Author POV
Tap!
Tap!
Tap!
Bunyi derap langkah si pemilik kaki panjang, menapak pelan pada sebuah ruangan yang berada disekolah nya. Pandangan mata nya awas nan tajam ke segala arah.
Sepi, sunyi, itulah yang ia inginkan.
Ceklek!
"Siapa lo?" Refleks sosok itu berbalik cepat.
Kaget, seraya menatap tajam seorang gadis yang berdiri didepan pintu utama dengan tatapan menyelidik nan mengancam. Ia melangkah mundur saat gadis itu melangkah maju mendekat padanya.
Mata hazel nya menajam, menatap lelaki dengan snapback hitam serta slayer yang terikat ketat diwajahnya itu.
"Jangan mendekat!" Intruksi nya sambil terus melangkah mundur.
Gadis itu tak menggubrisi instruksi pria misterius dihadapannya ini. Ia justru makin melangkah maju, sampai punggung lelaki itu menyenggol salah satu komputer disana.
"Kali ini, gue nggak akan biarin lo lepas. Berkali-kali gue nge-gap lo disini, dengan snapback ---" Desis Prilly, seraya melayangkan tangannya ke udara saat lelaki itu sudah tersudut didepan salah satu cpu. Hingga...
Pluk!
Snapback itu seketika melayang dilantai lantai karena dengan segaja ditepis oleh tangan gadis itu.
Sial! Umpatnya.
"...Dan slayer tengkorak sialan ini!"
Srettt!
Damn it! Double! Lagi ia mengumpat.
Lelaki itu membuang pandangannya kesamping agar wajah yang sudah tak tertutup apapun itu tak dilihat oleh gadis mungil yang sudah menanggalkan semua penutup wajahnya.
Haruskah sekarang? Dann... haruskah oleh gadis ini? Batinnya berkata.
Gadis itu dengan beraninya menarik jaket hitam yang dikenakan lelaki itu untuk melihat siapa dalang dibalik semua ini. Dalang dibalik pencurian yang kerap diributkan oleh seluruh warga sekolah SMA Pelita.
"Ali?" Gumam gadis itu. Refleks, cengkraman tangannya pada kerah jaket lelaki bernama Ali itu mengendur. Ia menatap tak percaya siswa yang diketahuinya satu angkatan, namun berbeda jurusan dengannya. Jadi dia? Oh, yaampun demi apapun ia tak menyangka. Ini seperti mimpi. Dannn haruskah ia menyeret cowok ini kepada pihak sekolah?
Ini gila!
-Was revision-
Haiii dateng lagi ni bawa cerita baru hehe.. nah, ini ganti Harus Terluka yang aku unlublish. Bisa dibilang versi baru dari Harus terluka, karena dari nama cast nya masih aku pake nama nya dari yang di Harus Terluka.
Yang sebagian udah pernah baca Harus Terluka, maaf ya aku unpub. Soalnya kurang sreg sama alur nya. So, sebagai ganti nya aku bikin yang new versionnya disini. Aneh gak sih judul nya yang ini? Hehe aku emang cari judul yang anti-main biar pada penasaran, hehe padahal mah nggak ya wkwk
Baru prolog sih, tapi semoga suka yaa...
Nggak tau kenapa niat awal mau rehat dulu malah nggak bisa, eh ide bikin cerita ini seakan cling aja diotak.
Semoga kalian masih berminat di story ke-3 ku ini yaa..
Bakal slow update, soalnya bakal masuk sekolah. Sebenernya pengen udahan nulis tapi nggak bisa. Niat pengen fokus aja gitu belajar, tapi yaa gimana hehe..
Oke balik lagi ngingetin buat kalian untuk first vote and comment yaa..
See you in next part and good byee..
Salam author