek bukan tipe yang seneng ngeladenin chat random dari orang asing kayaknya, makanya begitu."
"Emangnya gue orang asing?" tanya Alder sensi.
"Lah! Emangnya lo sama dia saling kenal? Kagak 'kan? Mengingat itu cewek tipe golongan jalan lurus yang di sekolah gaulnya sama orang itu-itu aja, ada kemungkinan dia juga enggak tahu Alder Abrisam itu yang mana. Makanya lo ajak kenalan dulu sana, cemen amat."
"Itu gue baru mau ngajak kenalan, udah dikacangin duluan."
"Ya ajak kenalan langsung maleeen, jangan lewat chat. Langsung lo samperin itu anaknya, pasti dah kalau tahu Alder Abrisam itu ternyata wujudnya kayak lo, itu anak enggak bakal nolak," saran Rocky.
"Yakin lo?"
"Kagak sih, mengingat omongan lo soal si Jonathan yang deket sama dia. Seleranya si Lana itu cowok baik-baik kayaknya ...."
"Lah, anjir! Maksud lo apa?!"
"Ya ... kamu tidak cukup baik buat Lana, Mas," ujar Rocky dengan nada dibuat-buat lucu dan langsung mendapat hadiah tendangan dari Alder hingga tersungkur di karpet.
° Say Hello °
KAMU SEDANG MEMBACA
Say Hello
Short Story[COMPLETED] Keduanya hanya saling menunggu sampai salah satu pihak memulainya dengan say hello. Say Hello. ©Fuby Filian | 5 Juli 2018