2. Kehilangan Jejak

274 62 207
                                    

Gaes, ini kenapa kayak daily update gini ya wkwkwk mana tengah malam mulu :')

Btw makasih buat yang selalu support & vomment. SILENT READERS tolonglah enyah saja. Bahkan sampai di cerita genre gini aja masih berkumpul mahkluk2 itu ckck. Ini bukan NC kok bos, gausah dikepoin ....


=============================================


It's exactly what you think it is.

============================================

"Sabar, Ho. Ini juga kita udah otw tapi nggak tau kenapa, jalanan macet banget."

Dio melirik sekilas teman-temannya kemudian kembali menatap ke depan. Tersuguhkan pemandangan dimana mobil-mobil tidak bergeming sedikit pun. Sudah sejam lebih namun mini bus mereka masih tertahan di tol jagorawi, macet total.

"Pintu tol Ciawi aja belum lewatin. Hah? Keluar tol Ciawi terus lewat jalan biasa? Yaudah, nanti gue atau Taeyong cari alternatifnya deh di maps. Iya, iya." Dio mematikan sambungan teleponnya dengan Suho. Entah sudah ke berapa kalinya Suho menelepon dan menanyakan keberadaan sisa rombongan yang tertinggal. Jika tidak ingat posisi Suho yang lebih tinggi darinya, sudah pasti laki-laki sok itu akan habis diomeli Dio.

Dio walaupun terlihat tenang, sebenarnya galak. Yang mengetahui fakta ini hanya orang-orang terdekatnya, termasuk Tiffany.

"Ah, gila apa?! Ini macet apaan sih, nge-stuck banget gini!" Taeyong mengomel dari kursi depan, dia duduk di antara supir dan Dio. Terdiam di dalam mini bus yang tidak leluasa selama sejam lebih membuat Taeyong yang hiperaktif merasa hampir gila.

"Macet karena lagi pada jalan-jalan keluar kota sama keluarganya kali. Sabar aja, sayang," ucap Jisoo dari baris kedua. Tangannya terusap pada bahu Taeyong untuk menenangkan laki-laki itu.

Taeyong masih mendumel pelan, bahkan dia terus-terusan menyalahkan si supir bus sewaan yang sebelumnya tak kunjung datang. Tapi setidaknya dia tidak memaki-maki seperti tadi.

"Kita boleh nepi dulu ga sih? Gue mau nyebat nih," ujar Mingyu yang sama hampir gilanya dengan Taeyong.
(*nyebat= merokok sebatang)


Rosianne atau Ochie memukul pelan kepala Mingyu dengan botol mineral kosong. "Nepi gimana ceritanya? Ini aja bus kita udah stuck kejepit di antara mobil-mobil! Jangan aneh-aneh deh kamu," peringatnya. Lagipula Ochie sebal karena kekasihnya itu terlalu addicted dengan rokok. Padahal tadi sebelum berangkat, Mingyu sempat menghabiskan 2 batang rokok.

Mingyu menyenderkan punggungnya ke sandaran kursi. Tidak mau berusaha membantah kekasihnya. Yang ada nanti malah tambah panjang masalahnya. "Hhhhh tau gitu aku ikut rombongannya Sehun deh," lirihnya.

Jika tadi Mingyu ikut rombongan yang di mobil, dia masih bisa merokok sambil membuka kaca. Dia tidak bisa melakukan hal serupa di mini bus ini, selain tidak leluasa, juga tidak enak merokok di dekat para mahasiswa baru.

"Yong, Gyu. Coba nyalain gps kalian terus cari jalan alternatif yang lebih cepet. Barusan si Suho udah marah-marah gara-gara rundown-nya berantakan ga tepat waktu," pintu Dio sambil memutar sedikit badannya agar bisa melihat Mingyu yang duduk di serong belakangnya.

"Ada nih alternatifnya, kita keluar tol Ciawi terus lewat jalan biasa. Lebih jauh sih tapi ga semacet ini seenggaknya," ujar Taeyong sambil melihat ponselnya.

New Student Orientation (Horror) -- HunFany x K.idolsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang