"Gue takut perubahan yang ada dirinya itu berefek pada segala ketergantungan gue."Attalya Putri Sabrina
-----—-—---——————————
AUTHOR POV
Pagi yang indah. Begitu juga dengan perasaan tata. Gadis dengan nama lengkap Attalya Putri Sabrina yang memiliki wajah cantik berambut pendek dan juga mempunyai mata biru dan mempunyai bulu mata yang sangat lentik baru saja turun dari kamarnya dan segera menuju ke ruang makan. Orang nya yang ceria membuat ia mampu menutupi kegelisahan dan ketakutan yang dia pendam selama ini. Terkecuali ketika dia sedang bersama dengan orang yang selama 2 taun kurang ini sudah menjabat sebagai sahabat sekaligus kekasih nya.
" Bik? Papa belum pulang? " tanya Tata kepada pembantu nya yang telah mengabdi kepada keluarganya dari kkaknya Tata dilahirnya sampai Sekarang. Namanya bik um. Bik um sendiri sudah dianggap seperti Mama kedua bagi Tata karna dari Tata kelas 5 SD, dia dirawat oleh Bik Um karna mama nya Tata pergi meninggalkan papanya Tata.
" Belum non." Jawab Bik Um
" Tumben papa gak pulang bik? Kenapa ya? ." Tanya tata dengan mimik wajah yang heran
"Kata Tuan, Tuan ada urusan penting keluar kota. Minggu depan baru pulang non." Jawab bik Um
" okelah bik. Oiya bik Tata pamit dulu ya, Apan udah nungguin dari tadi. Byeee bik.." Ungkap Tata antusias
" Iya non, hati" dijalan ya non." Kata Bik Um
Diperkarangan Rumah Tata
" telat 15 menit. " kata seorang cowok dengan suara besar dan wajah datarnya
Keadaan pun berubah menjadi hening dan Tiba" cowok itu pun mendekat kearah Tata dan semakin mendekat, dan dengan spontan Tata memutup wajahnya sambil berbicara,
"ampun sayang, lagian ini juga masih pagi. Kamu jangan marah dong. Ya ya yaya Apan nya Tata jangan marah ya?? " ungkap Tata dengan nada ketakutannyaDavvan heran dengan sikap Tata. Mana mungkin dia akan marah dengan alasan terlambat terlebih ini masih jam 8 kurang 20 menit. Davvan pun mulai terkekeh sambil berbicara,
"Jangan takut. Aku cuman mau meluk kamu kok. Sini peluk dulu, sebelum berangkat. Biar akunya seneng." Peluk Davvan dan dengan antusiasnya Tata pun membalas pelukan Davvan.Ia Davvan Fernando. Cowok tampan dengan alis tebal, hidung mancung, rambut hitam dan lesung pipi yang menjadi ciri khasnya. Tata sangat bergantung kepada keberadaan dirinya. Sudah 2 taun Davvan menemani Tata dikala senang ataupun susah. Dia sangat menyayangi dan mencintai tata begitupun Tata yang sangat mencintai dan menyayanginya. Selain menjabat sebagai ketua tim Futsal sekolahnya, ia juga menjadi murid terpintar disekolahnya. Ia bahkan sering dipilih guru untuk menjadi perwakilan sekolah dalam ajang olimpiade tingkat provinsi bahkan tingkat nasional. Walau sikap nya yang brandalan, suka buat onar, suka tawuran, suka bolos pelajaran, tetapi tetap dia yang dipilih para guru untuk menjadi peserta olimpiade yang mewakili sekolahnya tersebut. Ntahlah. Mungkin dia memang samgat terlalu pintar
"Ah jahat. Kukira kamu mau mukul aku." Ungkap Tata sambil memukul dada bidang milil Davvan sedangkan Davvan membalasnya sambil mengelus pucak rambut Tata
"Yaudah yuk naik, keburu telat." ungkap Davvan sambil memberikan salah satu helm nya untuk Tata. Dengan sigap Tata memakai helm tersebut dan langsung duduk dibelakang Davvan sambil memeluk tubuh Davvan dari belakang ketika motor yang di kendarai Davvan mulai berjalan meninggalkan perkarangan rumah Tata.
DI SEKOLAH
"Apan tungguin aku dong. Liat ni kepalaku nyangkut, helm nya gak bisa kebukak..
Apaannnnn ihh kok aku dicuekin sih? Apannn tolonginn Tata." Teriak Tata sambil mengelap pipinya yang telah di banjiri air mata.Memang Tata dari dulu paling gak bisa membuka helm yang dia gunakan itu sendiri. Setiap turun dari motor Apan pasti dia sangat bergantung kepada Apan untuk membukakan tali helm nya dari kepala Tata. Tapi ntah kenapa Apan melupakan kewajiban nya itu. Ntah apa yang sedang Apan pikirkan sampai dia lupa akan penyakit Tata.
Davvan tersadar dari lamunan nya dang kemudia dia segera berlari menuju motornya kembali karna dia melupakan suatu kewajibanya kepada Tata.
"YaTuhan! Sayang kamu gak papa? Sini-sini biar aku bukain. Maafin aku sayang aku kelupaann. " ungkap Davan merasa bersalah sambil membukakan tali helm yang terpasang di dagu Tata
" loh sayang kamu nangis? Sayang maafin aku aku kelupaan sayang maafin akuu" ungkap Davvan lagi sambil mengusap pipi Tata
" kamu berubah Apan! Aku benci sama kamu" bentak Tata dengan air mata yang semakin membanjiri pipinya sambil berlari masuk kedalam area sekolah dan meninggalkan Davvan di parkiran.
" arrrghhhh!!! " pekik Davvan. Dengan seger Davvan menaruh helm nya dan dengan langkah cepat dia menyusul Tata
Davvan pun berlari menyusul Tata dengan rasa bersalahnya. Tapi ketika berada di koridor kelas 10, Davvan tak sengaja melihat Tata yang berpelukan dengan lakilaki lain. Davvan pun mulai cemburu. Dia berjanji akan mencari tau siapa lakilaki yang telah berani beraninya memeluk Tata selain dirinya.
TATA POV
Ntah kenapa hati gue sakit ngeliat perubahan Davvan yang beda hari ini kepada gue. Padahal dia selalu ingat kewajiban nya tentang gue. Dia juga tau segala penyakit gue. Tapi hari ini dia berubah. Bahkan udah seminggu Davvan sering mengabaikan gue secara tiba-tiba. Dari yang dia lupa membawakan helm untuk gue. Dia yang kelupaan jemput gue yang ikut ekskul pramuka. Bahkan Davvan yang bersikap biasa aja padahal posisi gue saat itu lagi pingsan karna kena bola basket. Gue cuman takut perubahan dia semakin keliatan. Gue gak mau kehilangan dia.
Gue pun berlari meninggalkan Davvan dengan keadaan berlari karna gue kecewa sama dia. Padahal baru saja mood gue baik karna dipeluk nya, tapi seketika mood gue juga hancur karna kelakuan dia.
Sampai dikoridor kelas 10, gue gak sengaja tabrakan dengan cowok yang gue gak tau siapa. Tapi sangking kencangnya gue berlari dan sangking kuat nya kekekalan badan cowok itu, badan gue mental dan akhirnya gue pun terjatuh didepan nya.
" Lo gak papa? " tanya cowok itu
" Iya gue gak papa. Maafin gue ya, gue buru buru soalnya. " ungkap gue sambil memegang siku dan lutut gue yang berdarah. Dan yang lebih apes nya lagi, darah yang keluar dari lutut gue banya banget. Gak kerasa juga air mata gue semakin keluar tidak karuan.
" Lo siapa? Kaki lo berdarah. Ayo kita ke UKS, Gue bantuin lo bersihin darah lo." Kata cowok itu dengan suara melasnya. Dan seketika gue mendongak, tak sengaja mata kami bertemu dan....
" Om jerry Lo sekolah disini? Kok bisa? Bukanya lo di Aceh? Lo kapan kesini nya? Kok lo gak ngasi tau gue? Lo mah jahat.. Huaaaaaa.. ." Kataku sambil mengencangkan tangisan ku karna kaki dan siku ku yang berdarah semakin nyeri
" setdah itu pertanyaan apa rel kereta api? Panjang bener. "
"Itu nanti gue cerita. Yang terpenting sekarang gue bawa lo ke UKS dulu baru gue bakal cerita semuanya ke lo." Kata Jerry dan segera membantu Tata mendirikan badan nya
"Om? Boleh peluk? Huuaaaa..." Kataku sambil nangis kencang di Dada bidang milik jerry
***
Ini Part pertama yang bikin gue jadi seneng banget ngelanjutin cerita Attalya ini.
Silahkan like dan comment yup
Biar gue bisa lebih semangat ngelanjutin cerita ini
❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Attalya
Teen Fiction" gue benci sama lo Van! Pergi lo jauh-jauh dari gue! Gue gak mau kenal lo lagi!" Ungkap tata sambil menahan air matanya yg sudah tidak dapat terbendung lagi " maafin gue ta. Gue tau gue salah. Gue gak mau pergi dari lo ta. Please dengerin gue " bal...