Author pov's"Keluarlah Min Yoongi-ssi!" suruh Jungkook. Namun Suga sepertinya tidak mendengar. Ia malah berjalan menuju arah belakang meja guru. Dimana disana terdapat (y/n) yang tergeletak tak berdaya dengan darah yang mengalir di bagian keningnya.
Suga pun menatap cemas (y/n), lalu menggendong tubuh ramping dari (y/n) ala bridal style dan membawanya keluar dari tempat laknat tersebut.
Sedangkan Jungkook dan Guanlin hanya mampu melihat keadaan (y/n) setelah ia digendong oleh Suga.
Jungkook menatap sendu punggung Suga yang membawa (y/n) ke mobilnya tersebut. Ia merasa bodoh menjadi kekasihnya selama ini. Karena sikap egoisnya, (y/n) sampai terluka begini. Jungkook benar-benar tidak menyangka.
Perkelahiannya dengan Guanlin pun telah usai. Jungkook langsung pergi mengekori mobil Suga yang membawa (y/n)-nya tersebut.
Sampai di tujuannya yaitu Rumah sakit, Suga langsung meletakkan (y/n) di UGD dan membiarkan dokter menangani kondisi (y/n) yang sedang lemah tersebut.
Suga pov's
Baru saja aku meletakkan (y/n) di dalam UGD dan langsung di tangani dengan cepat oleh dokter. Aku langsung menemukan Jungkook yang tengah mengacak-acak rambutnya frustasi sambil terduduk di kursi yang tersedia disini.
Ku lihat matanya yang memerah, serta badannya yang sedikit bergetar. Aku pun berniat menghampirinya.
Ku dudukkan bokongku di samping Jungkook. Tanpa ragu, aku pun mengucapkan kata-kata pedas yang sering ku ucapkan.
Jungkook pov's
Ku lihat si Min Yoongi itu mendudukkan dirinya di samping ku. Sepertinya ia akan menyemprotku dengan kata-katanya yang sangat pedas tersebut.
"Bagaimana Tuan Jeon? Menyesal?" tanya Suga dengan pandangan lurus kedepan.
Aku memilih untuk diam, tidak berniat untuk membalas ucapannya tersebut.
"Hahaha, semua ini tidak akan terjadi jika kamu tidak memiliki sifat egoismu itu Tuan," ucapnya lagi.
"Anda tau Tuan? Dia selalu bersabar berhadapan denganmu yang sebelas-duabelas dengan anak playgroup. Namun, ini balasan anda?"
"Mendorongnya hingga terbentur ujung meja guru yang tajam tersebut. Bahkan dibandingkan silet, ujung meja guru itu lebih tajam," ucapnya yang membuatku tidak dapat berkutik lagi.
"Kenapa diam? Bukankah biasanya mulutmu itu akan mengatakan apa saja? Jadi, kenapa kau diam wahai tuan Jeon Jungkook-ssi." Sial, dia sudah membawa-bawa marga ku. Biasanya dia akan membawa-bawa marga ku jika aku serius bertengkar dengannya.
Aku pun memilih untuk diam lagi.
"Hey Jeon! Jawab pertanyaanku," suruh Suga. Aku pun menatapnya sekilas lalu mengalihkan pandanganku lagi.
"Apa lo emang serius pacaran sama (y/n)? Apa lo cuma mau manfaatin dia?" tanyanya dengan serius. Aku pun membelakkan mataku. Darimana ia tau aku memiliki hubungan dengan (y/n), pikirku.
"A-apa maksud lo?" jawabku.
"Gue tau, lo punya hubungan, kan dengan (y/n) ?" tanyanya. Aku pun menundukkan kepalaku.
"Iya, gue emang pacaran sama dia," ucapku pelan.
"Kalau begitu, lo jaga dia. Jangan sampe kejadian kek gini keulang lagi. Kalau sampe keulang, ga segan-segan gue rebut (y/n) dari lo!" tegas Suga. Aku tak menyangka bahwa Suga akan seperti ini. Ku kira dia akan memarahiku habis-habisan. Ternyata ia memiliki sikap yang lembut dari lubuk hatinya.
"Tenang aja. Gue bakal jaga (y/n) seutuhnya dan ga bakal biarin dia terluka lagi sedikit pun," ucapku meyakinkan Suga.
Cie di jaga sama abang Jeon 😗
KAMU SEDANG MEMBACA
Jealous [JJK]
Fanfiction[END] Jungkook tak menyangka, bahwa kamu amat sangat mencintainya. A short story about you x Jeon Jungkook. -pororoaza, 2018