Wedding

3.7K 263 7
                                    

Weekend!
Tapi nggak jadi weekend kalo nyatanya aku harus nurutin papa. Hah~

"Make upnya sudah selesai." ucap seorang wanita paruh baya sembari membereskan alat make upnya. Aku melihat diriku di cermin. Astaga. Ini benaran aku? Tapi semua itu benar-benar tidak penting. Kenapa harus dandan secantik ini. Apa papa mau aku mengalahkan pengantin perempuannya? Hahaha.

"Sekarang tinggal dressnya, nona." ucap wanita itu lagi. Aku memutar mata bosan lalu beralih mengikutinya. Yap, aku sudah berada di hotel tempat pernikahan papaku. Papa Seokjin ngotot kalau malam kemarin aku harus segera bergegas.

"Mbak, ini ngga salah?" tanyaku yang tidak henti memandang dress yang dimaksud.

"Apanya? Tidak. Tuan Seokjin meminta saya untuk membantu anda memakai dress ini, Nona."

"Tapi.."

"Acara pernikahannya akan segera dilaksanakan, Nona. Sebaiknya anda cepat bersiap."

"Hm. Baiklah." Aneh.

Sesudahnya aku masih memandang cermin takjub sekaligus heran.

Ini model riasan sama gaunnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini model riasan sama gaunnya.

"Apa semua sudah siap?" tanya Papa Jin tiba-tiba. Aku segera menoleh kepadanya.

"Sudah, Tuan."

"Ayo." Papa Jin menggandeng tanganku lalu segera pergi dari ruangan tersebut. Tapi tiba-tiba Papa berhenti lalu menghadapku. Mengamatiku intens.

"Maafkan, Papa." ucapnya dengan raut sedih.

"Kenapa?"

"Sebenarnya yang nikah bukan Papa."

"Ha?"

"Tapi kamu."

"Ha?"

~~~

Hari ini sedang sial apa gimana aku sendiri tidak tahu. Aku bahkan juga tidak tau kalo aku menikah dengan seorang yang bahkan tidak kukenal.

Papa mengatakan hal ini untuk menyelamatkan perusahaan.

Tapi apa maksud nya dengan mempertaruhkan anaknya? Aku kecewa. Aku benar-benar marah.

Tapi aku sendiri tidak bisa menentang Papa Jin. Karena selama ini dia yang merawatku sendiri dengan penuh kasih sayang.

Aku memasuki aula pernikahan. Aku memandang lurus ke depan. Melihat punggung calon suamiku sendiri. Mungkin dia tidak mau melihat aku. Hahaha. Dia tinggi dan berbadan ideal. Rambutnya hitam legam, agak sedikit panjang. Kulitnya putih mulus dan terawat.

What is NIKAH?! -hhjTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang