Fatim : "Atim mau. Kak Jidah minta maaf ke Kak Sohwa."
Sajidah : "Hah? Kan dia yang salah, Tim. Kenawhy kakak lagi?"
Fatim: "Yang salah Kakak. Kakak udah ngebentak ka Sohwa. Maaf ka Jid, kakak harus sopan sama yang lebih tua."
Sajidah : "Makasih ya Tim. Begitu banyak, kamu ajarin ke Kakak. Kakak emang gak pernah ngerti."
Fatim: "Sama-sama. Udah ya, kakak temuin ka Sohwa."
Sajidah mengangguk. Diapun keluar kamar dan mencari keberadaan Sohwa.
--
Iyyah yang kebingungan melihat Sajidah yang daritadi mondar-mandir pun akhirnya menanyakan.Iyyah: "Ka Jidah lagi nyari apa?"
Saaih: "Ka Jidah mah lagi nyari biji beras." tiba-tiba ikut berbicara.
Sajidah: "Yeu! Kok biji beras sih Ih? Ga nyambung."
Saaih: "Nyambung aja sih. Kak Jidah kan, kalo sebiji beras ilang. Ngamuknya kemana-mana."
/ka Jidah emang ngitung per bijinya? Wkwk./
Iyyah: "Lah, ka Jidah itung bijinya? Sebanyak itu? Ampe Aih tumbuh rambut gaakan selesai."
Saaih: "Kok jadi Aih?"
Iyyah: "Iya ya, Aih kan botak mulu. Kapan ada rambutnya kaya dulu lagi?"
Sajidah: "SSSTT! Malah bahas botaknya Saaih. Kakak tuh lagi cari, Kak Sohwa. Kemana dia?"
Iyyah: "Oh, ka Sohwa mah. Pergi tadi kayaknya."
Sajidah: (kaget). "Pergi? Kemana? Sama siapa?"
Saaih: "Ciye pengen ikut. Nanya mulu sih."
Sajidah: "Diam kau!"
Iyyah: "Ka Sohwa pergi sama temennya sih. Katanya ke PIM."
Sajidah: "Udah lama?"
Iyyah: "Gak sih, 7 detik yang lalu kayaknya."
Sajidah: "IYYAH! Jangan bercanda dongg, ampun Yah.."
Iyyah: "Hehe.. Iya Ka, perginya 30 menit yang lalu."
Sajidah pun kembali naik ke kamarnya, dia akan menunggu sampai kakaknya itu datang.
Fatim: "Mana Ka Sohwanya? Udah?"
Sajidah: "Ngga, nanti. Ka Sohwa pergi sama temennya."
Fatim: "Oh ya udah. Atim ke kamar dulu ya Ka. Btw, buku ka Sohwa tadi Atim rapiin, hehe. Gaenak liatnya berantakan."
Sajidah: "Hehe. Iya. Makasih ya Tim."
Fatim: "Sama-sama. Inget, temuin ka Sohwanya ya Ka."
Sajidah: "Siap."
Setelah menunggu hingga cukup lama, Sohwa akhirnya datang setelah pergi dengan temannya.
Dikamar mereka, Sohwa dan Sajidah hanya diam-diam an. Tidak ada yang berbicara.
Sajidah: "Kak.." memecah keheningan.
Tidak ada jawaban dari Sohwa, dia hanya fokus ke layar HPnya. Tanpa memerdulikan ucapan adeknya itu.
Sajidah: "Kak, Jidah mau minta maaf ya, tadi Jidah gak sopan sama Kakak,"
Sohwa: "Hm." jawabnya pendek.
Sajidah: "Maafin Jidah ya Kak, gak seharusnya Jidah ngomong kayak gitu."
Sohwa: "Hm." masih dengan jawaban pendeknya.
Sajidah: "Kakak maafin enggak?" mendekat duduk kearah Sohwa.
Sohwa: "Ya, intinya. Baguslah, kamu udah sadar kesalahanmu."
Sajidah: "I-iya Kak.. Jidah tau, Jidah minta maaf. Kakak maafin?"
Sohwa: "Hm. Iya iya. Tapi, jangan diulangin lagi. Kamu bisa ngebentak Kakak, demi ngebela Fatim aja?"
Sajidah: "Maaf Kak, Jidah tau itu salah. Dan berlebihan."
Sohwa: "Tuh tau, kalo berlebihan. Makannya, kalo Kakak bilangin, jangan ngebantah."
Sajidah: "Iya Kak. Jadi Kakak maafin?"
Sohwa: "Iya deh, Kakak maafin."
Tiba-tiba, ada suara dari kamar sebelah..
.... : "Kenapa sih kamu kayak gini?! Inikan punya, Kakak!"
-
Hai gengs im comeback wkwk.
Maaf kalo part yg ini pendek, huhu :(
Semoga enjoy ya baca ceritanyaa:)
Semangat!semangat apa?
Semangat apa aja wkwk. Apaan sih. Ga nyambung. Yaudahlah ya,
JANGAN LUPA VOTE & COMMENTnya Guys! 🙌🏻
YOU ARE READING
WHO KNOWS LOVE ME
RandomMenceritakan tentang keluarga Kesebelasan Gen Halilintar. Fatimah Halilintar dia anak ke tujuh. Fatim sangat sayang kepada kakaknya Sajidah anak ketiga. Tapi Saudaranya yang lain tidak menyukai Fatim. Katanya Fatim suka membuat rusuh. Hanya saja, ad...