Chapter 4 : Hey, aku harus bagaimana?
"Aku bahkan tidak pernah memilikimu, tapi melihatmu bersama orang lain, aku merasakan sakitnya kehilangan."
° Say Hello °
Setelah tengah malam tadi Lana dibuat patah hati kecil-kecilan karena chat dari Alder itu hanya bajakkan, sekarang Lana benar-benar dibuat patah hati besar-besaran oleh kenyataan.
"Loli," gumam Lana. Pandangannya masih terpaku ke salah satu kursi taman di mana dua orang remaja sedang melakukan aktivitas yang sukses membuat Lana patah hati. "Aku denger bunyi sesuatu yang patah," lanjutnya.
"Apanya yang patah?" tanya Loli prihatin sekaligus bingung.
"Hati," jawab Lana lesu.
Loli langsung merangkul Lana dan memutar badan cewek itu untuk pergi dari taman.
"Udah, ya. Berhenti suka sama Alder, lo sendiri tahu Alder sama Alma udah deket dari dulu dan kabarnya mereka bakal cepet jadian. Lo harus kuat mental liat Alder sama Alma kayak tadi karena itu resikonya lo suka sama dia, tapi kalau lo enggak mau patah hati berketerusan karena Alder sama Alma, saran gue mending lo berhenti aja deh, move on gitu."
Lana bingung harus bagaimana, tapi ucapan Loli soal Alder dan Alma yang dekat sejak lama dan sedang dalam proses untuk jadian itu memang benar, Lana juga tahu mengenai kabar itu. Namun, selama ini Lana tidak pernah melihat kedekatan Alder dan Alma seperti tadi, mereka berpelukan di kursi taman sangat mesra dan sangat lama. Mereka benar-benar tidak tahu tempat untuk melakukan hal seperti itu, mereka tidak peduli jika yang mereka lakukan itu sukses membuat Lana patah hati.
Lana tidak pernah memiliki Alder, tapi saat melihat Alder bersama orang lain, ia merasakan sakitnya kehilangan seseorang yang menjadi miliknya.
Harusnya Lana sadar diri, memangnya dia siapa? Alder bahkan tidak mengetahui cewek sejenis Lana ada di sekolahannya, Alder juga tidak mengetahui perihal perasaan Lana padanya. Mereka tidak pernah bertatap muka, tidak pernah berkenalan, dan tidak pernah berbicara. Lana harus cepat menyadarkan diri, bahwa Alder sama sekali tidak pernah menganggapnya ada.
° Say Hello °
Bagi Alder, Alma itu benar-benar merepotkan. Tiba-tiba saja cewek itu datang padanya dan menangis sangat kencang, mau tidak mau, Alder harus menghibur dan menenangkan cewek itu dulu. Ia membiarkan Alma memeluknya di taman sampai tangisan cewek itu reda, yang membuat Alder kesal adalah Alma yang menangis sangat lama sekali, padahal Alder berencana mencari Lana untuk memulai pendekatannya, waktu berharganya benar-benar terbuang karena Alma.
Setelah Alma baikan, Alder izin pergi untuk mencari Lana, tentu saja ia tidak mengatakan tujuannya itu pada Alma karena cewek itu akan sangat berisik dan menganggu jika sampai tahu Alder menyukai seorang cewek. Selama ini, memang banyak sekali gosip yang beredar mengenai dirinya dan Alma, hal itu memang disengaja. Alder meminta Alma untuk menjadi tamengnya dari cewek-cewek ganas yang selama ini selalu mengejarnya dan membuatnya risih, karena hal itulah gosip mulai menyebar tentang dirinya dan Alma yang dekat atau pacaran. Lucu saja, satu sekolah berhasil ditipunya, dan tidak ada yang tahu jika dirinya dan Alma itu sepupuan, kecuali Rocky.
"Al," panggil Rocky dari arah belakang Alder. Sahabatnya itu berlari dan menyusul langkah Alder. "Udah belum samperin si Lana?" tanya Rocky penasaran.
"Ini gue mau cari, dari tadi pagi belum ketemu."
"Ini lo mau cari ke mana?"
"Kagak tahu, biasanya dia ada di mana?"
"Lah, kagak tahu gue," sahut Rocky jujur.
Alder berdecak, sepanjang koridor yang ia lewati, ia menoleh sana-sini berusaha menemukan sosok Lana.
"Nah, itu tuh si Lana."
Alder langsung menoleh ke arah yang ditunjukan Rocky. Benar saja, ia melihat sosok Lana, tapi sayangnya tidak sedang sendirian. Lana sedang bersama Jonathan, terlihat wajah gadis itu yang agak murung dengan senyum yang sedikit dipaksakan sambil meladeni Jonathan yang entah sedang berbicara apa.
Alder terus memperhatikan keduanya, Jonathan mengangkat tangannya untuk mengacak-acak rambut Lana, dan gadis itu berhasil dibuat tertawa oleh hal seperti itu. Alder merasakan perasaan tidak suka di hatinya kala melihat kedekatan Jonathan dengan Lana yang seperti itu.
Alder tertawa miris dalam hati, memangnya dia siapa? Berhakkah dirinya merasa cemburu semantara ia bahkan tidak pernah memiliki seorang Lana? Lucu sekli, perasaan itu sudah terlebih dahulu ada bahkan sebelum keduanya saling mengenal.
"Tenang-tenang, gue udah cari tahu soal Jonathan sama Lana. Mereka enggak ada apa-apa, Al."
"Gue enggak peduli. Kalaupun mereka memang ada apa-apa, gue akan tetep deketin Lana."
° Say Hello°
KAMU SEDANG MEMBACA
Say Hello
Short Story[COMPLETED] Keduanya hanya saling menunggu sampai salah satu pihak memulainya dengan say hello. Say Hello. ©Fuby Filian | 5 Juli 2018