"Eun Hee?"
Punggung Eun Hee menegak terkejut, matanya menatap beku ke arah pintu. Di sana berdiri pria yang paling dia hindari saat ini, pria yang menghancurkan hatinya tanpa dia tahu apa kesalahannya.
"Eun Hee-ya.." Baru sebelah kakinya melangkah ketika didengarnya larangan di detik berikutnya.
"Cukup. Mau apa kau datang ke sini? Tahu darimana aku ada di sini?" Nafas Eun Hee memburu menahan emosi.
"Aku...aku datang untuk melihatmu."
"Dan kau sudah melakukannya. Jadi bisa kau pergi sekarang?"
Menggubris larangannya untuk masuk, Wonho maju melangkah mendekati tempat tidur dengan perasaan sedikit tersinggung. Belum pernah dia mendengar penolakan dari Eun Hee dan kata-kata itu seolah menggores hatinya sekarang.
"Eun Hee..." ujar Wonho pelan, "Bagaimana keadaanmu? Mengapa...mengapa kau tidak menceritakan penyakitmu padaku?"
"Untuk apa? Jika aku memberitahumu apa kau bisa bersikap baik padaku?" sambil setengah terangkat alis Eun Hee mengatakan hal itu.
"Aku..."
Mendengus pelan Eun Hee berkata lagi, "Kau sudah melihatku. Aku baik-baik saja. Sekarang pulanglah, silahkan kembali ke kehidupanmu. Kita sudah berpisah sekarang, tolong hormati hal itu."
Mendekati bahkan berani duduk di sampingnya sekarang, Wonho bisa melihat wajah Eun Hee dengan lebih jelas. Wajah perempuan yang banyak menangis karena ulahnya. Tiba-tiba dia merasa bersalah dengan kelakuannya selama ini.
"Aku... ingin... minta maaf. Aku tahu statusku sekarang hanyalah mantan suamimu. Tapi aku mohon berikan aku kesempatan untuk menyesali kesalahanku." sedikit kelu lidahnya berkata dengan pelan, berusaha memegang jemari Eun Hee tetapi Eun Hee menggeser pelan tangannya.
"Aku memaafkanmu. Sekarang pergilah."
Wonho kaku mendapati sikap dingin Eun Hee dan tiba-tiba..
"APA YANG KAU LAKUKAN DI SINI, BRENGSEK!!"
Maju dengan emosi Hyunwoo merangsek mendekati Wonho mencengkram leher bajunya dan mendaratkan pukulan ke wajah tampannya.
"PENGECUT, PERGI DARI SINI JANGAN SAMPAI AKU MEMBUNUHMU!!"
"Oppa...Oppaaa! Hentikan aku mohon..."
Seakan tidak sadar dengan peringatan yang Eun Hee lontarkan tanpa ampun Hyunwoo memukuli Wonho dan tidak ada balasan dari Wonho. Sedari Hyunwoo yang terus memukuli Wonho tiba-tiba Jooheon masuk dan menengahi mereka berdua.
"Hyung, astaga hentikan!! Hyunwoo Hyung HENTIKAN...!!"
Menarik Hyunwoo menjauhi Wonho, Jooheon sedikit terengah-engah lalu melirik Eun Hee yang menangis karena peristiwa itu. Terduduk di ranjang dan menggenggam jemari Eun Hee menenangkan, tidak hanya Wonho yang terkejut, Eun Hee sendiri pun kaget.
"Jangan menangis lagi, Eun Hee. Aku di sini...aku di sini...tenanglah.."
Tanpa memperhatikan perlakuan Jooheon pada Eun Hee, Hyunwoo setia menatap emosi pada Wonho dan berkata, "Urusanmu sudah selesai. Pergilah dan jangan pernah mengganggu Eun Hee lagi."
Mengalihkan pandangannya dari Eun Hee, Wonho menatap Hyunwoo sekarang.
"Hyung, aku mohon berikan aku kesempatan untuk meminta maaf pada Eun Hee." ujarnya setengah memelas.
"Aku yakin Eun Hee sudah memaafkanmu karena adikku bukan tipikal pendendam. Dan cukup urusanmu sampai di sini, Shin Wonho. Tetapi jika maksudmu kesempatan untuk hal yang lain, aku tidak dapat mengabulkannya. Eun Hee sudah cukup menderita selama bersamamu. Bahkan dia mengabaikan kesehatannya karena dia takut kau meninggalkannya jika kau mengetahui tentang penyakit ini. Namun semuanya itu kau balas dengan perbuatanmu bersama pelacur sekretarismu itu? Hah, bagus sekali Shin Wonho..."
KAMU SEDANG MEMBACA
MELLIFLUOUS °one-two shoot°
FanficMellifluous, Sebuah kata sifat yang memiliki arti suara yang manis, lembut ketika di dengar dan terkesan menyenangkan. ✔ This story belong to me ✔ Don't be a silent reader