Bel berbunyi menandakan sekolah telah selesai pada hari itu. Ketika aku sedang berjalan seketika langkahku terhenti,hatiku cemas,ragaku merasa takut mendengar namaku dpanggil dari pengeras suara d sekolah untuk segera menuju ke ruang kesiswaan. Hari itu aku masih anak baru disekolah, tentu hal ini membuatku bertanya-tanya, Ada apa ini? Mengapa aku dipanggil ke ruangan tersebut?
Akhirnya dengan mengumpulkan seluruh keberanianku, aku memenuhi panggilan tersebut, sesampainya aku di ruangan ada hal yang membuat cemas hatiku menjadi sedikit tenang, ternyata banyak yang sudah berkumpul di ruangan itu dan ada salah satu teman sekelasku juga. Aku lega karna aku tidak sendiri di ruangan tersebut, aku fikir ada masalah sehingga aku dipanggil kesiswaan, semua fikiran negatif ku salah dan semua siswa yang berkumpul di ruangan itu ternyata perwakilan kelas yg ditunjuk untuk menjadi sebuah organisasi MPK (Majelis Perwakilan Kelas).
Inilah awal aku bertemu dengan dia,sosok yang membuat ku terpana pada pandangan pertama. Ruangan tersebut seakan menjadi saksi bertemunya aku dengan dirinya, Saat itu ia mencalonkan dirinya untuk menjadi ketua MPK. Sosok dia ini berdiri di depan ruangan bersama calon" yang lainnya, sosok dia membuatku kagum dengan visi,misi yang ia katakan saat itu, sampai akhirnya dia terpilih menjadi ketua MPK.
Akhirnya pemilihan struktur untuk organisasi MPK telah selesai dan aku terpilih menjadi anggota MPK. Sosok dia menjadi ketua MPK. Bayangkan betapa senangnya diriku bisa satu organisasi bersama dia.
Saatnya aku pulang, aku ingat betul ketika aku sedang duduk menunggu jemputan, sosok dia berjalan menuju aku. Dia menegurku, dia bertanya namaku, aku menjawab dengan suara kecil tersipu malu.
"Haii kamu kelas 1 A ya?" Dia bertanya
"Iya" jawabku
"Nama kamu siapa?" tanyanya sambil tersenyum
"Namaku Lia" jawabku tersipu malu
"Hai namaku Tian kls 2 A" dia memperkenalkan diriDan tiba-tiba dia bertanya satu hal yang membuat hati ku merasa tak karuan. Dia bertanya tentang teman sekelasku yang tadi ada diruangan bersama denganku.
"Kamu sekelas kan sm Siska?"
"Iya ka"
"Siska orangnya gimana si?"
"Dia baik,dia juga cantik."
"Ish aku tak bertanya tentang itu liaa.. Siska pinter ga?"
"kurang tau ka,kan kita masih anak baru"
"Masa kamu gatau si?"
"Menurut aku si pasti pinter,kan msuk kelas A"
"ohiya ya,nem dia msuk sini brp?"
"Maaf ka,aku tidak tau"
"Terus nem tertinggi d kls kmu siapa?"
"Kenapa kaka nanya itu?"
"Gapapa nanya aja"
"Ntar kalo aku kasih tau kaka ga percaya"
"emang siapa orgny?"
"Bukannya sombong ni,tapi orgny aku"
"Oh kamu? Seriuss?"
"Iyaka,udah ya aku sudah dijemput"
"Oke.. daa"
Itulah obrolan singkat ku dengan sosok dia. Dapat kusimpulkan ternyata dia hanya ingin tahu tentang temanku yg bernama Siska tersebut. Entah mengapa hatiku merasa kesal, aku ingin marah tetapi aku juga berfikir tidak apa lah karna ia bertanya aku jadi bisa berbicara dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Little Couple
RomantikKetika kesederhanaan dapat menemukan sebuah pasangan, ketika suatu harapan dapat diwujudkan, dan ketika keajaiban terjadi dalam kehidupan. Inilah kisah cinta unik yang tak pernah terduga akan mempertemukan dua raga.