❝❞
"The sun will shine on us again," kami mengucapkannya perlahan-lahan, bersama-sama.
"Shuri," aku menghela napas panjang, "he is the sun to me."
"And he will shine on you, again."
❝❞...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
●●●●●
Kau baru saja wisuda ketika sahabatmu yang tinggal dan bekerja di New York, (y/f/n), memberitahumu kalau Stark Industries sedang membuka lowongan personal assistant.
"(Y/n), aku tahu kau ingin bekerja di Stark Industries," kata sahabatmu di telepon.
"Sekarang jam berapa di NYC?"
"Satu pagi. Berhentilah mengalihkan percakapan dan seret bokongmu kemari."
"Apa kau mabuk?"
"Tidak!" (Y/f/n) mendesis. "Deadline pengumpulan kandidat PA masih 4 bulan lagi. Kau masih punya waktu untuk mengurus paspor dan visa... kau bahkan bisa ikut tes IELTS dulu!"
"Kau pikir Stark Industries akan menerimaku dari ribuan pelamar?"
"Apa yang membuatmu berpikir kalau Stark Industries takkan melakukannya?"
"Terserah."
***
"(Y/n), kau sudah mengurus semuanya dengan baik, kau bahkan lolos IELTS dengan nilai 8. Ditambah dengan attitude langka... kau akan baik-baik saja!"
"No, I'm not!" Kau memekik. "Mr. Stark yang akan mewawancarai semua kandidatnya, kau dengar?!"
(Y/f/n) mengangkat bahu. "Yah, aku juga akan melakukan hal yang sama jika aku butuh PA untuk mengatur hari-hari liburan dan kerjaku."
Stark Industries baru mengumumkan kalau Mr. Stark sendiri yang akan menyeleksi calon PA baru tadi sore. Dan wawancaranya tinggal dua hari lagi. Aku yakin sekali kalau Mr. Stark sengaja melakukannya untuk menggoyahkan persiapan kandidat.
Seperti aku.
"You'll be good. Mr. Stark is not that bad. Even he's kinda playboy."
"And if he's too selective?"
"I am sure he is. Itulah kenapa beberapa PA terdahulu belum pernah bekerja dengannya hingga bertahun-tahun," kata (y/f/n). "But I am sure, you'll be the next representative of Stark Industries."
Kau tersenyum, merasa lebih baik setelah mendengar penguatan dari sahabatmu. "Trims, say."
"Tentu saja kau harus berterima kasih," kata (y/f/n). "Now, go get some sleep."
***
"Hai," sapamu pada resepsionis yang menempati meja besar di samping pintu kayu. Di balik pintu itu, tak diragukan lagi adalah kantor kepala perusahaan industri terkemuka di dunia. "Boleh aku bertanya sesuatu?"
"Tentu saja, ya," wanita itu tersenyum ramah.
Kau melirik belasan barisan orang di kursi tunggu yang sedang memegang (ada sebagian yang memeluk) clear holder berbagai warna dan berkata dengan nada rendah, "Apa kau tahu dimana aku bisa mendapatkan... berkas-berkas itu?"
