Author pov."Elena, woy!! " teriak seseorang.
Merasa terpanggil, elena pun berbalik belakang. "Eh anjir, gua kira siape"
"Darimana aja lu?" ucap seorang lelaki yang menghampiri elena, bernama ryan. Ryan dan elena memang sudah bersahabat dari sekolah dasar, dikarenakan orang tua mereka yang juga teman dekat.
"Gue tadi abis dikasih hukuman sama guru terkejam" ujar elena berapi-api. Bagaimana dia tidak kesal, jikalau given yang memberi nya hukuman tak henti-henti. Dimulai dari disuruh membersihkan kamar mandi satu sekolah yang banyaknya gak ketulungan, membersihkan taman samping sekolah, dan juga disuruh membawakan buku paket anak kelas 10. Mengingat hal itu, kebencian elena pada given pun bertambah. Bukan benci karena apa, elena hanya benci kekejaman given.
"Guru terkejam... siapa? bu yanti? " tanya ryan.
"Bukan, bu yanti mah masih ada rasa kemanusiaan." balas elena.
"Lah terus siapa bege?" tanya ryan tak sabaran.
"Pak given! " ucap elena kesal, bahkan hanya menyebut nama given pun elena sudah menjadi kesal.
"Emang lu ngapain sampe dikasih hukuman sama dia?" tanya ryan tak henti-henti.
"Ketauan manjat tembok belakang sekolah" ujar elena malas. Tiba-tiba ryan menabok kepala elena.
"Bukannya kasianin gua, malah ditabok" ucap elena sambil balas menabok kepala ryan.
"Lagian, tolol banget jadi manusia. Udah yuk, gue mau ke kantin nih" Kata ryan sambil menarik tangan elena.
**********
"Aku pulang!" teriak elena saat memasuki rumahnya.
"Eh non udah pulang.. non udah makan siang belum?" ujar Bi Inah, asisten rumah tangga keluarga elena sejak 6 tahun yang lalu.
"Udah bi, mama papa belum pulang yah bi? tanya elena.
"Belum non" balas Bi Inah. Ia tau bahwa elena kerap merasakan kesepian karena sering ditinggal oleh orang tuanya karena kesibukan pekerjaan. Maka dari itu sebisa mungkin ia sering menghibur elena.
"Oh, yaudah aku ke kamar dulu yah bi. Mau bobo cantik, hehe" ujar elena, sambil beranjak menaiki tangga menuju kamarnya di lantai 2.
"Okey non" balas Bi Inah.
**********
"Sayang... sayang ayo bangun" ujar seseorang, sambil mencoba membangunkan anak gadis satu-satunya.
"engh-" merasa terganggu elena pun membuka matanya. "Eh mama udah pulang." balas elena saat mengetahui mamanya lah yang membangunkan tidur cantiknya.
"Iya sayang, kamu mandi dulu gih. Abis mandi kamu langsung turun kebawah yah, ada yang mau mama sama papa bicarain sama kamu." ucap Anita, mama elena.
"Bicara apa ma?" Tanya elena.
" Udah kamu mandi aja dulu, nanti kita bicarain di ruang tengah" ujar mamanya sambil mengelus kepala anak kesayangannya.
"Yaudah" balas elena sambil beranjak menuju kamar mandi.
**********
"Jadi papa sama mama mau ngomongin tentang apa?" Tanya elena yang sudah tak sabaran sedari tadi.
"Kamu masih inget kan nenek carl? yang dulu suka main sama kamu pas kamu masih SD." tanya Bayu, papa elena.
"Inget kok, yang anaknya temen deket papa pas masih SMA kan?" tanya balik elena. Yap, elena masih ingat dengan nenek carl. Mereka sangat dekat ketika elena masih sekolah dasar dulu, ia juga menganggap nenek carl seperti neneknya sendiri.
"Iya, nah jadi gini .." Ujar papanya yang terlihat ragu-ragu.
"Kenapa?" Tanya elena penasaran.
"Nenek carl mau nikahin kamu sama cucunya" Ucap papanya mantap sambil menunggu reaksi elena.
Deg!
"Tadi papa bilang apa? Menikah? sama aku?" tanya elena tak percaya, tentu saja ia sangat terkejut mendengar ucapan papanya. Bagaimana tidak, ia saja belum lulus dari SMA.
"Ma, papa cuman bercanda doang kan?" tanya elena kepada mamanya. Elena hanya berharap ini hanya candaan. Elena berpikir apa kata temannya jika elena sudah menikah disaat ia saja masih SMA. Ya, walaupun dia sudah kelas 12.
"Papa gak bercanda sayang, ini memang kemauan nenek carl. Bahkan mama sama papa juga sangat terkejut mendengar hal itu." Kini mamanya yang angkat suara, sedari tadi mamanya hanya diam saja.
"Yaudah kalo gitu aku tolak! aku gak mau karna aku masih SMA ma! bahkan aku belum lulus." Ucap elena tak terima dengan keputusan itu.
"Sayang, kamu tau kan papa sangat berhutang budi pada nenek carl, papa juga gak berani menolak karena nenek carl baik banget sama keluarga kita." Ujar papanya. Elena tau bahwa nenek carl lah yang membantu merintis usaha papanya sedari dulu hingga menjadi sebesar ini.
"Tapi pa, apa kata temen aku kalo aku udah nikah pas SMA?" tanya elena yang sudah tersulut emosi.
"Papa sama mama udah ngusulin kalo pernikahan kamu bakal di sembunyi-sembunyikan." Balas papanya.
Bayu dan Anita sebenarnya menolak keputusan carl, tapi mau bagaimana lagi carl lah yang membantu usaha bayu sedari masih kecil. Bayu merasa sangat berhutang budi kepada carl. Bahkan bram, anaknya carl menolak keputusan ini karena tahu elena masih sekolah. Tapi mereka tau bahwa carl tidak dapat di bantah. Semua harus mengikuti keinginannya.
"Emangnya gak bisa nunggu sampe aku lulus SMA?" tanya elena lagi. Tentu saja ia tidak menyangka, di masa mudanya yang seharusnya elena menghabiskan waktu bersama teman-temannya kini ia di haruskan menikah dengan seorang laki-laki.
"Kamu tau kan nenek carl sekarang umurnya sudah sangat tua sayang. Jadi mama sama papa minta tolong sama kamu buat nerima perjodohan ini. Bukannya mama gak sayang sama kamu, tapi ini mutlak kemauan nenek carl." Balas anita yang merasa sedih melihat anaknya. Bayu pun terlihat murung, ia juga sedih menerima keputusan yang sangat tidak masuk akal ini.
"Aku serahin keputusan sama papa dan mama." Ucap elena pasrah. Setelah berkata seperti itu, elena langsung melenggang pergi menuju kamarnya. Ia menangis, menangisi nasib masa mudanya yang rusak dikarenakan keputusan ini. Elena tau sekeras bagaimanapun ia menolak, pasti papa dan mamanya akan memaksa karena merasa berhutang budi kepada nenek carl.
**********
part 2 nya udah lumayan panjang kan? :)
Gue usahain buat update seminggu 5 kali yah, karna nulis cerita butuh ide gak cuman asal nulis doang hehe.
jangan lupa vote and comment guys! ❤️🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DANGEROUS TEACHER
RomanceMenceritakan seorang perempuan bernama Elena Widjaya (17 thn) yang di jodohkan oleh kedua orang tuanya dengan lelaki bernama Given Pramestya (24 thn). Elena tak menyangka bahwa yang menjadi calon suaminya yaitu.. guru nya sendiri. ----- "Lo, gak ad...