Part 01: NOT ME

51.4K 1.9K 81
                                    

Matahari pagi sudah berdiri tinggi, cahaya menusuk mataku tanpa ampun, bahkan meski saat ini aku masih memejamkan mata untuk terus bermimpi. Hatiku mengatakan bahwa jika aku masih terus melanjutkan aktivitas ini pasti akan ….

"Kery! Cepat bangun! Sudah siang dan kamu harus sekolah!"

Lihat, baru saja akan aku katakan … Ibuku, seperti yang kalian lihat, dia sudah menjadi alaram rutin yang tidak pernah terima penolakan jika berkaitan dengan pendidikan. Ini sangat umum untuk orang tua, bukankah begitu?

"Sebentar, Bu, aku masih mengantuk!" Aku meraih boneka beruang di sisiku dan menimpakannya di atas wajahku. Ini penutup mata terbaik.

Tap
Tap

Shit ... bahkan Ketika aku kembali menyamankan tubuhku untuk terlelap, aku bisa samar-samar mendengar langkah kaki ibu yang tergesa-gesa dengan sepatu hak tingginya. Kebiasaan ibu-ibu kantor. Meski aku sangat yakin bahwa ibu akan mengomeliku dengan ceramah paginya saat melihatku masih berbaring, aku tetap ingin merasa tidak peduli, but ....

"Wah, bukankah ini kemajuan untuk putri manjaku?” Mata ibu berbinar terang ketika menatapku yang sedang berpura-pura bahagia merapikan kamar. Aku tersenyum, “Haha, maksud ibu apa? Aku selalu rajin seperti ini”

“Ya, itu bagus, lanjutkan sayang ~” katanya Bahagia. Hah … Hampir saja ibu memotong uang jajanku!

Aku masih tersenyum senang sambil menahan diri untuk tidak mengumpat karena perilaku ibu yang menyebalkan. Begitu ibu meninggalkan kamarku, aku langsung meremas selimut di tanganku, menenangkan hati dan dengan segera mengambil handuk untuk bersih-bersih. Namun, nampaknya keyakinan diriku ini sangat lemah, hanya dengan melihat jam yang sudah terlalu siang dan sabun muka, aku berpikir untuk cuci muka saja, kenapa? Tentu karena aku malas.

“Hei! Keryl Arsena, jangan berpikir untuk mencuci muka. Aku mengawasimu!”

Coba katakan, apakah ini namanya ikatan batin? Komunikasi batin antara ibu dan anak bahkan jika ibu tidak melihatku, dia tetap tahu apa yang akan aku perbuat! Astaga, aku benar-benar sangat ingin menyerah untuk hidup!

Sedikit informasi sekaligus keluh kesahku, sedikit cerita. Jujur sejujur-jujurnya, sebenarnya aku adalah gadis remaja yang malas mandi. Bahkan aku pernah tidak mandi selama lima hari hanya karena aku malas, hal beruntungnya itu terjadi saat kedua orang tuaku berada di luar negeri dan kakakku menghadiri acara camp sekolah, jadi aku tidak mandi dan tidak ada yang menegur. Itu menyenangkan, hehehe.

Sekilas tentang infonya, bisakah kalian memberiku tips untuk mengatasi kemalasan yang parah ini?

Ketika aku turun semua orang telah duduk di kursinya masing-masing dengan makanan di mulut mereka. Namun, aku masih merasa kurang karena tidak melihat wajah kakak di meja makan pagi ini. Wajah menyebalkan itu tidak ada untuk menggoda dan mengangguk pagi ini. Yah, ini agak menyebalkan tapi dia sedang berada di kelas akhir SMA jadi itu tidak aneh untuk melihatnya berangkat sangat pagi dan pulang malam.

Karena kakakku berangkat sangat awal, pilihan terakhir ku adalah berangkat bersama teman-teman—Rena dan Ody—pertanyaannya, apakah aku sudah menghubungi mereka?

Dengan ragu aku mulai bertanya, “Bu, apakah aku sudah menghubungi Rena dan Ody untuk pergi bersama?’ tanyaku.

“Uhm, sudah. Kamu melupakannya lagi? Kenapa kamu jadi sangat pelupa akhir-akhir ini?” Ibu bertanya-tanya, cukup heran dengan ingatanku yang buruk.

“Aku tidak akan menyangkal, rasanya aku memang jadi pelupa belakangan ini,” ujarku ringan yang di sambut helaan napas panjang oleh ibu. "Ini hampir jadi kebiasaan, sayangku."

ketika aku selesai makan, suara akrab menggedor telingaku. Itu mereka, dua orang menyebalkan yang selama ini menjadi temanku, Rena dan Ody sudah tiba.

Pergi berpamitan kepada ayah dan ibu, aku berlari keluar untuk mendapati dua sosok tinggi yang sangat familiar, aku menyapa, "Hai."

Mengenai dua sahabat baikku itu, sebenarnya itu hanyalah aku yang memanggil mereka begitu. Kalian tahu, kan, bagaimana lidah Indonesia yang suka cari kemudahan? Sebenarnya nama mereka sedikit lebih susah untuk di ucapkan, Young So-Ren untuk Rena dan untuk Ody … entahlah, aku bahkan sudah melupakannya sekarang, nama orang Jerman itu terlalu sulit untuk diingat.

Begitu tiba di sekolah, suasana sekolah nampak berbeda dari biasanya, nampak lebih transparan dan ... ya, para siswa yang berdiri di sepanjang koridor tengah asyik berbicara. Apa yang mereka bicarakan? Tentu itu adalah sebuah topik yang tidak akan pernah tenggelam ketika harinya akan tiba. Bahkan Ketika kami telah memasuki ruang kelas, anak-anak itu tidak berhenti membahas masalah yang sama.

Hair Colour Academy.

"Hei, kabarnya portal warna akan kembali terbuka?" tanya salah seorang teman kelasku.

"Katanya tepat dimalam kabisat, kan? Berita mengatakannya semalam."

"Malam kabisat? Itu satu minggu lagi!!”

Beberapa kalimat itu menerobos indra pendengaranku, HC Academy atau Hair Colour Academy serta segala portal warna yang benar-benar menjadi berita hangat ini dikabarkan menjadi isu dunia selama lebih dari satu abat. Portal warna yang di sebut-sebut sebagai pintu menuju Academy rahasia itu tidak diketahui dengan jelas seperti apa bentuk dan rupanya, mereka hanya akan dengan tiba-tiba mengambil orang seperti kantung semar yang melahap mangsa. Hanya hilang begitu saja tanpa tanda-tanda. Dan itu akan terjadi di malam kabisat tepat saat bulan bersinar merah.

Banyak yang percaya bulan yang bersinar merah sekali dalam empat tahun itu merupakan kunci dari portal warna. Berdasarkan penyelidikan para ilmuan, mereka menyimpulakan bahwa HC Academy berada di pusat bumi bagian utara. Yang juga dikabarkan sebagai kunci sejarah peradaban dunia sihir dan manusia.

Meski keberadaannya tidak bisa dilihat melalui titik koordinat ataupun di lihat dengan mata secara langsung—kecuali kau menjadi yang terpilih—cerita masyarakat mengatakan bahwa HC Academy memiliki banyak hal menarik yang bahkan tidak pernah dipikirkan orang-orang sebelumnya. Dari mahluk legenda, sihir maupun telekinesis.

Sejarah penyebutan Hair Colour Academy sendiri dikatakan pernah ada satu peristiwa dimana seclecap cahaya bewarna muncul secara berkala di sekitar taman musim semi, orang yang melihat cahaya itu hilang menyebutkan bahwa mereka menemukan sehelai bulu burung tepat di jejak cahaya, warnanya pun mengikuti jejak cahaya yang menghilang. Itu tidak sekali, namun, itu akan dijumpai setiap kali cahaya muncul dan laporan orang hilang akan masuk ke biro kepolisian sekitar.

Yah, hanya itu yang aku ketahui mengenai HC Academy, itu pun hanya berdasarkan cerita umum yang dipercaya masyarakat. Selebihnya, aku rasa mereka hanya melebih-lebihkan saja. Bahkan ada yang bilang jika gerbang cahaya itu membawa ke Academy surga atas anugrah dewa. Dan ada yang bilang juga bahwa itu adalah tangisan naga. Bukankah mereka bercanda?

Tapi, ada satu hal lagi.

für meinen Nachtliebhaber

Itu adalah sebuah buku yang dikatakan memiliki aksara asing yang sama sekali tidak cocok dengan negara manapun, namun, judul dari bukunya adalah bahasa Jerman yang memiliki arti "Kekasih Malam ku" isinya tidak begitu jelas karena tidak ada yang bisa membacanya, namun, ratusan gambar di dalamnya sedikit bisa di jabarkan dalam narasi para sejarawan.

Tentang sihir besar yang mengorbankan jiwa.





Note: Young Soren (nama asli Rena) dan Choi Shua dan Choi Kyuhyun (nama korea Keryl dan Chen)

Tbc

Hair colour Academy [1 :: END ; Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang