Chapter 2 - Oh My Godness

9 3 0
                                    

Selama ini gue sia sia menanggung rindu :'((

****

-PrincessaAlyciaLucy

.
.
.
.
.
.

***

"Gioo!!!!"

Gio tersentak kaget setelah namanya dipanggil dengan sangat nyaring. Gio memcari sumber suara orang yang memanggilnya. Ia membelalak ketika melihat orang yang memanggilnya. Dia adalah.....

"Gabriel!!". Panggil Gio setelah menyadari bahwa Gabriel lah yg memanggilnya sedari tadi.

Gio melajukan motornya mendekati Gabriel yang berada di parkiran. Mungkin Gabriel menunggunya dari tadi. Gio kemudian memarkirkan motor N-max nya. Seusai memarkirkan motornya, Gio turun memeluk Gabriel.

"Wah! Gila!". Ucap Gabriel saat dipeluk Gio.

Gio mengernyitkan dahi nya. Ia heran dengan mendengar ucapan sahabatnya. "Maksud lo??". Tanya Gio agar mendapatkan penjelasan dari Gabriel.

"Lo homo ya?!". Gabriel mengatakan dengan seenak nya saja. "Buktinya lo peluk peluk gue".

Gio membulatkan matanya, ia menghempas kna tubuh sahabatnya itu. "NAJISS!!". Gio agak meneriakkan kata yang ia ucap kan karna kesal. "Lo tuh ya, gue meluk karena gue kangen!! Minta ditoyor lu nyebut gue homo!!". Gio menoyor kepala Gabriel dengan kasar.

Beberapa siswa siswi yang melintas terlihat heran dengan perlakuan kedua cowok cool ini. Namun, ada juga yang memuji. Seperti: "Wah cogan nambah satu nih di SMA kita!". Atau: "Wih! Gila!! Postur tubuhnya kokoh banget!! Husbandable gituh".

.
.
.
.

****

Krrrriiiiinng

Bel sekolah berbunyi. Menandakan bahwa pelajaran pertama akan segera dimulai. Yossita, guru yang bertugas mengajar kelas XII C berjalan menuju ruang kelas. Gio mengikutinya dari belakang dengan rasa gugup. Namun,, rasa gugupnya tidak bisa dilihat orang lain. Mungkin karena paras yang dimilikinya begitu menawan.

Yossita memasuki ruang kelas XII C. Suasana kelas yang semula ribut kini menjadi hening. "Silahkan masuk Gio". Yossita mempersilahkan Gio untuk masuk. Kelas mendadak ramai ketika Gio menampakan dirinya di depan kelas. Semua siswi siswi terkagum kagum melihat ketampanan Gio.

Namun,,, ada seseorang wanita yang tersenyum. Tersenyum karena orang yang ia rindukan akhirnya berjumpa lagi. Orang itu tak lain adalah Cessa. Cessa tersenyum sambil menatap Gio.

"Anak anak, sebelum ibu memulai pelajaran, ibu ingin memperkenalkan anak baru yang akan mencari ilmu di kelas ini". Ucap Yossita memulai pembicaraan. "Silahkan nak Gio". Yossita membungkukan sedikit tubuhnya untuk memberi isyarat pada Gio agar ia memperkenalkan dirinya.

Gio mematri senyum yang paling indah di bibirnya. Senyum yang bisa membuat setiap ciwi ciwi melayang layang karena senyumnya. "Nama saya Alva Gio Manatta. Panggil dengan nama Gio saja". Ucap Gio memperkenalkan diri. "Sebelumnya, saya sangat meminta maaf jika saya membuat kalian tidak myaman disini".

Seusai memperkenalkan dirinya, Gio mengalih kan pandangannya menuju Yossita.

"Silahkan duduk di bangku tengah yang kosong itu". Titah Yossita sembari menunjuk ke arah sebuah bangku yang berada di belakang Cessa dengan jari telunjuknya.

Gio berjalan kearah yang ditunjukan Yossita dengan tatapan dingin. Kini, ekspresinya berbeda dengn ekspresi saat ia memperkenalkan diri. Ekspresinya yamg sangat dingin membuat ciwi ciwi yang awal nya kagum kini bergidig ngeri.

Berbeda dengan Cessa. Ia menatap Gio dengan lekat. Lama ia mematung sambil menatap Gio. Hingga akhirnya pandangan mereka bertemu.

Dan akhirnya......

.
.
.
.
.

****

#TBC
#SorryKloPendek

Oh My GodnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang