Rumus:
Fajar telah meninggi
Saat ku menyeduh secangkir kopi pagi
Bukan untukku, namun untuk seorang yang sedang duduk di kursi sambil menikmati hangatnya mentariBasi.
Kami duduk berdampingan,
namun rasa kesepian
Menambah dingin kenangan
Dan masing-masing terjebak dalam anganInginku hanya bisa dicapai dalam angan
anganku, berisi semua keinginan yang punya kemungkinan-kemungkinanAh, rumit sudah masalah
keingin-angananKulirik seorang yang sedari tadi tak bergeming, diam tak bersuara, dan matanya hanya nanar menatap ke depan,
Ah,
Kopi itu hampir dingin,
dibalut kerinduan,Kopi itu hampir dingin,
Sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekata
PoesíaJika diksi tak lagi bisa tepat, bicara saja dengan bahasa isyarat.