ZeeShan : Part 1

2.1K 33 12
                                    

Pembacaku yang baik-baik dimohon jika ada kesalahan ketik dan tanda baca segera diingatkan ya. Komen aja dimana kesalahannya biar aku tahu dan aku bisa segera memperbaiki.

Pembaca yang baik adalah pembaca yang dapat mencontoh perbuatan terpuji dan menjauhi perlakuan tercela.

Happy Reading

Kau tahu,terkadang aku tak ingin melangkah bersamamu. Tapi, takdir berkehendak lain. Kita terus melangkah beriringan.

***

‍‍‍‍‍Kringggggggg.....

Bunyi alarm begitu nyaring terdengar menyeru membuat sakit gendang telinga. Suara itu begitu mengusik sang pemilik membuatnya mengerang kesal, diulurkan tangannya lalu dilemparkan jam beker itu sampai mengenai dinding, terjatuh ke lantai dengan keadaan yang hancur.

Dia menarik selimutnya kembali hingga sebatas leher tertidur dengan nyenyak melanjutkan mimpi yang sempat tertunda.

"Aleshaaaaaaaa!" teriak seorang perempuan paru baya perawakkan cantik,tidak terlalu tinggi,kulitnya putih dan berhijab yang mengetahui anaknya masih bergelut dengan selimut dan bantalnya.

Alesha mengabaikan teriakan itu dan masih terlelap di dalam selimut tebalnya.

"Aleshaaaaa bangunnn!" teriaknya sekali lagi.

"Ibu gak usah teriak-teriak juga, Alesha bangun nih," Alesha terduduk di ranjangnya mengerjap-erjapkan matanya sembari menunggu nyawanya terkumpul semua.

"Udah jam berapa ini, gak bangun-bangun ayah udah berangkat dari tadi," omel Ibu Alesha yang bernama Rena.

"Iya iya ibu ku sayang," Alesha beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk bersiap-siap.

Hari ini adalah hari pertama Alesha masuk sekolah setelah sekian lama liburan. Tahun ini dia akan menyandang sebagai kakak kelas tertinggi. Hari pertama masuk membuat dirinya malas untuk berangkat. Kejelekan-kejelekan setelah libur panjang akan terjadi padanya seperti beberapa asesoris banyak yang hilang, tulisan jelek, bangun kesiangan dan sebagainya.

"Ibuuu....lihat dasi Alesha gak?" Alesha turun dari tangga menuju tempat ibunya yang sedang menonton TV diruang keluarga.

"Makanya kalau mau masuk itu barang-barang disiapin dulu jangan kerjaannya main hp terus."

Alesha hanya menggerutu di dalam hatinya. Wajarlah kalau setelah berlibur panjang asesoris sekolah pada hilang, memang kalian tidak?

"Maaf bu,bantuin nyari ya," Alesha menyadari kalau itu memang salahnya tapi 'kan gak harus diomelin gitu. Jadi untuk mempersingkat waktu lebih baik Alesha meminta maaf saja.

Alesha dan Rena mulai mencari-cari dasi Alesha diberbagai tempat sekitar rumah mulai dari ruang tamu,ruang keluarga,kamar-kamar dan ruangan yang lainnya, sampai balik ke ruang keluarga lagi telah di periksanya tapi tak kunjung menemukan dasi itu .

"Sha, coba cari di jepitan sofa itu!"Alesha memasukkan tangannya di jepitan itu dan meraba-rabanya tapi tidak ditemukan juga.

"Gak ada,bu."

Rena yang merasa lelah mengistirahatkan dirinya di sofa ruang keluarga, sedangkan Alesha masih mencari keberadaan dasi itu.

Rena melihat ada sesuatu ditumpukan novel dan majalah dibawah meja langsung mengambilnya, ternyata itu dasi abu-abu milik Alesha yang dicari sedari tadi.

"Sha, loh iki dasi mu neng kene." ( ini dasi mu di sini). Ibu Alesha, Rena adalah wanita dari Magelang yang dinikahi ayah Alesha yang bernama Ardi dan di boyong ke Jakarta karena Ayah Alesha warga asli Jakarta. Alesa juga bingung mengapa ayahnya bisa bertemu dengan ibunya, mungkin itu yang dinamakan jodoh. Jadi jangan heran kalau Rena berbicara dengan bahasa Jawa.

ZeeShanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang