Hurt

2.3K 121 26
                                    

'Jujurlah pada hatimu.
Dan tanyakan hatimu,
hati mana yang pantas kau perjuangkan ? '

- Iqbaal PoV

saat gue ingin berangkat sekolah tiba tiba saja gue mendengar suara ayah memanggil nama gue.

"Ale.."

gue turun dari anak tangga yang ada di rumah gue untuk menuju ruang makan menemui ayah yang sudah memanggil nama gue.

"Iya yah. " jawabku.

"makan dulu sini nak." Titah bunda yang sedang mensajikan makanan dimeja. Guepun menurutinya. Sedangkan ayah menatapku penuh tersenyum. Yang menurut gue itu terlihat aneh dan risih.

"Kenapa ayah menatap ale seperti itu?" Tanya gue terheran.

"Enggak papa. Ayah lagi bahagia banget. Karena besok lusa jagoan ayah akan pergi ke amerika" what the fuck??! Besok lusa?? Kagak salah denger gue?? Mampus lo bal! Astaga!

"Yah, kok gitu sih? Bukannya acaranya nanti masih seminggu lagi yah? Kok jadi dimajuin gini." Ucap gue dengan ngotot.

"Iya, tapi tadi temen ayah bilang dimajuin. Karena manajement disana ingjn dipercept acara lauching majalahnya" jelas ayah. Tetap ae gue enggak suka!!

gue hanya tersenyum mendengar penjelasan ayah. Bukan! Gue bukan senyum bahagia, tapi senyum yang kecut.

"Oh yah nak, hari ini kamu jemput vanesha yah? Bunda mau agar kamu jadi lebih akrab dengan vanesha. Siapa tau dengan ini kamu bisa moveon dari yang kemarin"

Bunda apaan sih! Kenapa jadi ikutan ayah!! Bunda juga kok malah bahas soal mantan.. gue benci keadaan ini. Mending gue langsung caw pergi aja.

"Bun yah. Ale berangkat dulu" tanpa salaman dengan orangtua, gue langsung pergi begitu aja. Gue lagi kesel dengan orangtua gue..

~OoO~

-Vanesha PoV

"What? Besok lusa yah? Cilla enggak salah dengarkan yah?" Kataku.

"Enggak sayang."

"Yah plis batalain rencana ayah itu. Cilla mohon yah. Cilla belom siap untuk ninggalin indonesia yah. Cilla butuh waktu" ucapku seraya memohon padanya.

"Kami belum siap ninggalin indonesia atau belum siap ninggalin si brengsek adit hah?" What ayah bentak aku?

Bagai tersambar petir dipagi hari. Tak terasa air mataku sudah jatuh di pipiku. Untuk pertama kalinya ayah membentakku. Hati bagai teriris. Tanpa perlu banyak waktu Aku pergi dari ruang makan sambil mencangklek tas ransel dipunggung lalu berlari kecil keluar tanpa berpamitan dulu dengan kedua orangtuaku.

'Ayah. Tidak seharusnya ayah membentak cilla seperti itu.' Suara Samar samar ibu membelaku.

Lalu ayah menjawabnya 'Biarkan saja bu. Dia emang harus ditegasin'

Aku pergi dari rumah , pergi entah ingin kemana. Hanya mengikuti arah kaki ini melangkah. Aku masih saja menangis. Menangis atas ucapan ayah yang sudah mengatai adit 'brengsek' dan membentakku. AKU BENCI AYAH!!

Tapi tiba tiba saja saya mendengar suara teriakan dari seseorang memanggil namaku: "CILLA AWAS!!!"

Aku membalikan badan dan ternyata ada motor yang sedang ngebut. Seseorang itu mendekapku lalu mendorongku kepinggir. Dan diapun terjatuh.

SELEBGRAM × IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang