Kisah putih biru sudah benar-benar berakhir. Masih terbayang jelas canda dan tawa serta suasana riuh yang setiap hari menghibur lara.
Kawan, kisah putih biru memanglah telah usai. Namun pertemanan dan kekeluargaan kita akan terus berlanjut. Meski jarak dan waktu menjadi penghalang kebersamaan kita, namun selalu ku yakini bahwa ada saatnya kita kembali berkumpul bersama.
Kala kesibukan masing-masing menjadi penghalang untuk pertemuan kita, namun ku yakini ada do'a-do'a melangit yang selalu kita panjatkan pada Rabb. Saling mendo'akan dalam bentangan jarak kilo meter.
Kawan, mengenal kalian adalah anugerah. Meski terkadang sedikit menyebalkan.
Kawan, sungguh aku bahagia telah diberi kesempatan olehNya untuk dapat mengukir kisah indah bersama kalian, History Class.
Hati ini di derai gelisah, kala mengingat bagaimana kiranya nanti saat memasuki ruangan kelas yang isinya bukanlah kalian?
Tak ada lagi canda dan tawa kalian mewarnai ruangan kelas. Tak ada lagi tingkah konyol nan aneh yang membuat senyum-senyum terukir. Tak ada lagi kebersamaan kita dalam satu ruangan kelas.
Jiwa ini di landa gundah, saat melangkahkan kaki untuk bersekolah namun tanpa bertatap muka dengan kalian.
Tentu saja, setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Dan kembali ku yakini bahwa setelah perpisahan, pertemuan akan kembali hadir untuk kita.
Dunia akan membuat masing-masing dari kita sibuk dengan urusannya. Teman baru, lingkungan baru, tugas baru, dan segala hal yang mungkin akan serba baru.
Namun tetaplah untuk mengingat sesuatu. Bahwa kita pernah bersama untuk mengukir kenangan dan angan. Bahwa kita pernah jatuh bangun bersama. Bahwa kita pernah susah senang bersama.
Ada penggalan rasa yang tak dapat terungkapkan mengenai kebersamaan yang pernah kita lalui.
Ada banyak tanya yang selalu mengitari otak dan pikiran ini. Akankah kita berhubungan baik walau tak dapat bertemu setiap hari? Akankah kita bisa selalu menguatkan dikala kita tak lagi ada urusan yang saling mengikat?
Kawan, ingatlah selalu bahwa kita pernah bersama. Mengukir sejuta cerita dalam kurun waktu tiga tahun.
Di sana, di tempat-tempat yang pernah kita pijak bersama. Ada kenangan yang ada selalu menenggelamkan pikiran.
Kawan, kita memang bisa tetap hidup walau terbentang dengan jarak satu sama lain. Namun sesuatu yang telah pergi tak akan terasa sama seperti saat sesuatu itu belum singgah.
Terima kasih kawan!
Terima kasih untuk hari-hari yang takkan pernah tergantikan.
Semoga suatu saat, kita dapat mengenang satu sama lain.
Semoga suatu saat, kita tak pernah melupakan satu sama lain.
Kejar angan dan cita-citamu, lalu setelahnya kembalilah pulang untuk bersama merayakan keberhasilan.
Selamat berpisah, kawan!
Semoga hubungan baik akan tetap terjaga walau kita tak lagi bersama dalam History Class.Percayalah, kita tetap sama. Kita tetap keluarga. Kita adalah sejarah. History Class.
Don't forget about us, don't forget about our story!
History it's all about the past and we will make it!
KAMU SEDANG MEMBACA
History Class
Teen Fiction[TRUE STORY] Ini bukan cerita tentang kelas yang isinya anak-anak most wanted incaran satu sekolahan. Bukan juga tentang kelas yang isinya anak-anak berotak cerdas kebanggaan sekolah dengan prestasi segudang. Ini hanya cerita tentang kelas yang sang...