prolog

3.6K 70 0
                                    

Gemericik air terdengar syahdu dan menentramkan hati. Gadis berhijab hijau tosca itu tampak bangun dari tidurnya. Dilihatnya jam dinding kamar asramanya masih menunjukkan pukul 02.45 WIB. Namun dia tidak kembali melanjutkan tidurnya, melainkan berdzikir sebentar lalu beranjak turun menuju kamar mandi pesantren. Ya. Syabila Alifia namanya. Gadis manis dari kota Semarang itu memang dikenal baik, ramah juga pandai. Orang biasa memanggilnya Ila atau Bila. Toh dia tidak memusingkan orang-orang memanggilnya apa. Selagi masih termasuk dalam namanya, dia setuju-setuju saja. Setelah mandi dan berwudhu, ia terlihat berjalan menuju masjid asrama putri pesantren tempatnya menimba ilmu. Kebiasaannya yang bangun pagi itu, tidak ia gunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Segera ia mengambil mukena untuk melaksanakan shalat tahajud. Masjid masih terlihat sepi. Hanya ada beberapa santriwati yang belajar, muroja'ah dan ada juga yang seperti Ila. Sholat malam. Jam dinding berdentang keras. Menunjukkan pukul 03.00 WIB.
Setelah sholat, Ila berdoa. Meminta segala hal yang ia butuhkan. Karena hanya Allah yang akan mengijabah semua do'a hambaNya. Apalagi yang meminta do'a di saat-saat seperti ini. Di sepertiga malam. Disaat orang-orang sedang asik dengan mimpi indahnya. Allah akan mengijabah semua do'a yang terucap di sepertiga malam. Ila menangis dalam diam. Tidak ada yang tau jika dia menangis. Tangannya yang sibuk dengan tasbih, hatinya bercerita kepada Allah tentang semua keluh kesah, tentang masa depan, dan banyak lagi. Ia tak mau ada yang tertinggal.
Setelah lega, ia mengambil buku yang tadi sempat ia bawa sebelum ke masjid. Saatnya Ila belajar untuk ujian tulis nanti di kampus. Sambil menunggu adzan subuh. Ia masih terlihat fokus dengan belajarnya.
Allahu Akbar Allahu Akbar..
"Alhamdulillah" ucap Ila. Setelah adzan selesai Ila tak lupa membaca do'a setelah adzan dan segera melakukan sholat qobliyah subuh. Tepat setelah Ila selesai qobliyah, imam dari pesantren yang mendapat jadwal pengimaman akhirnya datang. Santriwati melaksanakan shalat subuh dengan berjamaah.
♥️♥️♥️
Pagi ini Ila sudah berada di kampus. Setelah meletakkan bukunya Ila kembali keluar kelas untuk mencari warung makan.
Masih pagi. Pikirnya. Setelah membeli sarapan dan memakannya, Ila kembali ke kelas. Hari ini ada dua kelas. Alhamdulillah semua kelasnya berurutan. Jadi tidak perlu bolak balik dari pesantren ke kampus.
"Ila..." Panggil seseorang. Ila membalikkan badannya dan melihat Manda teman sekelas nya. Ila tersenyum. "Ada apa, Man?" Tanya Manda tersenyum.
"Nggak papa. Cuma mau ngajak lu bareng ke kelas aja." Jawab Manda, lalu terkekeh. Ila tersenyum. Sambil berjalan menuju kelas mereka yang berbeda, keduanya berbincang. Seputar kuliah dan masih banyak lagi. Hingga sebelum perpisahan di persimpangan lorong kampusnya, Ila memanggil Manda.
"Man.." panggil Ila. Manda menoleh. "Iya, La?" Sahut Manda
"Manggilnya jangan lu-gue ya.. aku nggak nyaman. Ya si kalo sama yang lain terserah, tapi kalo sama aku manggilnya jangan lu-gue." Jawab Ila. Manda terkekeh. "Aduh, La... Sorry ya.. gue eh maksudnya aku kebiasaan. Tapi aku usahain deh.." Manda tertawa.
Ila hanya nyengir. Lalu keduanya masuk kelas untuk mengikuti mata kuliah pagi ini.
❤️❤️❤️
Kuliah berjalan seperti biasa. Lancar dan juga di hadiahi tugas untuk besok pagi. Namun ya memang inilah dunia kampus. Dulu kata temennya pingin cepet selesai sekolah biar nggak banyak tugas. Tapi apa yang terjadi? Kuliah semakin banyak lagi tugasnya. Batin Ila. Namun selama beberapa semester ini Ila menikmati semua tugas-tugas nya. Semua tugas terkumpul tepat pada waktunya. Bahkan tak jarang juga dia mengumpulkan tugas lebih dulu.








Ini tulisan pertama yang aku publikasikan. Jadi maaf ya kalo kurang bagus😁
Jangan lupa tinggalin vote and koment.. biar aku bisa belajar lebih lagi..

Ku Pinjam Namamu di Sepertiga Malamku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang