THREE

31 5 2
                                    

Seminggu setelah kejadian yang membuat hidupnya hancur, perlahan ia mulai terbiasa dengan keadaan. Setiap malam ia membantu ibu untuk membuat kue,lalu paginya pergi ke toko untuk menitipkan barang daganganya. Ia  senang dengan idenya ini yang cukup berhasil, karena setiap hari pesanan kue selalu bertambah yang membuat dia harus ekstra untuk membantu ibunya. Dan ada satu hal lagi yang membuat dia cukup senang. Karena hari ini ia mulai untuk berkuliah. Awalnya ia menolak untuk kuliah karena ingin membantu ibu tapi ibunya terus memaksa agar ia kuliah. Dengan berat hati gadis itu menerima permintaan ibunya.

"Novelia martinez. Apakah betul?." Ucap seorang pria yang kini duduk dihadapan novelia dengan kacamata yang besar dan rambut yang mulai memutih juga sedikit botak ditengah.

"Iya betul sir." Jawabku

"Oke. Kau bisa mulai berkuliah sekarang. Kau mengambil jurusan bisnis apa betul?." Tanyanya kembali yang buat novelia geram dengan pria itu

"Iya betul sir." Jawabku lagi

"Apakah sudah tau kelasnya? Tapi kurasa tidak." Pria itu bicara pada diri sendiri.

" Kelasmu akan mulai pukul 9 . Dari sini kau lurus saja lalu nanti ada pertigaan kau ambil kiri setelah itu ada dibaris yang ketiga. Kau paham." Tanyanya lagi pada diriku.

"Yes sir, terimakasih." Lalu aku berjalan menuju pintu keluar.

Lurus lalu belok kiri baris tiga ucapku dalam hati. "Ahh pasti ini kelasnya." Aku memegang knop pintu lalu membukanya dengan perlahan.
Setelah pintu terbuka orang-orang yang ada didalam mengarahkan pandanganya padaku. Aku sedikit terkejut apakah aku salah kelas. Tapi tidak ini benar belok kiri baris tiga.

"Ya ada apa?." Ucap seorang pria yang kuyakini itu adalah dosen.

"Aku mahasiswa baru." Jawabku lalu berjalan mendekat menuju pria itu.
"Perkenalkan namaku Novelia martinez pindahan dari columbia university. Apakah ini kelas bisnis?." Tanyaku pada dosen itu.

"Maaf nona. Kelas bisnis baru aku dimulai pukul 11 ada perpindahan jadwal. Ini kelas hukum. Apa kau mau ikut kuliah hukum?." Jawab dosen itu dengan sedikit kekehan yang langsung membuatku geram karena bercanda di bukan waktunya.

Aku menghela napas sejenak...

"Terimakasih tuan. Mungkin dosen tadi belum memiliki jadwal baru jadi dia memberiku berita yang salah. Dan terima kasih untuk tawarannya aku lebih menyukai bisnis dibanding hukum." Jawabku sarkasme dengan sedikit ketus lalu meninggalkan kelas itu yang mulai ramai dengan kekehan dari para mahasiswa.

"Sial, hari pertama saja sudah membuatku malu. Bagaimana dengan hari-hari berikutnya." Gerutuku pada diri sendiri. Ia berjalan gontai dengan sedikit malas yang taktau mau kemana setelah ini. mungkin ke cafetaria lebih baik lagian aku sedikit haus ucapnya dalam hati.

Setelah memesan minuman, novel duduk diujung meja sendirian. Tak lama kemudian pesanan pun datang.

"Ini pesananmu nyonya." Ucap pelayan cafe itu sambil tersenyum dan meletakkan minuman di meja lalu pergi.

"Apa yang harus aku lakukan. Ini baru jam 8 dan kelas baru akan dimulai 3 jam lagi." Ucapnya pada diri sendiri. "Apa lebih baik pulang dulu atau menunggu disini."

Novelia terus saja memikirkan hal itu hingga tak menyadari ada yang menghampirinya.

"Ehmm..." ucap wanita cantik berambut hitam yang sudah duduk dihadapan novel.
"Apa aku menganggumu? Sepertinya kau murid baru disini soalnya aku baru melihat wajahmu." Hendak aku ingin menjawab tapi wanita ini berbicara lagi. "Dan ehmm aku lupa memperkenalkan diri. Namaku lily. Madellyn Peter Andreas nama panjangku dan orang-orang selalu memanggilku lily. Jadi terserah kau ingin memanggilku apa." Ucapnya dengan sedikit tertawa.

IT'S (not) MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang