"Tidak mungkin aku menyukai Hye Ji!! Hey.... Kau lupa taruhan itu? Ingat, dia kan anak kutu buku, aneh, dan jangan lupakan rumor bahwa dia seorang lesbi...."
"Hahahahahaha itu kan baru sebatas gosip. Lagipula ku lihat kau senang berada di dekatnya. Apa itu namanya kalau bukan cinta... Dasar pembohong!"
"Cih....!! Bukankah aku harus maksimal jika tidak mau ketahuan? Kita tetap dalam kesepakatan. Ini sudah 4 bulan lebih. Sedangkan kesepakatan kita hanya 3 bulan. Ingat taruhan kita. Jangan lupa Audi Q7 yang kau janjikan... Besok sudah harus ada di garasiku...." raut muka Yoongi sedikit marah tidak terima dengan perkataan temannya.
"Bawel....!! Putuskan dulu dia. Minimal aku harus melihatnya menamparmu, baru ku berikan kunci Audi itu....Hahahahahah..."
"Baik.. Lihat saja nanti..."
Brengsek!! Kenapa harus Namjoon yang memiliki mobil itu duluan!!
Yoongi menutup panggilan itu lalu berbalik hendak menyusul Jimin yang sudah lebih dulu ke kantin.
Deg..
"Hye Ji-ah...? Sejak kapan kau disitu?"
Hye Ji meremas tangannya kencang.
"Sejak tadi, Oppa. Tadinya aku ingin mengajakmu ke kantin, lalu aku melihatmu berjalan ke taman ini. Siapa yang meneleponmu, Oppa? Apa kalian sedang...membicarakan..ku?"
Yoongi tertawa ringan.
"Ah, jangan kau pikirkan. Ayo kita ke kantin." kata Yoongi berjalan melewati Hye Ji bersikap acuh.
"Yoongi Oppa. Jawab dulu pertanyaanku."
"Apalagi, hum?" Yoongi berbalik sambil menatapnya dengan tajam dan dingin. Hye Ji tidak melihat lagi tatapan penuh cinta yang Yoongi berikan padanya dari beberapa bulan lalu.
"Kau...berkencan denganku karena taruhan dengan seseorang?" suara Hye Ji bergetar mengucapkan kalimat itu.
"Kalau iya, terus kenapa?" Yoongi memiringkan kepalanya sambil menyeringai.
Jantung Hye Ji berdetak kuat. Matanya mulai basah.
"Tapi kenapa, Oppa?"
"Ck... Aku harus menjelaskannya? Baiklah, dengarkan.... Aku bertaruh dengan Namjoon karena jika aku bisa berpacaran denganmu, dia akan berikan mobil barunya padaku. Kami hanya ingin tahu apakah benar...kau...yah kau tahu maksudku? Lesbi? Seperti yang anak-anak katakan... Hahahahahahah..." tawa laknat Yoongi berderai menyakiti telinga Hye Ji.
Hye Ji merasa pipinya panas. Bukan karena merona. Tetapi panas mendengar perkataan Yoongi barusan.
Lesbi? Dasar sial...!! Kenapa selalu gosip itu yang mereka katakan selain olokan nerd, kutu buku, orang aneh, dll.
"Lagipula....." lanjut Yoongi sambil menatap dalam mata Hye Jin dan mendekat ke arahnya, "Apa menurutmu aku tipikal lelaki yang akan menyukai gadis sepertimu? Orang aneh sepertimu? Hahahaha... Sejujurnya aku belum tahu apa benar kau lesbi atau bukan. Dan aku tidak peduli juga.. Tapi, mengolok-olokmu seperti ini rasanya menyenangkan juga..."
"Tapi aku sungguh menyukaimu, Yoon. Aku mengira semuanya nyata, hubungan kita...ciuman kita...."
"Panggil aku sunbae, aku harap kau tidak lupa siapa aku... Dan lagi apa kau bilang? Ciuman? Cih... Jangan berharap yang tidak-tidak, Hye Ji-ssi... Aku lupa mengatakan kalau aku sebenarnya---jijik padamu... Tapi berhubung aku sangat menginginkan mobil itu, maka ku tahan sampai waktunya tiba...."
KAMU SEDANG MEMBACA
MELLIFLUOUS °one-two shoot°
FanfictionMellifluous, Sebuah kata sifat yang memiliki arti suara yang manis, lembut ketika di dengar dan terkesan menyenangkan. ✔ This story belong to me ✔ Don't be a silent reader