chap [ 4 ] (Bad)

1K 106 26
                                    

" Dan kamu tau, apa yang terjadi? Kami di hukum berlari keliling lapangan, kalau bukan karna kebodohan chouji, kami tak akan menerima hukuman "

" Tapi tidak masalah bukan, karna kamu melakukan itu untuk membantu teman mu, sakura-san "

" Emm~ aku juga tidak menyesal akan hal itu. jadi bagai mana latihan mu tadi, Kuroko-kun? "

***

Setelah pertemuan yang tak disengaja waktu itu, dengan cepat aku dan Kuroko-kun berteman dengan akrab, kami sering bertemu dan menghabiskan waktu pulang sekolah di magi burger bersama, seperti saat ini aku selalu menceritakan keseharian ku saat di sekolah dan dirumah, entah bagai mana aku selalu merasa nyaman saat di dekatnya hingga tanpa aku sadari aku akan berbicara banyaklah padanya

Kuroko sendiri, ia tidak terlalu banyak bicara, tapi ia tidak pernah untuk tidak mendengarkan apa yang aku ceritakan, dia pendengar yang baik, sesekali dia akan berkomentar atau memberikan saran, aku menyukainya dia teman yang baik, walaupun kuroko-kun tidak terlalu banyak menceritakan tentang dirinya, dan aku tidak terlalu mengenal dirinya, aku hanya mengetahui bahwa ia bersekolah di Seirin High School, dan seorang pemain basket di sana, dia tidak terlihat seperti pria pria lain yang suka pamer, atau pun membanggakan dirinya, dia pria yang sederhana, dan karna kesederhanaan nya itu, membuat ku nyaman saat berada di dekatnya, hingga tanpa sadar aku akan bercerita banyak hal padanya.

Tersenyum menatapnya, hal itu yang saat ini aku lakukan, kuroko-kun bukanlah pria yang sangat tampan atau berkarisma seperti sasuke, dan bukan berarti kuroko-kun itu jelek, tapi dia pria yang manis dan mempesona, aku suka saat melihat senyumnya, irisnya yang sebiru langit itu akan terlihat lembut, di saat dia bercerita tentang basket dan temannya, dan tanpa sadar aku akan ikut tersenyum saat melihatnya, aku berpikir dia sangat mencintai olahraga basket, pria yang manis dan mengagumkan tanpa sadar membuat ku tersenyum sendiri.

" Sakura-san apa kamu baik baik saja?."

" Eh?! apa?! " ucap ku bingung dan terkejut saat kuroko-kun menghentikan lamunan ku, tatapannya terlihat hawatir, aku jadi merasa bersalah.

" Kau melamun, apa yang kamu pikirkan?"

" Tidak, aku tidak memikirkan apa apa" ucap ku meyakinkan nya, terlihat ia masih menatapku untuk mencari kebenaran dari ucapan ku, aku pun memamerkan senyuman ku untuk kembali meyakinkan nya, kuroko-kun terlihat menghela nafas dan kembali menyantap pesanannya, untung saja dia tidak memaksaku untuk berbicara, dia menghormati privasi ku sendiri, aku tidak mungkin jujur bukan bahwa aku tengah memikirkan nya, itu akan terlihat bodoh dan memalukan.

Aku pun mengalihkan perhatian ku, menatap sebrang jalan di balik jendela kaca, langit terlihat berwarna jingga, orang orang pun tengah berlalu lalang tidak mengherankan , saat ini jam pulang kerja jadi jalanan terlihat lebih ramai dengan orang dewasa yang berlalu lalang, tiba tiba perhatian ku teralihkan dengan seseorang di luar sana, seseorang yang sangat aku kenal, seseorang yang selalu diam diam aku perhatikan, seseorang yang selalu berhasil mengalih kan perhatian ku.

Sasuke Uchiha, iris hijau ku seolah tak bisa lepas untuk terus mengawasinya, dan lagi hati ku terasa sakit, membuat perasaan tak nyaman tapi tak bisa lepas untuk terus mengawasinya.

Sasuke-kun seperti biasa dia akan terlihat keren dengan gayanya yang selalu membuat perhatian para kaum hawa tertarik padanya, tapi yang membuatku sakit adalah, ia tengah berjalan berdua tanpa teman temannya, hanya dengan gadis yang belum pernah aku lihat sebelumnya, " Siapa dia ? " tanya ku dalam hati.

Aku sendiri tidak bisa melihat wajah gadis itu dengan jelas, tapi yang membuat nya terlihat mencolok, adalah surai pirang panjang yang terlihat indah menjuntai sampai pinggang, dan tak lepas dari pandangan ku, Sasuke sesekali mengacak surai pirangnya, mereka terlihat mesra, dan sejak kapan sasuke-kun bisa tersenyum lepas seperti itu pada seorang gadis.

Deg

Ada apa ini aku mencengkram tangan ku dari balik meja dengan kuat, siapa gadis itu? Kenapa ia terlihat dekat dengan Sasuke-kun? pertanyaan pertanyaan itu mulai melintas di benak ku, iris ku pun masih tidak bisa lepas dari mereka, hingga mereka menghilang dalam keramaian.

Aku menghela nafas untuk menghilangkan perasaan tidak nyaman ku ini, dan entah kenapa selera makan ku pun hilang begitu saja.

" Sakura-san apa kamu baik baik saja? " ucap kuroko dengan nada hawatir.

Aku kembali di kagetkan dengan kuroko-kun yang menegur ku, aku pun menatapnya sejenak, dan tersenyum palsu.

" Ah! maaf Kuroko-kun, kepala ku terasa pusing, aku harus segera pulang " ucap ku berbohong.

" Biar aku antar ! " ujarnya dengan cepat.

" Tida usah aku bisa sendiri, lagi pula arah kita berlawanan kan ?" Tolak ku halus.

Terlihat iris biru langit yang selalu datar itu terlihat hawatir, membuat ku merasa bersalah, Kuroko pun menawarkan kembali untuk mengantar ku, dengan bersikeras aku menolaknya, dengan dalih arah pulang yang berlawanan, dengan berat hati ia pun membiarkan ku pulang sendiri, ini lebih baik.

Aku pun tidak bisa membiarkannya mengantar ku, yang nyatanya aku tidak apa apa, dan malah membohonginya.

***

Brug

Membanting tubuh di atas ranjang, hal itu yang saat ini aku laku kan, menatap langit langit kamar ku yang berwarna biru, memejamkan mata sejenak dan menghembus kan nya kembali dengan kasar, aku tidak suka perasaan tak nyaman ini, setelah kejadian di magi burger tadi, aku memutuskan untuk segera kembali kerumah, dan untuk pertama kalinya aku berbohong pada kuroko-kun.

Perasaan bersalah terus menggerayangi ku, tapi mau bagi mana lagi perasaan ku sedang kacau, pria yang diam diam aku sukai tengah berkencan dengan gadis yang tidak aku ketahui, apa kah aku baik baik saja? Tidak, aku seperti cemburu, aku sudah gila, dia teman satu kelas ku dan tak lebih dari itu, bahkan kami pun jarang berbicara bersama, dan aku ragu apakah ia pernah menatap ku, dengan pandangan seperti aku menatapnya, ku hembuskan kembali napasku dengan kasar.

Membenamkan wajahku diatas bantal, rasanya aku ingin menangis, betapa mesranya mereka berdua, dan baru kali ini aku melihat sasuke tersenyum, tertawa selepas itu, dia terlihat bahagia, andaikan gadis itu adalah aku, apa bisa Sasuke-kun tersenyum seperti itu.

" Aku menyukai mu Sasuke-kun "

Tanpa kusadari ucapan itu meluncur dari bibir tipis ku, entah kenapa wajah ku terasa memanas, bodoh , aku semakin menenggelamkan wajahku dalam bantal favorit ku, sekilas ide gila meluncur dalam otak ku, dengan cepat ku sambar ponsel yang berada di dekat ku, dan mengetikkan pesan pada seseorang, di sebrang sana yang mungkin bisa membantu ku, setelah sukses pesan itu ter kirim, aku pun bangkit dari rebahanku dan mengambil handuk untuk membersihkan diri.

Mungkin aku memang sudah gila tapi tak apakan jika aku mencobanya.

Tbc

RAIN (Kuroko T X Sakura H)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang