02. penemuan manusia aneh

57 1 0
                                    

Setelah kelas sudah selesai azan dzuhur pun berkumandang. 

"Subahanllah sudah azan dzhur fa mau shalat dulu ahh,"

tanpa harus jauh jauh ia shalat di musola yang ada di universitas muhammadiya itu. 
Setelah shalat ia bertemu dengan temannya
Temannya ini bernama sinta amanda

"Assalamualaikum ukthy yang paling cantik..."

"Waalaikumsalam temanku yang terlebay .
Dasar yaa sin kamu selalu panggil aku gitu, aku kan jadi malu..."

"Lohh kok malu faa sinta bener loh . Difa itu cantik banget.."

"Udah ahh sin kamu gombal, tumben ni cari aku sin, kenapa??
Pasti kamu ada maunya kan??..."

Sinta pun tertawa kecil melihat temannya yang sangat tahu akan dirinya itu.

"Fa kamu tau banget yaaa...
Sebenernya aku tu mau minta temenin sama kamu..."

"Mau kemana sih sinta, panas-panas gini kamu mau ngajak aku keluar..."

"Kita ke laut jomblang yok..."

"Ngapain kesana, kamu tau kan faa gak sukak keramaian..."

"Ayok laa faa kan kelas kita udah selesai..."

Dengan muka yang dibuat memelas oleh sinta difa pun luluh dengan caranya itu.
Setelah sampai ditempat tujuan mengunakan sepeda motor, sinta pun mengajak difa duduk di tempat pondok langanan ia

"Sini faa duduk disamping aku.."

"Iyaa deh sin, kamu paling tau yaa tempat yang bisa aku berlama-lama betah disini , tapi jangan lupa yaa kita harus shalat ashar juga..."

"Ia sayangku terbawel ,tenang aja aku akan selalu mengingat ibadah..."

Setelah mereka duduk selama 1 jam.
Datang 2 orang pria yang nampaknya seumuran dengan mereka
yang satu menggunakan celana panjang putih dan kaos merah jambu sedangkan yang satu lagi mengunakan baju hitam dan celana jis berawan biru dongker.  Pria yang mengunakan baju hitam tak henti-hentinya menatap difa, difa sangat risih dengan apa yang dilakukan pria itu.

"Kamu kenapa si faa kayak cancing kepanasan putar sana putar sini..."

"Gak ada sin. Aku cuman ingin turun saja kebawah..."

Karena tak ingin membebankan teman untuk menceritakan apa yang terjadi pada dirinya ia pun terpaksa harus berbohong

"Ya allah ampuni aku sudah berbohong kepada sahabat ku ,aku hanya tak ingin ia mendatangi pria itu dan memarahi mereka.
Gumaan yang ada di hati difa"

"Yaudah deh kalo kamu mau turun temanku sayang sihlakan..
Aku gak ikut yaa difa soalnya tadi aku pesan makan..."

"Dasar yaa kamu sin dimana pun dan kapanpun selalu makan . Yaudah aku turun yaa pengen nulis puisi didekat pasir..."

Difa pun turun dengan membawa buku deary-nya beserta pulpen
Ia pun duduk dipasir kemudia menulis

Aku tak ingin dia laut

Hai laut...
Kau tau tak
Aku merasakan gelisah disini
Bukan karena bereda didekatmu laut..

Namun aku gelisah berada
didekatnya dia laut
Seorang pria yang tak berhenti menatap ku...

Aku tak tau apa maunya pada ku
Aku tak tau apa maksudnya menatapku seperti itu laut
Sungguh aku tak menginginkan nya

laut...
Dapatkah kau mengusirnya
Aku tak ingin ia ada disini
Menggusik kau dan aku
Sedang menikmati indahnya bumi ini

Hai laut
Kau tau tak mengapa dia menatapku tak henti-henti laut??
Apakah dia ingin menghina ku
Atau mau ingin berbuat buruk terhadapku

YaSudahlah laut
Sudah cukup souzon
aku tak ingin membahas dia
Pria aneh yang aku temui itu
Aku tak ingin terus berdosa
Telah berburuk sangka padanya...

Tanpa sadari pria itu memperhatikan difa dari belakang wanita yang bercadar itu
jaraknganya memang tak terlalu dekat namun luasa jiga memperhatikan seseorang...
Karena sudah hampir setengah jam ia memperhatikan difa
Ia pun sangat geretan, lalu memberikan diri untuk memperkenalkan dirinya.
Dengan melambaikan tangan

"Kenalin nama aku aulia
Namamu siapa wahai ukthy??..."

Difa pun terkejut karena ada seorang pria nenghapirinya untuk menanyakan namanya. Ia hanya merasa ketakutan karena ia tak ingin berdosa telah berbicara dengan orang yang bukan muhrimnya itu .
Tanpa berbicara difa berlalu begitu saja dari pria itu.

"Ya allah siapa dia??
Mengapa ia tak takut ingin bersentuhan bersama wanita yang bukan muhrimnya in??..
Dan apa yang ia ingin kan padaku ya allah, aku sangat takut pada nya
Gumaan hati difa yang sangat bimbang"

Setalah sampai kepondok yang ia tempati tadi ia mengajak pulang sinta, namun tak menjelaskan apapun pada sinta mengapa ia ingin pulang, ia hanya tak ingin sahabatnya itu merasa khawatir . Namun tanpa ia sadari sinta sudah sangat khawati terhadapnya

"Sin pulang yok..."

"Loh kok cepat kali faa
Aku masih ingin berlama-laman
disini...
Bukan kah kau menyukai pantai???"

"Iya sinta aku suka pantai, aku suka laut biru nya, tapi aku hanya ingin pulang.."

"Yaudah ia ia kita pulang tapi aku bayar dulu.  Kamu tunggu disini aja oke.. "

"Gak ahh sin aku ikut, kan dekat sama motor kita kalo aku ikut..."

"Ia yaudah kalo kamu ikut
Ayok jalan princess kuu...."

Setelah membayar apa saja yang mereka minum dan makan mereka pun pulang kerumah difa yang dekat dengan rumah sinta.

"Aku mampir kerumah mu dulu yaa..
Difaa aku ingin menemui mama mu lama aku tak main lagi kerumah mu.."

"Yasudah kalo itu mau mu
Aku tak pernah jadi masalah... "

Sampai lupa dengan ini
Sinta adalah teman satu-satu yang dimiliki oleh difa, mereka sudah berteman dengan difa dari mereka kecil, mereka selalu berdua, namun kala SMA kami berpisah. Sinta lebih memilih melanjutkan pendidikannya di SMA namun beda dengan ku yang memilih untuk sekolah dipasantren.
Sinta ini beda dengan difa masih belum siap menutup aurat dengan sempurna seperti dengan difa. Ia hanya belum siap.
Sinta juga masih sering mengubakan celana.

Setalah sampai dirumah difa merekapun mengucapkan salam, 
Mereka disambut dengan mama difa yang sedang membuat baju rajut pesanan ibuk-ibuk dekat rumah mereka

"Hai ibu cantik ngapain sihh
Guma sinta pada mama difa..."

"Ehh sinta, ibuk biasa ni lagi buat pesanan orang..."

"Buk sinta mau dong dibuatin sama ibuk kayak ibuk-ibuk disini. Baju ibuk buat bagus lohh..."

"Kamu bisa aja merayu ibuk yaa sinta..."

"Hee... Ibuk ni
Tau banget sama sinta yaa.."

"Yasudah kalo mau dibuatin ,kamu beli benang aja yaa sinta, bawak kesini nantik ibuk buat..."

"Aduh serius ni buk..
Sinta mau dibuatin baju sama ibuk...
Baju rajut???
Aduh buk sinta udah lama kepengen buk..
Tapi buk buat yang sepesial buat sinta buk yaa jangan sama kayak ibuk-ibuk disini"

"Ia sinta anak ibuk yang cantik..."

Melihat mama dan sinta sedang mengobrol difa pun meninggalkan mereka untuk mengambil wuduk Karena azan baru saja berlalu..
Setelah salat ia pun menghampiri sahabat tersayangnya itu..

"Gak salat ni sin??
Dosa tau tinggal salat kamu kan muslim.. "

"Lagi gak bisa salat ni faa
Lagi dapet nii...."

"Oalah yaudah lahh sin
Kita makan aja yok, aku laper ni
Kamu gak lapar??..."

"Ayok kita makan..."

Laut BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang