La La Lost U

381 61 3
                                    

Jungkook Pov's

Hancur. Ketika aku tahu dia dapat melupakanku, aku hancur. Hatiku patah, aku terluka dan airmataku menetes sempurna. Sial! Kenapa aku begitu ceroboh?

Aku tahu bahwa kecerobohanku membawaku kesebuah malapetaka yang ujungnya begitu membuatku ingin mati. Ya, kehilangan Taehyung membuat ku sekarat.

"One night stand?" Seseorang menepuk pundakku pelan, menengok ke arah belakang dan melihat seorang wanita yang menyunggingkan senyum seduktifnya.

"Maaf, tidak berminat" aku menyingkirkan tangannya kasar dan berdiri dari sana. Mencoba untuk menggapai jalan keluar dengan sekuat tenaga.

"Hey! Tunggu!" Aku memutar badan ku malas, mencoba untuk membuka mataku dengan lebar namun hasilnya nihil. Kepalaku sangat pusing dan pikiranku terlalu fokus dengan Taehyung.

"Ada apa? Aku bilang aku tidak berniat untuk one night stand dengan mu jalang" menyadari apa yang ku katakan, aku segera menampar bibirku pelan dan menggeleng.

"Dompetmu tertinggal tuan tempramen" tertawa pelan, aku mengambilnya dan mengucapkan terimakasih.

Meninggalkan tempat itu, aku memesan taksi dan pulang ke apartement. Sudah terlalu biasa untuk tidak pulang kerumah karena mungkin saja ibuku akan marah jika aku pulang selarut ini.

>>>

Aku terbangun saat deringan ponselku berbunyi dengan nyaring. Brengsek! Ini masih terlalu pagi. Mengangkatnya terburu, aku bangkit dari tidurku.

"Ada apa?!" Suara dehaman ayahku membuatku terkejut. Menelan air liurku susah payah, aku mulai tergagap

"Kau tahu dengan siapa kau bicara, Jeon Jungkook?" Menggigit bibirku takut, aku segera bersiap untuk pulang ke rumah. Sialan! Kenapa harus menjadu sekacau ini.

>>>

"Kau tahu aku sudah sering kali memergokimu bolos kuliah? Kemana kau selama ini?" Aku berdecak malas, ayahku sangat banyak bicara akhir akhir ini.

"Aku hanya bersenang-senang" jawabku acuh, lalu tatapan ayah sangat menusuk membuatku kembali takut.

"Kemana perginya Jungkook yang sangat cerdas itu? Ada apa denganmu Jeon Jungkook?" Ayah bersimpuh didepanku. Melebarkan mataku karena jujur saja, apa aku sebegitu memgecewakan mereka? Aku membantu ayah bangkit.

"Maaf" aku mengundurkan diri. Terduduk di ranjang dan menatap kosong kearah langit yang sudah mulai terik. Air mataku turun saat dua tangan memeluk ku dari belakang. Ibuku.

"Aku kehilangan dia bu" kataku purau, menunduk saat air mataku mulai berjatuhan dengan deras. Aku tidak menyangka bahwa dampak dari kehilangannya adalah sebegini parahnya.

"Tidak. Kau tidak" ibu mencium kepalaku berkali kali. Berusaha menenangkanku. Aku ini laki-laki yang seharusnya kuat, tapi kali ini aku mohon maaf, aku tidak bisa sekuat itu.

"Aku ceroboh bu, dia pergi karenaku! Semuanya salahku" ibu semakin mendekapku dan mengusap air mata yang berjatuhan.

>>>

Aku terbangun dengan mata yang perih dan sembab. Meraba tempat tidur ku dan melihat jam pada ponsel. Jam empat sore. Meregangkan otot-otot ku, aku melihat sekitar dan sebuah makanan di nakas menarik perhatian ku.

"Terimakasih sudah bertahan sampai disini, ibu menyayangimu!"

Tersenyum kecil, aku memakan sup rumput laut yang ibu berikan. Masih cukup hangat, tandanya ibu baru saja menaruh ini. Makan dengan cepat, aku segera turun dan mencari keberadaan ibuku.

Better Together : Let Me | KVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang