Delapan

380 12 0
                                    

8 April 2018
Adalah hari dimana si tuan bertambah usianya.

Sebelum hari itu, aku sempat datang mengunjungi toko buku terkenal di Bandung.

Sudah menyisihkan uang jajanku beberapa hari ini supaya membawa hasil setelah berkeliling mencari sesuatu.

Buku,
Kecintaannya terhadap buku amat besar.
Awalnya, kucari buku milik
Seno Gumira Ajidarma,
Karena ia sedang membutuhkan dan penasaran dengan buku karangan Seno lainnya selain buku karangan Seno yang berjudul Sepotong Senja Untuk Pacarku yang sudah ia miliki, kini ia sedang mencoba mencari buku Seno yang menarik lainnya.

Sayangnya, saat itu ku tak bisa menemukannya dengan alasan toko itu tidak menyediakan lagi buku miliknya.

Baiklah, pilihanku jatuh pada buku Mata Najwa,
Ya, seorang wanita inspiratif di Indonesia.
Dia sempat penasaran dengan bukunya, jadi pilihan akhirku jatuh pada buku itu.

Sengaja, tak perlu aku bungkus lagi dengan kertas kado
Karena kupikir toh ujungnya akan dirobek dan dibuang lagi,
Terlalu banyak stock sampah ini di bumi, jadi kuputuskan tuk membeli tali dan pita merah untuk mempermanis kemasan bukunya.

Tak ada surat cinta atau ucapan manis didalamnya,
Kupikir momen yang terpenting dalam segala ulang tahun adalah doa dan kehadirannya saja. Kado? Hanya sebagai pelengkap.

Semua berjalan lancar sampai pada akhirnya memilih suatu tempat di Bandung bagian "Atas". Hanya menikmati beberapa gelas teh dan coklat panas sembari menikmati sejuknya udara.

Sayangnya, senja hari itu tak hadir menyapa harinya si tuan. Langit sedikit mendung kala itu.

Permulaan pun tak berjalan mulus, karena sesaat setelah berfoto bersama di tempat foto yang terkenal di Jl. Banda, Bandung, ada kejadian emosional saat itu.

Yak, polisi menagkap kami yang dianggap melanggar peraturan.

Dan terpaksa terlambat sampai tujuan.

Tak apa, semuanya kurangkum dalam momen dan menjadi sebuah pelajaran.

Sesampainya disana, hujan lebat melanda kami.
Terpaksa, menunggu hujan sampai reda karena tak mungkin bila memaksakan diri menerobos hujan lebat.
Ya, hujan turun. Kami kedinginan dengan kapasitas ketebalan baju yang kami pakai.
Banyak sekali obrolan saat itu,
Indah bila kuingat.
Senang, bisa terjebak hujan bersamanya.
Banyak cerita yang dibagi olehnya saat itu.

Ah sudahlah,
Teruntuk dirimu, tuan..

Selamat Ulang Tahun, tuan.
Sudah genap berusia 19 tahun sekarang,
Sudah waktunya kamu bangun dan melihat sekeliling, betapa banyak orang yang benar-benar menyayangimu.
Tanpa ada "karena" didalamnya.

Semoga tahun ini dirimu menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
Menjadi seorang pria yang teguh dan berani bertanggung jawab atas segala urusan yang dihadapi kelak.
Menjadi pribadi yang lebih kuat dan menyayangi orang-orang yang disekitarmu dengan tulus.

Entah aku atau siapapun kelak yang bisa menemani momen ini bersamamu,
Hargailah setiap waktu dan momennya bersama.

Aku, menyayangimu sekarang.
Aku, mencintaimu sekarang.
( Sampai kelak nanti kau menyuruhku untuk berhenti. )

Jaga dirimu,
Jaga orang-orang disekelilingmu.
Bahagia selalu,
Barakallah Fii Umrik, Aamiin.

--------------------

Dan tulisan ini, ku paksakan tuk kutulis setelah hari ketiga tanpa kehadirannya. karena sebelumnya hanya kujadikan draft. Hari ini, si tuan sudah bukan milikku.
Tapi doaku tetap selalu menyertai.
Dan
Semoga ucapan dan momen ini bukan terakhir dariku.

Si Pecinta SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang