Sekolah

2.9K 237 3
                                    

Dipagi hari, sekitar jam tujuh lebih sudah terdengar keributan parah di tempat Ah Seung dan Hyunjin. Jadi gini ceritanya. Mereka berdua telat bangun karena lelah beres-beres barang mereka. Apalagi Hyunjin yang semenjak putus dengan Inna, dia harus meladeni para sahabat Inna yang terus membombardir Hyunjin. Lalu lanjut nonton film dan ngegame di laptop kesayangannya. Sedangkan Ah Seung yang capek mengitari rumah barunya.

"Ah Seuuung! Lo siapin makanan sono!"

"Hyunjiiiin! Ga sempeeeet. Kita telat! Masuk jam delapan dan ini udah jam tujuh lebih lima belas menit dan perjalanan kesana hampir satu jam!"

"Eiya, tapi telat gapapakan ya?"

"Gamau!"

"Yaudah cepet!"

"Gue belum mandi!"

"Gausah mandi!"

"Gamau!"

"Yaudah cepetan mandi!"

Gedubrak! Ya seperti inilah Ah Seung. Lantai aja dia cium, masa kamu nggak?

Dan seperti itulah pagi ribet mereka.

"Naik cepet!" teriak Hyunjin yang sudah berada di atas motornya. Ah Seung yang berniat berangkat sendiri menoleh ke arah Hyunjin.

"Ha?"

"Congek apa gimana sih aelah! Cepet naik! Ini udah jam 7.45 dan lo pasti telat kalau naik bus!"

"Tapi gue nggak ..."

"Cepet!" Kalau udah serem gini mending Ah Seung turutin aja dah.

~~

"Kucel amat lo gila." ucap Jung Mi ketika melihat Ah Seung tiba dikelas.

"Eh rambut lo yang bawah kenapa amburadul gitu? Pasti lo nyisirnya atas doang ya?" ucap Hyo Young.

"Hahaha." disambut gelak tawa oleh Hee Rin.

"Udah denger belum kalo Felix kemarin juara taekwondo?" Tanya Seul Mi tiba-tiba. Menghentikan tawa jahat Hee Rin dan tatapan aneh Hyo Young ke Ah Seung.

"Kapan lombanya anjir? Udah menang aja?" tanya Hee Rin.

"Yahh, gue tau dong. Gue kan nonton." ucap Jung Mi.

"Ya gitu kalau masih sayang tapi gengsi." sindir Hyo Young.

"Apa sih? Enggak!" Sanggah Jung Mi. Ah Seung sama sekali tidak mempedulikan obrolan temannya dan kemudian duduk di bangkunya. Meletakan kepalanya dilipatan tangannya diatas meja dan mulai menutup mata.

"Ah Seuuuung~" suara menggelegar milik seorang lelaki yang di'kenal'nya membuat Ah Seung kaget. Masalahnya ini suaranya gede banget.

Dan Ah Seung harus kaget dua kali karena orang yang memanggil namanya adalah Lee Felix. Felix ke kelasnya. Sedangkan Hee Rin, Seul Mi, Hyo Young, dan Jung Mi terdiam.

"Siapa?"

"Ha? Masa' lo masih ga inget sama gue?"

"Oh yang di kantin kemarin jum'at ya?" Felix mengangguk. Merasa senang tapi juga banyak sedihnya.

"Eh Felix? Lo dulu pernah nyakitin Jung Mi, dan sekarang Ah Seung? Lo mau gangguan temen-temen gue?" tanya Hee Rin sarkas.

"Enggak. Gue mau ngasih something ke Ah Seung." jawab Felix.

"Ngasih apa?" tanya Hee Rin. Mereka berlima mengamati gerak-gerik Felix yang mana dia memasukkan tangan kanannya ke saku celananya dan mengeluarkan benda berkilau.

"Gue kemarin menang lomba. Dan gue mau ngasih medali ini ke elo." ucap Felix.

Perlakuan Felix membuat Ah Seung teringat masa lalu. Dimana dulu dia pernah menerima medali dari Felix. Tapi sebenarnya Ah Seung tidak terlalu peduli dengan medali. Dia hanya terfokus pada senyuman manis pria bule tersebut.

"Buat gue?" tanya Ah Seung. Felix mengangguk. Tapi karena Ah Seung tidak segera menerimanya, Felix menaruhnya di meja Ah Seung.

"Udah bel. Gue ke kelas dulu ya?" Dan setelah itu Felix menghilang dibalik pintu.

~~

Gerombolan geng Hyunjin sedang bolos di kantin bersama. Alasannya sederhana, mereka sangat terganggu dengan teriakan-teriakan para fansnya.

"Lo kenapa dari tadi senyum-senyum, Lix?" tanya Chris atau kadang disebut Chan oleh anak perempuan.

"Gue baru ngasih medali gue ke cewek yang gue suka." ucap Felix.

"Medali yang lo menangin di kejuaraan taekwondo kemarin?" tanya Changbin agak terkejut. Jawaban Felix hanya sebuah anggukan tapi berasa sebuah petir di siang bolong.

"Hah?! Jadi gue kalah sama elo gara-gara lo mau ngasih itu medali ke cewek lo?" tanya Changbin lagi. Dia dan Felix ketemu di final dengan Felix berakhir menjadi pemenang.

"Apa sih?" tanya Han Jisung tanpa menarik pandangannya dari handphone.

"Jisung-ah, Felix ituuuu lhoo nyebelin." Dan Changbin mulai kelihatan kiyowonya. Seketika dark konsepnya menghilang.

"Emang sama siapa?" tanya Chris.

"Lo tau cewek yang gue samperin waktu hari Jum'at kemarin?" tanya Felix.

"Oh itu?" Chris dan Changbin mulai mengerti.

"Siapa?" tanya Hyunjin dan Jisung. Pasalnya mereka berdua tidak masuk karena, Hyunjin sakit dan Jisung ikut audisi trainee di agensi favoritnya.

"Kim Ah Seung." Hyunjin menghentikan aktivitas nya sejenak, lalu melanjutkannya.

"Ah gue nggak sabar ketemu Ah Seung lagi." ucap Felix.

"Ya gitu kalau dimabuk asmara." sindir Chris.

"Makanya Chris, jangan kerja mulu di kantor. Padahal kantornya kan masih dipegang bapak lo. Changbin juga, diganti dark-darknya. Hyunjin juga, pacaran juga butuh cinta." cibir Jisung.

"Lah, yang nyindir elu kan Chris. Kenapa gue ikutan di sebut?" tanya Changbin. Kayaknya dia masih nggak rela menyerahkan medali yang seharusnya dia terima diberikan kepada gadis yang saat ini Felix sukai.

~~

Ah Seung memandang medali yang saat ini berada di laci mejanya. Sungguh dia sendiri tidak tau harus apa. Jung Mi sedari tadi diam seribu bahasa. Padahal kelakuannya saat ini sangat berbeda dari biasanya. Jung Mi terkenal karena kebacotannya.

"Jadi nanti pengamatan yang kalian lakukan itu tentang pertumbuhan. Variabel bebasnya boleh apa aja, air, media, dll. Tanamannya bebas. Sekian dari saya." setelah mengucapkan kalimat tersebut, guru biologi Ah Seung, Pak Eun Woo segera keluar. Padahal jam biologi masih tersisa selama 15 menit.

"Jung Mi?" ucap Ah Seung. Tapi Jung Mi sama sekali tidak membalas.

"Jung Mi, lo lupain deh si Felix." ucap Hee Rin tiba-tiba.

"Lo juga, Ah Seung. Felix itu bukan cowok baik-baik!" ucap Hyo Young. Ah Seung rada terkejut.

"Felix itu--" ucapan Jung Mi terpotong karena ucapan Ah Seung.

"Felix itu cowok baik-baik."

"Tapi lo lagi kenal dia dua hari doang."

"Gue udah kenal Felix enam tahun yang lalu."

"Kalian ngapain sih? Mending ke kantin kan?" ucap Seul Mi. Membawa mereka keluar dari suasana tegang.

"Gue minta maaf." ucap Ah Seung pada Jung Mi. Mereka berdua memang dibiarkan berjalan berdampingan di belakang Hee Rin, Hyo Young, dan Seul Mi.

"Gue udah bohongin elo."

"Lo nggak pantes bareng sama kita lagi." ucap Hee Rin lalu menarik Jung Mi dari Ah Seung.

"Sorry." ucap Seul Mi. Lalu menyusul Hee Rin, Hyo Young, dan Jung Mi yang sudah terlebih dahulu berlalu.

"Hah~ aku jadi merindukan celotehan teman-temanku tentang abs papa daripada disini." Ah Seung mulai bermonolog. Lalu dia kembali ke kelas karena laparnya sudah menghilang.

~~

What is NIKAH?! -hhjTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang