Loki Odinson - Bayaran di Muka

3K 335 75
                                    

●●●●●

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

●●●●●

Sejak kau menemukan - lebih tepatnya, mengadopsi - Loki Laufeyson dari sebuah gang kumuh yang bersebelahan dengan kafe tempatmu bekerja, pagi harimu tidak pernah sama lagi. Kau tidak terbangun pukul delapan dengan ketenangan yang biasa di flatmu, namun kau terbangun pukul enam pagi karena suara gedebuk yang keras.

Itu suara Loki. Ia tidur di sofa panjangmu, dan ia selalu terguling hingga jatuh ke lantai sekitar pukul enam pagi.

"Rise and shine, Loki," katamu sambil meregangkan tubuh.

"Kau tidak tahu seberapa sakitnya terjatuh dari sofa bulukmu, mortal." Hhh. Ini dia.

"Oh, really? How long you've been falling, thirty minutes?"

"Shut up."

"Don't ruin my morning mood."

"You know I will."

Kau menganggap ucapannya sebagai candaan. Loki memang tidak terjungkal dari sofa setiap pagi, namun sebagian besar pagi kalian dimulai dengan pertengkaran seperti itu.

Selama hampir satu bulan.

"Yang pertama, sofa itu bukan punyaku. Itu milik induk semangku. Yang kedua, salah sendiri kau punya tubuh setinggi 180 sentimeter."

Kau duduk di ranjangmu sebentar, melipat selimut dan mematikan pendingin ruangan. "Hei! Aku masih mau tidur!" Loki memprotes.

"Tidur tinggal tidur. Kenapa harus ribut?"

"Nyalakan lag-"

"Jika tagihan listrikku membengkak gara-gara pendingin ruangan, aku bersumpah akan melelangmu di situs pelelangan online."

Loki mendengus. Ia bersenandung keras-keras, "You don't own me... you don't own me..."

"Kalau begitu, kantor pegadaian sepertinya bagus. Kalau aku menggadaikan dewa sepertimu, pasti harganya tinggi."

"I want my breakfast, mortal."

"Aku takkan menebusmu kalau aku berhasil menggadaikanmu di kantor pegadaian. Kau tinggal memilih; dilelang atau digadaikan? Tenang saja, akan kupasang dengan harga tinggi."

"Aku tidak mengerti apa yang kau bicarakan. Sekarang buatkan aku sarapan..."

"Berhentilah memerintahku seperti aku ini budak pribadimu atau semacamnya!"

Ketika kau berhasil menyerukannya, Loki terdiam dan ia beranjak dari sofamu. Sambil melipat selimutnya, ia melanjutkan, "... please?"

"Itu lebih baik," kau menggumam dan meninggalkan kamar.

Dua minggu lalu, kau memutuskan untuk memasukkan sofa itu ke kamarmu. Hitung-hitung teman sekamar, pikirmu. Ketika Loki dan sofa itu masih kau tempatkan di ruang tengah, kau terbangun dengan suara kaca pecah.

 assembled; avengers one-shotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang