1.1

10.3K 623 17
                                    


"(Y/n), cepat masuk mobil!" suruh Jungkook dengan nada ketusnya.

(Y/n) sedikit mengernyitkan dahinya terhadap nada bicara Jungkook yang ketus tersebut.

"Sabarlah dulu Kookie. Adik kelasku masih butuh bantuan ku," balas (y/n) dengan nada lembutnya di handphone nya tersebut.

Jungkook menggeram kesal terhadap kekasihnya yang pasti berada di antara segerombolan adik kelasnya yang berjenis kelamin laki-laki tersebut.

"Chagiya ... ku mohon, kembalilah ke mobil," rayu Jungkook. Namun sepertinya hal itu tidak mempan bagi (y/n) untuk segera menuruti permintaan Jungkook.

"Noona, bagaimana cara mengerjakkan soal ini?" tanya Guanlin, salah satu dari segerombolan lelaki tersebut yang menghampiri (y/n).

"Ah ini, sebentar dulu ya Guanlin." (Y/n) sedikit menjauhkan dirinya dari jangkauan adik kelasnya tersebut.

"Kookie ... aku tutup dulu ya. Terserah jika kau mau menungguku atau tidak. Bye!" ucap (y/n) lalu mengakhiri panggilannya dengan Jungkook secara sepihak.

Jungkook's Pov

Aku menggeram kesal karena (y/n) telah mengakhiri panggilan ku dengan sepihak. Ingin ku hampiri keberadaan mereka lalu berteriak 'Berhentilah menganggu kekasihku! Dasar bocah!'. Namun, tidak akan bisa. Karena sejujurnya tidak ada yang mengetahui hubungan kami.

Kami menyembunyikan hubungan kami yang sebenarnya untuk menghargai perasaan para pemuja kami. Ya, kami berdua. Maksudku, aku dan (y/n) merupakan murid yang terkenal di sekolah ini.

Aku terkenal karena wajah tampanku, badanku yang menggoda ini, kemahiran ku dalam basket, kepintaran ku, kekayaan ku dan ya ... bagi mereka, aku ini 'boyfriend material' (?)

Sedangkan (y/n), gadis yang dikatakan 'hampir sempurna'. Dia terkenal karena rata-rata bisa melakukan apa saja. Termasuk menakhlukan hatiku -ralat - hati semua pria.

Dia cantik. Tentu, bahkan sangat cantik. Dia baik, bahkan sangat baik. Dia mempunyai badan yang, eungh ... bodygoals. Dia baik - sangat baik dalam bidang akademik maupun non-akademik.

Dia mempunyai keluarga yang sangat kaya. Bahkan dia sebenarnya mampu saja membeli seluruh perusahaan di Korea Selatan untuk kepentingan keluarganya sendiri. Tapi, mereka tahu diri.

Banyak pria yang memuja (y/n). Bahkan baru saja melihat (y/n), mereka sudah mencari-cari perhatian (y/n). Lalu aku, adalah pria terberuntung di dunia ini karena dapat bersanding dengan (y/n). Ya, walaupun aku merasa diriku ini agak tidak pantas untuk (y/n).

Namun kadang, ia datang lalu membisikkan diriku untuk tidak membiarkan diriku hanyut dalam pikiranku. Dia memberitahuku bahwa dia adalah perempuan yang paling beruntung di dunia karena dapat memiliki diriku. Namun sebenarnya salah, karena akulah yang beruntung memilikinya.

Aku semakin terhanyut dengan kenangan tersebut, tanpa ku sadari diriku tersenyum sendiri sembari menunggu (y/n) yang sedang mengajari adik kelasnya.

Aku tahu, adik kelas tersebut hanya ingin modus kepada kekasihku. Namun aku tidak bisa melarangnya. Jika aku melarangnya, maka kami akan bertengkar selama tujuh hari. Itupun yang paling lama. Aku tidak kuat jika terus-terusan bertengkar dengannya. Rasanya, seperti aku berjalan di gurun sahara yang panas.

Sesat, tak tahu arah, dan aku tak kan kuat. Aku bukanlah Dilan, yang mampu menahan Rindu. Bahkan rindu Milea pun ia sanggup untuk menampungnya. Aku, ya aku. Aku, Jeon Jungkook.

 Aku, Jeon Jungkook

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jealous [JJK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang