Keesokan harinya, Shakira sudah siap dengan seragam olahraganya. Pasalnya ia membolos pelajaran atas perintah dari guru kesiswaan. Jangan salah, Shakira mengikuti ekstrakulikuler modern dance. Dan jabatannya adalah wakil kapten meskipun baru kelas sebelas. Setelah kelas dua belas tidak boleh mengikuti ekstrakulikuler lagi, Shakira yang akan menjabat sebagai Kapten Modern dance.
"Istirahat dulu!" Perintah dari coach karena bertepatan degan istirahat siswa yang pelajaran.
"Shakiraa!" Teriak cewe yang diujung lapangan.
"Haii Nat! Yuk kantin." Shakira yang hendak melangkah pergi ke kantin mendadak berhenti karena seseorang memanggilnya.
"Shak, istirahatnya cuma 10 menit."
"Oke deh."
"Yuk buruan!" Ajak Shakira menarik lengan Natasha lalu berjalan cepat. Setelah mereka sampai dikantin yang benar-benar padat, Shakira langsung memesan minuman saja. Sedangkan Natasha mengantri makanan.
"Lo ga makan?"
"Enggak deh. Nanti telat kalau gue makan."
"Gapapa. Sedikit aja. Daripada lo pingsan."
"Gausa lebay deh Nat. Lu makan aja sono. Habisin."
"Oh iya Shak, gue minta maaf ya soal kemarin. Abisnya papa gue gabilang dulu kalau jemput gue, jadinya lo sendiri kan yang balikkin tuh hp. Tapi lo gapapa kan?"
"Yaelah, sans aja sama gue. Lagian gue gapapa kok." Shakira memilih tak menceritakan apapun soal kemarin. Apalagi hari ini Shakira harus membayar nasi goreng dengan harga tiga porsi. Sungguh hari sial.
"Gue kesana dulu ya." Pamit Shakira sambil menunjuk ke arah lapangan. Natasha hanya mengangguk.
Sementara di pojok kantin, terdapat Reza bersama teman-temannya dan sekitar beberapa siswa kelas sebelas lain serta siswa kelas dua belas. Seperti biasa mereka selalu meramaikan kantin dengan aksi konyol mereka. Apalagi di lapangan ada latian modern dance yang memang akan dilombakan minggu depan. Jadi mulai sekarang sudah dipersiapkan. Lagu yang diputar keras malah dibuat lelucon dan berjogey ria oleh sekumpulan siswa dipojok kantin itu.
"Tuh cowok pingin gue culek aja matanya." Tatap Reza melihat kearah lapangan. Perlu kalian ketahui, bahwa SMA NUSANTARA ini memiliki satu kantin yang ramai dan berada dipojok lapangan yang biasanya digunakan lapangan olahraga.
"Kenapa lo?" Tanya Farid, siswa kelas dua belas.
"Ngeliatin anak dance aja gak bisa santai. Dasar kampungan!"
"Ya wajar lah Za. Apalagi yang main bening-bening, gimana ga tertarik coba ngeliatnya."
"Jangan-jangan lo cemburu sama cowok itu semua?"
"Cemburu?" Tanya Reza mengangkat alis kirinya.
"Kan ada Shakira. Tuh yang di depan."
"Bodo amat! Gue bolos dulu." Ucap Reza kesal lalu berdiri meninggalkan kantin.
"Mau kemana lo?!" Teriak Devon.
"Boker."
¤¤¤¤¤
"Mang, nih saya bayar tiga porsi. Makasih ya."
"Anu neng. Udah."
"Apanya yang udah?"
"Udah dibayar neng."
Kepala Shakira sedikit miring. "Ha?! Yang bener mang?"
"Ya masa saya boong neng. Udah dibayar kok."
"Sama siapa?"
"Mas Reza."
"Mang Adi jangan becanda dong."
"Serius atuh neng."
"Yaudah mang, makasih ya." Shakira tersenyum lalu pergi keluar.
Shakira bingung dengan apa yang dilakukan Reza karena membayarinya. Shakira yang saat ini sedang sendirian memutuskan berjalan ke halte. Shakira akan memesan ojek online karena mamanya tidak bisa menjemputnya.
"Duh hp gue kok lemot sih." Gerutu Shakira saat ponselnya lambat merespon aplikasi ojek online. Bulu kuduk Shakira merinding ketika hawa dingin menusuk kulitnya. Gara-gara latihan yang super ngebut akhirnya Shakira pulang sore hari ini.
"Bareng gue." Motor ninja berwarna hitam berhenti tepat di depan Shakira. Karena sibuk memainkan ponselnya, Shakira tidak merespon siapa yang berbicara dengannya.
"Gue sama ojek."
"Kelamaan."
Tunggu, Shakira menghentikan jemarinya bermain diponsel. Sepertinya ia kenal dengan suara itu. Sangat familiar bagi Shakira.
Shakira mendongak. "Reza."
"Hm."
"Ngapain lo?"
"Cepetan naik daripada gue berubah pikiran."
Shakira terdiam memikirkan ucapan Reza. Bagaimanapun juga, Shakira tidak mau semakin malam ia hanya duduk di halte. 'Oke, untuk hari ini aja' Batin Shakira.
"Cepet?!"
"Sabar!" Dengan cepat Shakira menaiki motornya Reza meskipun ia sedikit kesusahan menaikinya.
"Makanya jangan pendek. Kan jadi, ADUHH---" Belum sempat Reza menyelesaikan kalimatnya, sebuah jikatan mendarat dikepalanya. Rupanya tangan mungil milik Shakira yang telah melayang keras pada helm yang dikenakan Reza.
"Buruan jalan."
Suara derum motor membelah jalanan Jakarta. Sedari tadi Shakira memilih diam, enggan untuk berbicara. Tak perlu waktu yang lama, sesuai dengan intruksi Shakira yang menuju rumahnya akhirnya Reza mendarat mulus di depan rumah Shakira.
"Noh. Makasih ya." Ucap Shakira sembari memberikan satu uang lembar berwarna biru kepada Reza. Lalu Shakira berjalan kerumahnya tanpa menoleh sedikitpun ke belakang.
Tanpa disadari, Reza menerima uang itu lalu senyum tipis tercetak dibibirnya.
¤¤¤¤¤
Halo, jangan lupa vote dan comment yaa sygkuu!❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan Addict
Teen FictionZhaqira Sharoon. Gadis yang masih mencintai mantan pacar sekaligus cinta pertamanya membuat ia teguh dengan janjinya. Selain itu, ia terlalu percaya diri. Jika ada seorang lelaki yang ingin berbicara serius, ia akan menyimpulkan bahwa lelaki itu me...