Chapter 3 - Oh My Godness

5 1 0
                                    

Aku tak berharap banyak. Aku hanya menikmati rasa yang ada.

****

-LarryFernando

.
.
.
.
.
.

****

Lama mereka saling bertatapan. Hingga akhirnya Gio mengulurkan tangannya. "Kenalin. Gue Gio. Salam kenal!!!". Gio mengucapkannya dengan lantang seolah tak ada keraguan di sana.

Cessa bukannya merasa senang karena Gio membuka mulutnya, ia malah tersentak kaget. Ia kaget karena orang yg ia nantikan tak mengenalnya sama sekali.

Cessa berusaha mencerna kata kata yg diucapkan Gio lebih dalam. Ia ingin memastikan bahwa ada keraguan yg di alami Gio. Namun,, usahanya tak berhasil sama sekali. Gio mengernyitkan dahinya bingung. "Nama lo?? Siapa??". Tanya Gio.

Deg. Aliran darah Cessa seolah tak mengalir lagi kala itu. Semua pandangan murid tertuju padanya. Termasuk kedua sahabatnya.......

Sekip~
.


.
.
.
.
.
.

****

Bel istirahat sudah berdering 5 menit yang lalu. Namun, Cessa hanya terduduk di bangkunya. Ingin rasanya ia menumpahkan air matanya. Menangisi orang yg sedang duduk di belakangnya. Gio. Namun,, ia menahan hal konyol itu.

"Lo kenapa sih ces??". Yolanda bertanya kesekian kalinya. Yang lagi lagi dibalas dengan gelengan oleh Cessa.

"Gue laper,, gue sama Yolanda ke kantin duluan ya cess". Kata Saffira sambil memegang perutnya yg sudah berdemo minta di jejalkan makanan.

Cessa hanya membalas dengan sebuah anggukan.

Yolanda dan Saffira langsung melesat keluar kelas menuju kantin. Sementara itu, Cessa masih diam mematung dan membisu.

Gio yang berada di belakang Cessa akhirnya mendahkan posisinya menjadi disamping Cessa. "Lo mau??". Tanya Gio sembari menyodorkan salad buahnya. Cessa menggeleng.

"BTW gua belum tau nama lu". Tanya Gio yang kedua.

Cessa berdiri. "Nama gue Cessa. Princessa Alycia Lucy". Cessa memperkenalkan dirinya dengan tatapan kosong. Ia berusaha agar ekspresinya tidak bisa di tebak oleh Gio. "Sorry io, gue mau ke toilet dulu". Lanjut Cessa yang langung beranjak pergi sebelum Gio meresponnya.

Gio menggeleng heran. Ada apa dengan wanita itu?. Apa gue ada yang salah?. Gio tiba tiba diserang berbagai macam pertanyaan di kepalanya. Ia kemudian lebih memilih untuk melanjutkan memakan salad buahnya itu.

Princessa Alycia Lucy. Gio memikirkan nama itu. Ia merasa ada yang ganjal di masa lalunya......

****
.
.
.
.
.
.
.

Cessa berjalan dengan langkahnya yang tergesa. Ia menahan air mata yang sedari tadi minta di keluarkan.

Ia menuruni beberapa undakan tangga. Namun karena langkah nya yang tergesa, pada undakan terakhir kaki Cessa terkilir dan ia kehilangan keseimbangan.

"Aaaaaa....!!!!!!". Cessa berteriak begitu nyaringnya. Ia memejamkan matanya.

Bruk.

Cessa tidak jadi terjatuh. Tubuhnya ditangkap oleh seorang laki laki.

Cessa membuka matanya sedikit demi sedikit. "Lo gapapa kan Cess?!!". Ucap lelaki itu.

"Gu.... Gua gapapa ko Larr". Jawab Cessa ketika ia mengenal orang yang menangkapnya tadi. Larry.

Larry menegakkan tubuh Cessa. "Makasih ya lar, coba aja klo gaada lo. Pasti ada gunung di kepala gua". Ucap Cessa sepolos itu.

Larry tersenyum mendengar ucapan Cessa yang polos itu. Gua makin suka sama lu cess. Tapi sayangnya lo gabisa ngilangin masa lalu lo. Larry membatin. Ya,,, Larry memiliki rasa pada Princessa. Sudah lama ia menyimpan perasaanya itu. Ia tak ingin mengungkapkan perasaannya pada Cessa karena ia tau hubungan Cessa dengan Gio. Dimasa lalu.......

****

.
.
.

Cessa menatap cermin di hadapanya. Ia memandang bayangan wajahnya yang sudah dibasuh dengan air. "Kenapa sih Gio lupa ama gue? Emang muka gue berubah ya?? Ah lupakan lupakan,, mungkin Gio udh mikir klo gue itu udah ga suka ama dia". Ucap Cessa kepada dirinya sendiri.

"HAH?!! MIMPI LO!!". Cessa tersentak kaget karena tiba tiba seseorang wanita menanggapi dirinya. Angel. "Jelas jelas Gio itu pacar gua!! Jangan jadi pelakor luh yaa!!". Angel melanjutkan kata katanya dengan nada menyindir.

Cessa menatap mata Angel alias cewek terhits di kelasnya. Ia kemudian tertunduk setelahnya.

"Cupu kaya lu ga pantes buat ngedampingin hidup Gio!!". Sindir Angel dengan senyum sinisnya.

Karena ucapan Angel yang sangat nyaring, semua cewek yang ada di dalam toilet berkumpul menggerumuti Cessa dan Angel.

Cessa mendongakkan kepalanya. Ia memulai memberanikan diri. Ia menatap Angel geram. "Heh,, Lonte lonte kaya lo emangnya cocok ama anak CEO kaya Gio!! HAH!!?". Kali ini emosi Cessa memuncak.

Angel berdecak kesal. Ia mengangkat tangan nya hendak menapar pipi Princessa.

Dan.....

Seseorang menahan tangan Angel.....
.
.
.
.
.

#TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oh My GodnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang