"Pagi Ma. Pagi Pa." Ucap Shakira sambil mencium pelan pipi kedua orang tuaya bergantian. Toni Dirgantara adalah nama papanya sedangkan nama mamanya adalah Rini Wati. Perlu diingatkan! Bahwa dirumah ini, Mereka hanya mempunyai satu anak. Shakira, ya memang dia anak tunggal. Pasti manja hehe.
"Pagi sayang."
"Kamu kemarin pulang jam berapa?" Tanya Toni, papanya.
"Jam enam mungkin."
"Dianter siapa?" Tanya Toni kembali. Sedangkan Rini, mamanya selalu menyiapkan segelas susu sembari tersenyum mendengarkan.
"Sama Rey ya?" Tebak Rini.
"Ih bukan Ma, aku sama ojek kok."
"Emang Rey dimana?"
"Dia kan keluar kota Pa."
"Pindah?" Alis Toni menyatu.
"Sejak kapan Shak? Kok gak pamitan kesini?"
"Lagian Papa juga kurang setuju kamu sama Rey."
Mata Shakira dan mamanya saling bertatapan serta diam. Mamanya tersenyum mengalihkan pembicaraan. "Cepetan Shak nanti keburu terlambat."
"Aku juga gatau Ma, Pa, Rey ada dimana sekarang." Batin Shakira.
Selesai dengan sarapan, Shakira berangkat diantar oleh Toni yang kebetulan langsung berangkat kerja. Sekitar 15 menit berlalu, Shakira sudah tiba di depan gerbang SMA NUSANTARA. Shakira menelusuri koridor yang mulai ramai itu dengan banyak tatapan siswa lain yang sedikit tajam.
Shakira bertanya pada dirinya sendiri. "Ada apa sih?"
"Ooh jadi nih cewek yang kemarin bareng Reza?"
"Shakira beruntung banget."
"Gila ga sih dia dianter sama Reza?"
"Ga cantik amat kok. Masih cantikan gue ckck."
"Kok Reza mau sih sama Shakira?"
Shakira yang sedikit mendengar obrolan dari beberapa siswa tiap-tiap kelas mulai melambatkan langkahnya. Bagaimana bisa? Padahal Shakira diantar oleh Reza dalam keadaan sepi karena sudah mulai malam. Dan hanya menyisakan beberapa siswa yang menunggu jemputan. Apakah siswa-siswa itu yang menyebarkan berita seperti ini? Sepenting apakah sih Reza ini dimata siswa yang terlihat sangat menyukai Reza? Memang sih Reza ganteng. Eh, kok Shakira kepikiran sampai hal ini sih. Lupain!!
"Jangan-jangan, Reza yang nyebarin berita ini sampe gue ditatap tajem gitu. Apalagi dia kan terkenal, jadi mudah dong buat berita langsung nyebar. Harus dikasih pelajaran!" Batin Shakira yang masih berdiam diri ditempat. Namun tiba-tiba ide muncul terlintas dibenaknya. Lalu ia melangkahkan kakinya dengan cepat ke kelasnya. Namun langkahnya terhenti ketika Ratu, kapten ekstrakulikuler modern dance menghadangnya.
"Ngapain lo kemarin bareng Reza?"
"Eh itu kak---"
"Bilang aja kalo lo cari perhatian. IYA? PENGEN TERKENAL? JAWAB?!"
"Bukan gitu kak."
Tangan Ratu maju ke wajah Shakira, menunjuk lebih tepatnya. "Awas aja lo deket-deket sama Reza lagi. Kalau lo masih deket, gue ga segan-segan cabut jabatan lo sebagai wakil kapten!"
Hati Shakira bergemuruh. Marah dan sakit tentunya. "Oke. Cabut aja."
Tak lama kemudian, bel tanda masuk berdering. Guru yang akan mengajar pun mulai memasuki kelasnya masing-masing begitupun dengan siswa. Shakira langsung melangkahkan kakinya melewati Ratu.
"Nat, nanti ikut gue ya ke kelasnya Reza." Pinta Shakira disaat sela-sela guru akan memulai pelajaran.
"Ngapain lu?"
"Udah. Lo ikut gue aja."
¤¤¤¤¤
"Halo, Dim!"
"Eh Shakira. Tumben lo kesini?" Tanya Dimas diiringi muka cerianya dan senyumannya pada Shakira.
Shakira tersenyum. "Reza mana?"
Senyum Dimas memudar perlahan. "Kenapa?"
"Mau ngasih pelajaran."
"Pelajaran apa?" Dimas bingung.
"Udahlah cepetan jawab keburu masuk."
Dengan bermalas-malasan Dimas menjawab. "Rooftop."
"Oke. Terimakasih." Senyum Shakira mengembang sebelum ia pergi meninggalkan Dimas yang mematung.
"Kapan gue kayak Reza yang selalu lo cariin, Shak."
Setelah Shakira berjalan menaiki tangga untuk ke rooftop. Akhirnya, Shakira menemukan Reza yang tengah berdiri menatap ke arah luar.
"Lo ikhlas gak sih nganterin gue kemarin?"
Reza berbalik badan. Menyembunyikan tangan kanannya pada saku celana. Reza berjalan pelan mendekati Shakira.
"Kalo gue tau lo sejahat ini nyebarin berita kayak gitu. Gue juga gamau dianter sama lo kemarin."
"Karna lo, gue kehilangan jabatan gue!"
"Gue tau lo banyak yang suka. Setidaknya lo hargai mereka, bukannya malah memanasi keadaan."
"Lo tau, gue yang kena imbasnya."
Shakira masih menuturkan amarahnya di depan wajah Reza. Sedangkan yang diajak bicara, malah menatap dalam ke arah mata Shakira.
"Nih, gue balikkin uang nasi goreng yang lo bayar!" Shakira menyerahkan uang pada Reza lalu membalikkan badannya pergi. Shakira bahkan tidak memperbolekan Reza untuk berbicara apapun. Setidaknya menjelaskan apa yang terjadi.
"Shakira kenapa sih? Kok beda?" Reza bergumam sambil memiringkan senyum dibibirnya.
¤¤¤¤¤
Jangan lupa vote dan komen cintaakuu!🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan Addict
Teen FictionZhaqira Sharoon. Gadis yang masih mencintai mantan pacar sekaligus cinta pertamanya membuat ia teguh dengan janjinya. Selain itu, ia terlalu percaya diri. Jika ada seorang lelaki yang ingin berbicara serius, ia akan menyimpulkan bahwa lelaki itu me...