YoonMin~
.
.
.
"Annyeonghaseyo, Park Jimin imnida. Ini hari pertama saya bekerja, mohon bantuannya. "
Pemuda berpipi bulat itu mulai menyapa rekan kerjanya yang baru. Ini hari pertama Jimin menjadi pengacara publik.
Setelah menjalani berbagai tes masuk sampai wawancara, Jimin berhasil membanggakan kedua orang tuanya dengan menjadi pengacara publik.
Jimin tidak bisa menahan senyumnya ketika sang ibu tercinta menelepon dari Busan. Mengatakan betapa bangganya mereka mempunyai Jimin. Betapa senangnya mereka ketika melihat hasil penerimaan pengacara publik yang terpampang di surat kabar.
Jimin sangat bersyukur atas apa yang diberikan tuhan padanya.
"Hai Park Jimin. Perkenalkan aku yang bertanggung jawab atas tim kita, namaku Kim Namjoon. " ujar rekan Jimin yang bernama Namjoon itu sambil menjabat tangan Jimin.
"Yang selalu tersenyum itu bernama Jung Hoseok. " Namjoon menunjuk rekan lainnya yang duduk di pojok ruangan. Yang ditunjuk pun melempar senyum cerahnya dan dibalas senyum manis oleh Jimin.
"Dan yang tidak pernah tersenyum itu Min Yoongi. " lanjut Namjoon sambil menunjuk pemuda yang terlihat sibuk dengan berkas-berkas diatas meja nya. Yoongi hanya melirik sekilas pada Jimin dan kembali sibuk dengan dunianya.
"Mejamu ada di sebelah meja miliku. "
"Aku harus pergi, ada jadwal sidang hari ini. Semoga harimu menyenangkan, Park. " Namjoon pun melangkah keluar ruangan.
Jimin sangat bersyukur karena rekan kerjanya menerima dirinya dengan baik. Tapi Jimin agak ragu dengan pemuda yang bernama Min Yoongi itu.
Ekspresi nya benar-benar tidak bisa ditebak. Jimin tidak tahu apakah pemuda itu menyukai kehadiran Jimin apa tidak. Wajahnya itu benar-benar seperti tembok bersalju. Datar dan dingin.
"Hei Park, apa yang kau lakukan disini? "
"Yoongi-ssi... "
"Aku bertanya, apa yang kau lakukan disini? " tanya Yoongi dengan wajah datarnya.
Ia heran melihat Jimin yang mondar-mandir di depan pintu ruang sidang. Wajahnya juga menunjukan kegugupan yang luar biasa.
"Ehmm... 15 menit lagi sidang pertamaku. Aku gugup sekali. " jawab Jimin sambil meremat jemari mungilnya itu.
"Aku tidak ingin mengacau. Aku juga tidak ingin kalah dalam persidangan ini. Aku harus bagaimana? " ujar Jimin gugup.
Mendengar hal itu Yoongi pun menarik tangan Jimin untuk dibawa menuju kursi yang ada disana. Menyuruh Jimin duduk dan memposisikan dirinya berjongkok di depan Jimin.
"Aku selalu melakukan hal ini jika gugup menghadapi sidang. " Yoongi mengeluarkan ponsel dan earphone nya. Memasangkan ke telinga Jimin dan mulai memutar lagu klasik.
Jimin menutup matanya. Mencoba menikmati lagu yang Yoongi putar dari ponselnya.
Ketika lagu klasik itu selesai, Jimin membuka matanya. Rasa gugupnya sedikit hilang akibat lagu tersebut.
"Sudah merasa lebih baik? " tanya Yoongi sambil menggenggam sebelah tangan Jimin.
Jimin tersenyum cantik. "Terimakasih Yoongi-ssi. Aku merasa lebih baik sekarang. "
Yoongi menanggapi dengan diam. Tidak membalas ucapan terimakasih dari Jimin.
"Aku harus masuk ruang sidang. Sekarang aku sudah siap. " Jimin pun melepas genggaman tangan Yoongi dan bangkit dari kursinya. Melangkah menjauhi Yoongi dan menuju ruang sidang.
Tapi sebelum membuka pintu ruang sidang, Jimin berbalik menghadap Yoongi.
"Yoongi-ssi, sekali lagi terimakasih. Aku harap kita menjadi teman baik. " ujar Jimin sambil tersenyum cantik hingga membuat kedua matanya hilang.
Jimin langsung masuk ruang sidang tanpa mendengar jawaban Yoongi.
"Aku tidak ingin jadi teman baikmu. " Yoongi berucap pada dirinya sendiri.
"Aku ingin lebih dari sekedar teman baik, Park Jimin~ "
Untuk pertama kalinya, seorang Park Jimin berhasil membuat Min Yoongi yang tidak pernah tersenyum itu menampakkan senyum hangatnya.
.
.
.
End
Thankyouuuu yang udah sempetin baca cerita abal-abal ini 😍😍😍
Sayang readers 💜💜💜💜
Kecup readers satu satu 😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
YOONMIN MINI FICTION
Короткий рассказBerisi kumpulan cerita ringan dengan pairing favorit saya hehehe ❕Cerita berbeda di setiap chapter❕ Yoon ⬆ Min ⬇ Bxb YoonMin in your area~❤