Wanita Belanda (PART 2)

499 66 34
                                    

Keeseokan harinya

Aku merasa bosan di rumah nenekku yang kegiatan sehari-harinya adalah menonton televisi, belajar, tidur lagi, Karena aku masih belum sekolah dan juga belum punya temen.

Aku memutuskan untuk jogging pagi. Karena hari ini adalah hari minggu.

"Ma, aku keluar ya?" tanyaku

"Pagi-pagi kayak gini, kamu mau kemana?" tanya mamaku

"Aku cuma mau jogging ma" jawabku

"Iya sudah, habis jogging kita sarapan" kata mama

Setelah mendengar kata mamaku aku langsung kembali ke kamarku untuk mengambil topi dan juga handuk.

Setelah membuka pintu rumah, aku masih melihat wanita yang kemarin aku lihat dengan posisi yang masih sama. Tapi aku menghiraukannya dan aku pergi jogging mengitari kompleks.

Setelah 1 jam berlalu, aku memutuskan untuk istirahat di taman, dan ada satu hal yang aku lupa bawa dari rumah nenek, air karena saat itu aku kehausan dan juga tidak membawa uang untuk membeli minum.

"Hari yang melelahkan" kataku.

Kemudian ada seorang anak laki-laki yang duduk di sebelahku.

"Habis olahraga juga ya?" tanyanya.

"Iya" jawabku dengan singkat.

"Ngomong-ngomong aku kok gak pernah liat kamu di kompleks ini ya" ucapnya.

"O iya, memang aku baru pindah kesini, karena ayahku ada tugas dari kantornya disini" jawabku meyakinkan.

"Makanya aku baru pertama kali liat kamu, namamu siapa?" tanyanya.

"Aku Rafi, kalo namamu?" tanyaku kembali.

"Namaku Randy, salam kenal" jawabnya sambil menyodorkan tangannya untuk bersalaman.

"Iya salam kenal juga, rumahmu di blok apa? Nomor berapa?" kataku.

"Rumahku di blok B nomor 26" Jawab Randy.

"Aku di blok B nomor 28" kataku.

"Berarti kita tetanggaan ya, kita bisa main bareng dong". Kata Randy

"Kamu sekolah dimana?" tanya Randy.

"Aku sekolah di SMP Nusa Tinggi, dan besok baru masuk" kataku.

"Aku juga di Nusa Tinggi, yaudah besok berangkatnya bareng ya" jawab Randy.

"Iya kita bisa berangkat dan pulang bareng" kataku.

"Yaudah, kayaknya aku mau pulang, kamu ikut nggak" tanyanya.

"Yaudah ayo" jawabku.

Setelah sampai didepan rumah nenekku

"Ini rumah nenekku, mau mampir?" tanyaku.

"Gak usah makasih, lain kali aja" jawabnya.

"O yaudah, eh iya perempuan itu siapa sih" tanyaku sambil menunjuk wanita yang aku lihat dari kemarin.

"Jadi kamu juga bisa lihat" tanyanya dengan nada keras.

"Yabisa lah kan aku punya mata, gimana sih" jawabku.

"Bukan itu maksutku, kamu indigo?" tanyanya yang membuatku kaget.

"Indigo? Bukan" jawabku.

"Tapi kenapa kamu bisa liat dia? Dia itu udah mati"

Sontak aku kaget dan tidak percaya dengan perkataanya, aku melamun mengamati wanita itu. Dan tiba-tiba ponsel Randy berbunyi yang mengagetkanku.

"Eh fi, aku udah disuruh pulang, sampai besok". Katanya sembari meninggalkanku.

Aku langsung masuk rumah dan masih memikirkan apakah benar aku indigo tapi kan aku tidak bisa melihat hantu selama ini.

Saat makan malam

"Ma, tadi aku ketemu sama anak kompleks sini, namanya Randy, ternyata dia juga satu sekolah denganku" kataku.

"Ya bagus dong, kamu bisa berangkat dan pulang bareng dia" kata mamaku.

"Iya ma" jawabku.

Dan setelah selesai makan aku pergi ke kamar dan menyiapkan buku sekolah yang akan aku bawa besok. Dan saat aku pergi ke balkon ternyata perempuan itu sudah tidak ada dan itu membuatku penasaran.

Akhirnya aku pergi ke bawah dan menuju rumah perempuan itu. Sesampainya di depan rumah itu, aku merasakan hawa yang tiba-tiba terasa panas dan itu membuatku merinding.

Dan saat aku akan memasuki rumahnya, tiba-tiba ada sesuatu yang memegangi punddaku, dan itu membuatku semakin ketakutan, aku memberanikan diri untuk menolehnya.

Saat aku menolehnya ternyata dia adalah...





INDIGO STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang