Unexpected Love

Prolog

"Karena kau tidak dapat menduga kapan cinta akan datang dan menyambutmu."
_Unexpected Love_

➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖

Dunia hiburan dibuat gempar dengan pemberitaan berhentinya model cantik Sharon Kenward dari kariernya. Bagaimana tidak? Pemberitaan ini terlalu mendadak disaat wanita itu sedang dalam masa kariernya yang cemerlang.

Tidak ada alasan jelas yang mendukung Sharon melakukan semua hal mengejutkan itu. Tidak hanya para fans, bahkan seluruh masyarakat sangat menyayangkan keputusan mendadaknya itu.

Berbagai stigma pun tidak dapat dihindarkan muncul dari kalangan masyarakat. Mulai dari Sharon yang sedang menderita penyakit serius, Sharon yang akan menikah atau Sharon yang akan menemani kakaknya melanjutkan bisnis keluarga Kenward yang besar.

Tapi sayangnya semua stigma itu tidak dapat dipastikan kebenarannya disaat kehadiran Sharon hilang bak ditelan bumi setelah konferensi pers yang dilakukannya. Dan semuanya seakan meninggalkan jejak misterius bagi siapapun yang mengenalnya.

Itulah berita fenomenal yang menjadi trending topic selama satu bulan di seluruh penjuru New York. Berita itulah yang mengiringi langkah Sharon bisa sampai di Dunster, salah satu desa kecil di Inggris ini. Desa yang dipilihnya agar terhindar dari media dan segala keributan perkotaan yang dapat menghindarkannya dari ketenangan.

Tentu saja tidak mudah bagi gadis manja seperti dirinya harus hidup jauh dari keluarga yang selalu ada memenuhi segala keperluannya. Ah, ralat! Bukan gadis, karena kegadisannya sudah direnggut paksa oleh pria brengsek yang sialnya dicintainya.

Aneh memang mengingat pertemuan mereka yang masih bisa terhitung jari. Namun memang itulah yang Sharon rasakan terhadap Dave Collin. Pria itu seakan memiliki magnet kuat untuk menariknya begitu dekat.

Sharon bergerak dari tidurnya meraih ponselnya di atas nakas. Dengan kondisi perutnya yang sudah membesar di usia kehamilannya yang menginjak sembilan bulan membuatnya sering mengalami kesulitan bergerak.

Tangan Sharon bergerak mengusap perut besarnya yang sering sekali mendapat pengabaian olehnya. Kesedihan Sharon yang terlalu besar membuatnya sering melupakan jika ada kehidupan lain yang sedang membutuhkan perhatiannya.

Baru saja Sharon akan menghubungi keluarganya seperti yang biasa dilakukannya setiap pagi untuk menanyakan kabar, matanya membulat seketika bersamaan dengan detak jantungnya yang seakan berhenti untuk beberapa detik ketika melihat sebuah berita muncul di ponselnya.

Dave Collin, salah satu dokter bedah terbaik di dunia yang juga merupakan pewaris tunggal perusahaan elektronik terbesar Collin Group, hari ini akan melangsungkan pernikahannya dengan Helena Elgort salah satu rekan kerjanya yang juga seorang dokter dan putri dari sahabat ayahnya.

Untuk beberapa saat, Sharon hanya bisa mematung setelah menjatuhkan ponsel yang tidak sanggup lagi digenggam oleh tangannya yang kini bergetar hebat. Berita yang baru saja dibacanya berhasil membuatnya merasakan bagai terseret ombak kencang hingga menghempaskannya kuat pada kerasnya batu karang yang menghancurkan seluruh kepingan tubuhnya. Demi Tuhan, Sharon ingin tersenyum atas kabar bahagia itu, namun sialnya hanya air mata yang bisa dijatuhkannya saat kabar itu berbalik menjadi kabar duka untuknya.

"Akhh.."

Sharon meringis saat merasakan nyeri hebat yang mendadak muncul di perutnya. Pandangannya turun ke bawah menatap cairan bening yang kini sudah mengalir di pahanya. Apakah ini waktunya?

Waktu baginya untuk melahirkan seorang bayi dari pria yang saat ini sedang bahagia melangsungkan pernikahannya. Waktu yang mendadak bagaikan neraka untuk Sharon ketika dokter mengatakan bahwa bayi yang baru saja dilahirkannya memiliki kecacatan.

Sharon menangis sejadi-jadinya. Tidak peduli dengan tenaganya yang sudah terkuras habis saat ia melahirkan tadi. Kenapa Tuhan begitu kejam padanya? Putrinya mengalami kebutaan dan pria yang dicintainya akan menikah dengan wanita lain.

Dan ketika Sharon tidak mampu lagi menahan kesakitan dari kenyataan pahit yang diterimanya hari ini, akhirnya ia jatuh pingsan dan membiarkan kegelapan menyambut penderitaannya yang dalam.

***

Absurd kah?

Karena jujur aja, awalnya aku memang gak ada niat buat cerita ini.
Jadi agak2 takut kalo feel nya gak dapat.

Jangan lupa tinggalkan vote dan komentarnya guys 🙏🙏