SEQUEL dari 😁HONEY SWEATER YOU baca lapak satu nya dulu, sebelum baca novel ini.
Masih saling cinta?? Ngaku aja.
ngga perlu sok ngga butuh
ngga perlu sok benci...
ujungnya saling tersakiti.
Kisah mantan pasangan yang masih saling memendam cinta, t...
Say halo👱😘 Tinggalkan jejak setelah nyasar ke sini ya💙💙💙 makasih readers sayank
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lee Hyukjae | Park Jin Hye.
Dalam Ruangan itu tampak sunyi, hanya terdengar suara alat detak jantung berbunyi bip, seorang yeoja kecil berumur tujuh tahun yang terbaring tenang di ranjang blangkar bersprei putih, dengan banyak sekali alat alat medis yang menempel di tubuhnya.
Entah alat alat apa saja nama nya, yang jelas pasien itu tidur begitu tenang seakan tak mempedulikan gelombang dunia serta indah nya warna warni dunia yang bisa di lihatnya jika saja dia mau bangun dan membuka matanya.
Sudah sepuluh hari sejak kecelakaan tragis itu, dan belum ada kemajuan apapun yang di tunjukkan oleh pasien kecil di ruangan ICU itu, seolah olah tetap tidur seperti ini adalah keinginan nya.
Yeoja cantik dengan rambut coklat panjang terikat kuda itu menatap miris pemandangan di dalam ruang ICU itu. Tangan lentik nya mengusap kaca tebal transparan berkorden putih yang tak di tutup sehingga dengan jelas dia bisa melihat si pasien di dalam sana.
"Anna, jebal bangunlah eum, apa kau tak ingin bermain lagi, apa tak merindukan ayahmu? Juga nenek dan kakekmu?"
Jin Hye mengusap air matanya, sungguh dia iba dan siapapun takkan tega melihat pemandangan itu, demi gadis kecil ini dulu dia memilih mengalah dan menjauh dari kehidupan Lee Hyukjae. Karena gadis kecil ini pula Jin Hye tak pernah bisa membenci ibunya 'Cathy'....
"Kau masih terlalu kecil untuk merasakan kesakitan ini, ya tuhan jebal sembuhkan dia, tolong berikan yang terbaik untuknya"
Jin Hye menunduk, dengan tulus menyuarakan harapan dan doa nya, yang terbaik untuk pasien kecil di dalam sana dan setelah mengusap air bening di pipi mulusnya wanita itu bersiap berbalik pergi.
"Jin Hye-ya"
Wanita paruh baya dengan rambut hitam sebahu yang menyapa nya kaget, menatap heran Jin Hye yang siang ini berada di sini dan lama berdiri terpekur di depan ruang ICU cucu nya.
"Anyeong haseyo, apa kabar bibi Lee?" "Nado Hye, kau datang ke sini" "Mianhamnida, aku baru tahu soal kabar duka itu dan baru sempat menjenguk Anna....maafkan aku bi"
Jin Hye membungkuk sebentar ke arah wanita paruh baya itu, dan seketika itu Lee Hana meringsek maju memeluk wanita itu dengan erat.
"Gwenchana hiks~ gwenchana"
"Bibi hiks aku ikut berduka cita, semoga Anna segera sadar" Benar saja, Lee Hana terisak begitu keras di pelukan Jin Hye dan meluapkan semua kesedihan nya. "Hiks gumawo chagi hiks kau datang saja sudah cukup, aku lega hiks akhirnya aku bisa melihatmu lagi"
